Hi guysss up lagiii
Buru baca
Jangan lupa vote dan komen ya
.
.
.
.
.Sudah 3 hari setelah Lauren sadar. Dan hari ini Lauren akan pulang. Sebenarnya ia belum di berbolehkan pulang karena lukanya belum benar-benar kering tapi Lauren memaksa untuk pulang dengan alasan tidak betah berada di rumah sakit apalagi ia ingin menghadiri acara pernikahan sang Kakak.
Lauren duduk di pinggir ranjang sambil memperhatikan Sang Kakak Celsy yang tengah membereskan barang barangnya.
"Kamu yakin akan tinggal di apartemen?" Tanya Celsy pada Lauren.
"Hem, aku ingin tinggal diapartemen" jawabnya yakin.
"Oke. Tapi Kakak juga akan ikut tinggal denganmu. Kakak nggak bisa biarin kamu tinggal sendiri apalagi sekarang Kak Jia sudah tidak tinggal disana lagi." Ujarnya.
Clekk
"Irennnnnnn" seru Mia dan Sisil sambil berlari menghampiri Lauren dan memeluknya.
"Dasar betina" gerutu Kevin menggelengkan kepala.
"Diem lo curut" kesal Mia.
"Kalian nggak kerja?" Tanya Lauren pada sahabat-sahabatnya.
"Hari ini kita kompak ngambil libur karena kita mau nemenin lo seharian di apartemen hehe boleh kan?" Jelas Sisil. Lauren terkekeh dan mengangguk.
"Kalau gitu ayok kita pulang" seru Celsy.
Akhirnya mereka meninggalkan rumah sakit dengan mobil masing-masing menuju apartemen Lauren.
Awalnya Levin, Liam, juga Leo melarang Lauren untuk tinggal di apartemen karena kondisinya yang belum sembuh total. Tapi Lauren bersikeras dengan alasan jika ia tinggal di rumah maka akan merepotkan semua orang, dan ia juga todak ingin menjadi menganggu untuk persiapan acara lusa. Mereka hanya bisa pasrah dan menuruti keinginan Lauren dengan catatan Leo yang akan mengecek kondisi Lauren 2 kali sehari.
Sekarang mereka tengah berkumpul di ruang tengah apartemen Lairen dengan banyaknya cemilan dan minuman yang sempat mereka beli di supermarket saat perjalanan pulang tadi. Lauren duduk di sofa bersama Celsy sedangkan yang lainnya memeilih duduk lesehan di atas karpet. Saat ini mereka tengah menonton para lelaki yang tengah bermain ps. Suasana terasa ramai tak kala para perempuan berteriak jika ada yang kalah.
"Kalian makan siang sini aja ya, Kakak mau masak dulu" ujar Celzy yang diangguki yang lainnya.
"Mia sama Sisil bantu ya Kak" Celsy pun mengangguk mengiyakan. Mereka bertiga akhirnya berlalu kedapur.
"Anjirr!! Wah nggak asik lo Yan. Kalah kan gue" kesal Romi.
"Lo nya aja goblok" jawab Ryan santai.
"Rom mending lo diam dari pada kalah mulu. Atau nggak tuh tolongin cewek-cewek masak" ujar Kevin yang sukses membuat Romi semakin kesal.
"Jahat kalian sama gue" seru Romi kesal. Ia beranjak dari sana lalu duduk di samping Lauren sembari memakan cemilan yang ada di meja.
"Sabar ya Rom hihi" Romi semakin menekuk wajahnya mendengar tawa Lauren.
"Rom bisa minta tolong nggak?" Tanya Lauren berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...