Jangan lupa untuk vote oky,
Setidaknya hargai karya yang sudah dibuat.Selamat membaca
.
.
.Hari ini tepat satu minggu setelah Liam membawa Jia dan mengatakan niat mereka untuk bertunangan. Keluarga Liam menyambut dengan antusias dan gembira yang membuat Liam dan Jia senang.
Dan sekarang rumah besar keluarga Velix, lebih tepatnya di taman belakang sudah di sulap sedemikian rupa untuk menjadi tempat dimana mereka akan mengikat satu sama lain dalam ikatan pertunangan.
Untuk acara pertunangan tamu yang hadir hanya lah keluarga dan yeman dekat sesuai dengan permintaan Jia yang ingin pertunangannya dilakukan dengan sederhana. Walaupun sederhana dan hanya dihadiri olrh keluarga dan teman dekat, tapi suasana nya sangatlah wow, bisa dilihat dari dekorasi yang digunakan.
Semua keluarga sudah datang dan berkumpul di taman belakang. Sama halnya dengan Lauren yang duduk diam seorang diri di meja kosong yang ada di pojok belakang. Sedangkan semua keluarg duduk di meja bagian depan, tapi Lauren lebih memilih untuk tidak ikut duduk bersama yang lainnya dikarenakan ia tak suka dengan cara keluarga besar Ayah angkatnya itu menatapnya sinis, bahkan dari ia masih kecil mereka selalu menatapnya dan sang kakak, Celsy dengan pandangan tak suka.
Lauren duduk dalam diam dengan pandangan kosong kedepan, sampai sebuah suara membawa ia kembali dari lamunannya.
"Iren" Lauren menoleh saat namanya dipanggil dan tersenyum saat tau Levin lah yang memanggilnya.
"Papa" Levin tau arti dari senyuman yang ada di wajah putri angkatnya itu. Ditambah melihat putrinya yang bagaikan orang asing di tengah tengah keluarga besarnya membuat nya sedih.
"Papa boleh bergabung?" Tanya Levin sambil mengusap puncak kepala Lauren sayang.
"Tentu, dan ya.... Papa sangat tampan hari ini" pujinya diakhir membuat Levin tertawa.
"Terimkasih sayang, dan kamu juga sangat cantik hari ini. Papa jadi takut orang akan mengira kamulah yang akan bertunangan hari ini" pujinya yang diakhiri dengan candaan yang membuat Lauren tertawa geli mendengar candaan Levin.
"Ah iya, Apa kamu melihat Leo, dia bilang akan memperkenalkan seseorang pada kita?" Tanya Levin.
Lauren terdiam setelahnya dan kini pikirannya menerawang pada kejadian saat ia melihat Leo sedang memeluk seorang wanita di ruangannya. Apakah orang yang akan dikenalkan Leo adalah wanita itu? Apa hubungan mereka?
Levin yang tidak mendapat respon dari Lauren pun menoleh dan mendapatkan putrinya sedang melamun dengan wajah datar yang sulit diartikan.
"Sayang" panggil Levin membuat Lauren sedikit kaget.
"Ya?..." tanya nya binggung.
"Apa yang kamu lamunkan sayang?" Tanya Levin lembut.
"Tidak ada, aku hanya tidak sabar menunggu acara dimulai" jawabnya kikuk.
Levin mengganggukan kepalanya mengerti lalu ikut diam sambil mengamati sekeliling sampai akhirnya ia menemukan orang yang baru saja ia tanyakan keberadaannya.
"Ah itu dia Leo" serunya sambil melambaikan tangan pada Leo yang dibalas senyuman olehnya
Sedangkan Lauren mencoba untuk menetralkan detak jantungnya yang berdetak lebih cepat saat Lavin mengatakan bahwa Leo sudah sampai. Jantungnya berdetak lebih cepat, ia gelisah, takut, dan belum siap untuk mendengar apapun yang nantinya akan menghancurkan hatinya. Tapi, sepertinya hari ini dewi keberuntungan tidak berpihak padanya. Leo sudah ikut bergabung dengan Lauren dan Levin diikuti oleh seseorang yang duduk di sampingnya. Lauren menatap mereka bergantian dengan raut wajah datar tanpa ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...