Jangan lupa vote dan komen ya
Terimakasih*Selamat Membaca*
.
.
.Hari ini Lauren sudah siap dengan pakaiannya dan turun ke bawah untuk sarapan bersama. Lauren duduk di kursinya yang ada di samping Liam. Diambilnya roti isi daging yang sudah dibuat oleh Mama nya dan memakannya lahap ditemani segelas susu putih kesukaannya.
"Em Pa, Iren nanti pulang terlambat ya, soalnya Iren nanti mau buat tugas bareng yang lain"ujarnya meminta ijin.
"Iya sayang, tapi pulangnya jangan terlalu malem ya. Soalnya malam ini mama mau masak banyak" ujar Lira mengijinkan.
"Tumben Ma? Ada acara apa?" Tanya Levin.
"Nanti malem ada yang akan datang ke rumah" jawabnya dengan senyum.
"Siapa Ma?" Tanya Levin lagi.
"Tentu saja para calon mantu Mama lah, Jia dan Mira" jawabnya santai tapi mampu menghentikan pergerakan Lauren yang sedang makan.
Setelah mendengar apa yang Mama nya katakan membuat napsu makannya hilang. Ditaruhnya sarapan yang baru ia makan setengahnya dan meneguk segelas susu kesukaannya lalu berdiri dari duduknya dengan tas ransel kesayangannya.
"Iren berangkat Ma Pa. Kak Iren berangkat" Lauren berjalan keluar menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah. Lauren segara masuk ke dalam mobil dan membanting pintu mobil dengan keras. Dan hal itu tidak lepas dari pandangan Leo yang ikut menyusul tak lama setelah Lauren pergi. Dan ia semakin binggung dengan sikap sang adik. Leo menghela nafas dan berjalan ke mobilnya menuju rumah sakit.
°°°°°°°°
Lauren berjalan di koridor kampus bersama teman temannya. Menyapa dan membalas sapaan yang mereka terima. Sampai akhirnya mereka sampai di dalam kelas dan duduk di tempat masing masing. Lauren bersama Ryan, Sisil dengan Mia, dan Romi bersama Kevin.
"Nanti kita langsung ke kafe biasa oky!" Seru Sisil yang di angguki yang lain.
"Oh ya, Res lo bawa buku yang kita butuhin kan?" Tanya Mia.
"Bawa, tuh dalem tas" jawab Lauren acuh.
"Lo kenapa sih Ren? Dari tadi murung mulu. Lo baik baik aja kan?" Tanya Romi.
"Gue nggak papa cuma masih ngantuk" jawab Lauren yang tentu saja bohong. Memang sedari pagi ia murung dikarenakan mood nya yang rusak akibat dari percakaan saat sarapan.
Tak lama Dosen pun datang yang memulai materi pembelajaran. Semuanya menyimak materi yang disampaikan dan sesekali bertanya jikalau ada yang tidak dimengerti. Tapi tidak dengan Lauren, selama pelajaran dimulai yang ada di pikirannya hanyalah Leo. Ingin rasanya ia mengilangkan rasa ini saat tau sudah tidak ada lagi kesempatan untuknya berjuang. Tapi tak semudah itu, sangat sulit baginya melupakan perasaannya untuk seseorang yang sangat dekat dengannya. Lauren menghela nafas lelas dan kembali fokus dengan apa yang di terangkan oleh Dosen nya didepan.
°°°°°°°°
T
ania berjalan dengan angkuhnya memasuki area perkantoran untuk mememui seseorang yang bisa membantu melancarkan rencananya. Kaki jenjang nya yang dipadukan dengan sepatu hak 8cm berwarna merah senada dengan gaun panjang yang ia gunakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...