Aku up!
Gimana kabar kalian?
Semoga sehat semua yaAyo baca, vote dan komen ya jangan sampe lupa
Selamat Membaca
.
.
.
."Udah ya jangan nangis lagi" Celsy mengahapus sisa air mata Lauren dan tersenyum kearahnya.
"Kamu disini aja ya. Kakak kesana lagi, kamu istirahat" Lauren mengangguk, lalu Celsy pergi untuk kembali ke pesta.
Lauren yang hendak menghistirahatkan tubuhnya berhenti saat melihat pintu kamarnya yang tidak tertutup sempurna. Lauren pun bangkit dari tempat tidur menuju pintu untuk menutupnya. Saat ia ingin menutup pintu, ia melihat seorang pria masuk ke dalam kamar yang ia tau itu adalah kamar Mira. Lauren mengedikkan bahu acuh lalu kembali ke dalam setelah menutup pintu.
Lauren terduduk di sisi ranjang sembari memikirkan siapa orang yang ia lihat tadi dan kenapa orang itu masuk ke dalam kamar Mira. Segala pikiran buruk menghampirinya tapi segera ia buang jauh-jauh.
Detik bedikutnya Lauren bangkit lalu kaluar dari kamarnya menuju kamar Mira karena rasa penasarannya.
Langkah demi langkah yang ia ambil untuk mendekati kamar itu terasa berat, nafasnya malai tak teratur, jantungnya seakan berdetak lebih cepat dari biasanya. Hingga ia sampai di depan pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Lauren pun dengan hati-hati membuka pintu.
Deg
Matanya membulat, mulut terbuka. Sungguh Lauren tidak pernah menyangka akan melihat hal seperri ini.
AKKHH
"KAKAK"
Teriakan Lauren membuat dua orang yang ada didalam menoleh kearahnya. Lauren dengan cepat berlari menghampiri Mira yang terluka diperutnya akibat tusukkan pisau dari laki laki di depannya.
"Kak, apa yang terjadi? Ohh ya Tuhan" Lauren segera membantu Mira lalu pandangannya tertuju pada seseorang yang masih terdiam ditempatnya.
"Siapa anda? Apa yang anda lakukan hah!?" Pria itu menyeringai menatap Lauren dengan tatapan tajamnya.
"Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan sejak dulu" jawabnya datar.
Orang itu kembali mendekat ke arah Mira yang tengah menahan rasa sakit diperutnya. Lauren yang melihat pria itu mendekat ke arah Mira pun menghalangi jalannya.
"Jangan mendekat!" Pria itu berhenti dan memberikan tatapan tajamnya pada Lauren yang berani menghalangi jalannya.
"Tidak! Anda yang seharusnya pergi!" Usir Lauren namun tidak dihiraukan oleh pria itu.
Karena kesal dengan Lauren yang menghalangi jalannya, pria itu manarik tangan Lauren dan menghempaskan tubuh Lauren kesembarang arah.
Brukk
Tukkk
"Awww" Lauren meraha dahinya yang terasa sakit, ia merasakan dahinya basah lalu melihat tangannya yang sudah dipenuhi darah.
"Iren" lirih Mira sembari menahan rasa sakit diperutnya.
Pria itu menatap datar kearah Lauren yang jatuh dan terbentur ujung terpian tempat tidur. Pandangannya kini mengarah pada Mira yang masih menahan sakit diperutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...