Pagi ini Lauren kembali bekerja ke rumah sakit. Perempuan itu kini sudab diap dengan pakaian yang sangat pas ditubuh nya. Ia terlihat sangat cantik dan segar.
Setelah merasa siap. Lauren mengambil tas dari atas tempat tidur lalu turun untuk sarapan bersama yang lain.
Saat sampai di meja makan ternyata semuanya sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Dan Lauren pun ikut bergabung dengan yang lainnya.
Mereka memulai sarapan setelah Lauren datang. Tidak ada yang berbicara selama mereka makan hingga makanan mereka pun habis.
"Iren, mobil kamu tadi di bawa ke bengkel karena ban mobil kamu bocor jadi kamu ambil aja mobil di bagasi" ujar Tommy setelah menyelesaikan makannya.
"Ah kalau begitu Lauren akan naik taksi saja untuk hari ini" tolak Lauren.
"Hei, kenapa harus naik taksi sayang? Kamu bisa memakai mobil mana saja yang ada di garasi" ujar sang kakek.
"Tidak Opa, hari ini Lauren sedang tidak ingin menyetir, jadi Lauren akan naik taksi saja" tolak Lauren kembali.
"Kamu berangkat bersama Uncle saja. Kebetulan Uncle ada meeting di restoran dekat rumah sakit jadi bisa sekalian" ujar Tonny setelah meneguk habis air dalam gelas miliknya.
Lauren pun menggangguk setuju.
Tonny bangkit dari duduknya lalu disusul oleh Lauren. Sebelum itu tak lupa Lauren mencium kedua pipi adik kembarnya karena jika tidak mereka akan marah dan tidak mau bicara padanya seharian. Setelahnya Lauren pun keluar dari rumah dan langsung masuk ke dalam mobil yang didalamnya sudah ada Tonny yang menyetir.
Mobil itu pun keluar melewati gerbang dan membelah jalanan menuju rumah sakit. Selama perjalanan menuju rumah sakit mobil itu di penuhi oleh tawa keduanya. Hingga 20 menit akhirnya mobil yang dikendarai Tonny sampai di depan rumah sakit.
"Terimkasih Uncle" ujar Lauren sembari membuka pintu, namun terhenti karena Tonny.
"Hei, kamu melupakan sesuatu! Kamu tidak member Uncle kecupan selamat tinggal" goda Tonny membuat Lauren terkekeh.
"Baiklah"
Cup
"Semangat kerjanya Uncle. Tapi lain kali Iren akan menolak karena takut Aunty Jessi akan cemburu" setelah mengatakan itu Lauren pun keluar dari mobil dan meninggalkan Tonny yang tengah terkekeh melihat tingkah keponakannya itu.
Lauren melambaikan tangannya pada Tonny hingga mobil itu hilang dari pandangannya.
Bertepatan dengan menghilang nya mobil Tonny, sebuah mobil datang dan melewati Lauren. Setelah mobil tersebut terparkir rapi, si pengendara pun turun dari mobil.
Lauren tanpa melihat siapa pengendara itu pun berjalan memasuki rumah sakit dan menelusuri lorong rumah sakit menuju ruangannya dan tanpa ia sadari seseorang juga mengikutinya dari tempat parkir sampai Lauren masuk ke dalam ruangannya.
Dia adalah Leo. Menatap sendu kearah punggung Lauren yang semakin menjauh.
Menghela nafas panjang lalu nelanjutkan langkah nya menuju ke dalam ruangannya untuk beberapa bulan kedepan.
°°°°°°°°°
Leo berjalan tergesa ke arah ruang operasi untuk bergabung dengan dokter dokter lainya. Mengingat rumah sakit ini adalah salah saru rumah sakit dengan fasilitas dan juga peralatan paling canggil no 2 di dunia. Tentu saja Leo bergabung dalam operasi kali ini untuk mengamati dan juga membantu.
Tangan Leo yang terangkat untuk membuka pintu masuk ruangan operasi harus terhenti ketika pintu di buka dari dalam. Bukan hanya itu, ia menegang saat melihat siapa yang kini berada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...