Hey aku Up lagi nih
Jangan lupa buat Vote dan Komen di ceritaku yaMakasih buat kalian yang udah mau baca, vote dan komen
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.Dengan cepat Leo dan Levin menghampiri brangkar Mira. Bahkan Leo meningglkan makanannya yang baru saja ia makan setengah.
"Ra" panggil Leo lirih.
Mira membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk mengenai matanya. Hingga kini matanya sudah terbuka sempurna dan tengah mengamati wajah Leo dengan senyum yang terukir di bibirnya.
"Ha-haus" ujarnya dengan susah payah karena memang tenggorokannya yang terasa sangat kering.
Dengan cepat Leo mengambil air yang sudah tersedia di nakas samping brangkar lalu membantu Mira untuk meminumnya. Setelah ia kembali meletakkan nya di meja samping nakas.
"Ada yang sakit?" Tanya Leo yang dijawab gelengan kepala oleh Mira.
"Di-dimana Iren? Ap-apa dia baik b-baik sa-saja?" Tanya Mira dengan suara terbata bata.
Memdengar nama Lauren disebut, Leo diam dengan wajah datarnya. Levin pun sama, ia hanya diam tak menjawab pertanyaan Mira. Mira yang tidak mendapatkan jawaban apapun dari dua orang didepannya pun menatap mereka binggung.
"Le? Iren baik ba-baik saja kan?" Tanya nya lagi.
"Dia baik baik saja" jawab Leo ketus.
"Syukurlah" ujar Mira sembari menghela nafas lega.
"Kenapa kamu mengkhawatirkan seseorang yang sudah membuatmu menjadi seperti ini?" Tanya Leo. Mira menoleh lalu mengangkat satu alisnya binggung.
"Apa maksud kamu Le?" Binggung Mira.
"Dia. Dia wanita tak tau terimkasih yang tega mencelakai tunangan Kakaknya sendiri" jawab Leo dengan tangan terkepal.
"A-apa yang kamu katakan? Tidal! Itu tidak benar Le! Bukan Iren yang melakukannya" seru Mira cepat.
"Apa maksud kamu Mira?" Tanya Levin.
"Tidak Om! Bukan Iren yang melakukannya. I-iren memang ada disana. Tapi dia tidak melukaiku, dia membantuku! Dia menyelamatiku Om! Jika bukan karna Iren mungkin sekarang aku sudah mati"
Deg
Deg
Leo dan Levin terdiam dengan tubuh membeku. Apa yang dikatakan Mira seakan menyadarkan mereka berdua dengan apa yang sudah mereka lakukan pada Lauren.
"A-apa yang kamu katakan?" Tanya Leo dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Saat itu aku ingin mengambil ponsel setelah pamit padamu waktu dipesta. Saat aku ingin kembali lagi kepesta aku dikejutkan oleh seseorang yang ada dikamarku. Di-dia adalah orang yang Ayahku jodohkan denganku. Dia ingin membunuhku karenan rasa kecewanya padaku karena telah meninggalkannya di acara per-pernikahan kami. Dan tepat saat ia me-menusuk perutku Iren datang dan dialah yang menghalanginya untuk melukaiku lagi. Bahkan aku melihat ia terluka karena menolongku. Ini bukan salahnya!" Jelas Mira dengan suara sedikit bergetar tak kala bayangan dirinya ditusuk kembali muncul di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...