Part 47

196 10 2
                                    

Lauren masuk kedalam ruangannya setelah sampai di rumah sakit dengan boneka beruang yang dibelinya tadi. Lauren mengambil jas dokternya lalu pergi ke ruang rawar Tera. Saat pintu terbuka, semua orang yang ada di sana menoleh, ternyata ibu panti tempat Tera tinggal sudah datang.

"Selamat siang semuanya" sapa Lauren ramah.

"Selamat siang dok"

"Ini hadiah dari kakak dokter untuk Tera. Tera suka?" Dengan mata berbinar Tera menerima boneka tersebut.

"Dokter, bagaimana kondisi Tera?" Tanya wanita paruh baya, yang Lauren yakini adalah Ibu panti tempat Tera tinggal.

"Keadaan Tera baik, hanya butuh waktu beberapa lama untuk sembuh dan untuk luka jahitannya mungkin 2 sampai 4 hari lagi jahitannya sudah bisa di buka" jelas Lauren.

"Terimakasih dokter"

"Sama-sama ini sudah menjadi tugas saya. Kalau begitu saya permisi dulu" Laureen pun meninggalkan ruangan itu untuk mengecek kondisi pasien yang lain.

Sedangakan di sisi lain Leo yang sedari tadi melakukan kegiatannya,  mempelajari dan mengkaji teknik pengobatan dan alat medis yang ada di rumah sakit ini. Hingga hari menjelang sore dan akhirnya waktunya pulang. Sebelum pulang, Leo menyempatkan diri untuk mampir ke supermarket. Membeli beberapa bahan makanan, cemilan, minuman soda dan juga beberapa makanan cepat saji. Setelah membeli semuanya, Leo segera menuju apartemennya untuk beristirahat.

Leo langsung menata barang barang melanjaannya setelah sampai di apartemen. Lalu menuju kekamar untuk membersihkan diri. Tak butuh waktu lama Leo kembali kedapur dengan pakaian santainya dan mulai memasak makan malam untuk dirinya sendiri.

Setelah acara memasak selasai, Leo membawa hasil masakannya ke meja pantri dan mulai memakannya.

Setelah makan Leo mencuci piring lalu pergi ke ruang tengah untuk menonton. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 malam Leo pun mematikan Tv dan berlalu menuju kamarnya.



°°°°°°°°°°


Hari ini Lauren mengawali paginya dengan lari pagi disekitar komplek perumahan menuju ketaman yang tak jauh dari rumah. Lauren pun memutuskan untuk beristirhat sejenak di bangku taman yang kosong. Mengusap peluh di wajahnya dengan handuk kecil yang ia bawa sembari mengamati sekililing yang dipenuhu oleh orang orang sepertinya juga anak anak mengingat hari ini adalah weekend.

Sebuah tangan besar menyodorkan sebotoh air mineral dihadapannya, membuat Lauren menoleh ke arah pemilik tangan.

"Terimakasih" ujar nya setelah mengambil air yang dari tangan laki laki tersebut.

"Hmmm" jawabnya lalu ikut duduk di samping Lauren.

"Apa kau tingga disekitar sini?" Tanya Lauren pada Luis. Ya pria itu adalah Luis.

"Ya aku tinggal disekitar sini" jawabnya setelah meneguk air mineral ditangannya.

"Aku tak sengaja melihatmu sedang istirahat disini jadi aku membelikanmu minum" terangnya.

"Hehe terimakasih" ucap Lauren.

"Mau lari bersama?" Tawar Luis.

"Tentu"

Mereka pun melanjutkan lari pagi bersama.

Tanpa mereka sadari seseorang sedari tadi melihat interaksi mereka berdua, lebih tepatnya memperhatikan Lauren. Ada rasa senang juga sedih saat orang tersebut melihat seseorang yang telah lama ia cari. Senang karena akhirnya ia bisa melihtnya dan sedih karena sepertinya orang tersebut sudah melupakan dirinya.


My Adoptive Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang