Part 18

248 17 1
                                    

Up lagi dongg
Semoga kalian suka ceritanya y
Jangan lupa vote dan komen

Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.

Sudah seminggu berlalu dan seminggu pula Lauren dan yang lainnya melakukan PKL. Selama satu minggu itu, Jia terus menginap di apartemen Lauren karena ia sendiri di rumah, sang Ayah pergi keluar kota karena urusan bisnis sedangkan panti asuhannya sudah dikelola oleh orang kepercayaannya. Lauren pun tidak masalah ia bahkan merasa senang karena ia tidak sendirian lagi di apartemen begitu juga Liam yang sesekali ikut menginap.

Dan hari ini adalah seminggu sebelum acara pernikahan plus pertunangan akan dilaksungkan. Liam dan Jia sedang disibukkan dengan persiapan akhir dibantu Leo dan juga Mira. Sedangkan Lauren tidak ikut andil dalam hal itu.

Dan juga selama seminggu ini Leo selalu berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Lauren, tapi sayang usahanya tidak pernah membuahkan hasil.

Sedangkan Lauren, ia bukannya tidak ingin memperbaiki hubungannya namun jika ia melakukan maka usaha nya untuk mengubur dalam dalam perasaannya akan sia-sia karena rasa itu akan tumbuh kembali dan semakin besar. Jadi Lauren terpaksa menjauh dari Leo.

Dan hari ini seperti biasa Lauren berada di rumah sakit bersama Dokter pembimbingnua sedang memeriksa kondisi pasien.

"Kondisi ibuk sudah lebih baik, jika memungkinkan besok sudah boleh pulang" ujar Leo pada pasiennya.

"Terimakasih Dokter" ujar pasien tersebut sambil tersenyum hangat.

"Sama sama. Kalau gitu saya permisi dulu"

Setelah memeriksa kondisi pasiennya, Leo memutuskan untuk kembali keruangannya karena sudah memasuki jam istirahat. Begitu juga dengan Lauren yang kini berada di kantin rumah sakit bersama dengan si kembar Ryan dan Sisil.

Mereka makan bersama sambil sesekali bercerita dan tertawa bersama. Sampai jam istirahat habis mereka kembali untuk melanjutkan tugas masing-masing.

Lauren berjalan ke mejanya yang ada di depan ruangan Leo. Ia mengambil agenda yang diberikan Leo padanya. Setelah melihat jadwal yang tertulis Lauren pun beranjak dari duduknya dan mengetuk pintu ruangan Leo. Setelah dipersilahkan masuk, Lauren membuka pintu dihadapannya lalu masuk dan mendekat ke meja Leo.

"Dok, untuk jadwal anda hari ini hanya memeriksa beberapa pasien di kamar inap cempaka dan juga anda memiliki janji temu dengan wali pasien atas nama Akbar yang akan mendiskusikan tindakan lanjut untuk pasien" ujar Lauren menjelaskan jadwal yang dimiliki Leo.

"Baiklah. Tolong panggilkan saya Dokter Glean untuk datang ke ruangan saya" Lauren mengangguk sebagai jawaban lalu keluar dari ruangan Leo.

"Rasanya itu sakit banget saat kita harus bersikap seolah kita tidak saling mengenal kayak gini. Huhh" Lauren menghembuskan nafas dalam guna menghalau rasa sesak di dadanya.

Tidak ingin berlama lama dalam keadaan yang membuatnya sedih, Lauren berjalan melewati koridor untuk mencari ruangan Dokter Glean yang merupakan Dokter pembimbing Ryan.

Setelah menemukan tempat yang ia cari langsung saja Lauren mengetuk pintu dihadapannya. Setelah mendengar suara yang menyuruhnya masuk dari dalam barulah Lauren masuk dan mendekat ke meja Dokter Glean. Lauren tersenyum kearah Dokter Glean yang melihatnya juga Ryan yang berada di dalam ruangan yang sama.

My Adoptive Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang