Part 36

216 22 4
                                    

Hy hy
Ketemu lagi kita
Gimana kabarnya?
Semoga sehat selalu ya

Jangan lupa untuk vote dan komen ya🤗

Selamat Membaca
.
.
.
.
.

Lira menatap Levin dengan tatapan sendunya, lalu menatap kedua putra. Sedangkan mereka hanya diam di tempat tanpa memperdulikan Lira.

Lira menghela nafas panjang lalu menghapus kasar sisa air matanya. Dengan ragu ia berjalan mendekat ke arah Levin, tanganya mencoba menggapai lengan Levin namun segera di tepis oleh Levin.

Lira memejamkan matanya menahan sesak yang ia rasakan karena penolakkan yang suaminya berikan. Hingga apa yang suaminya katakan membuatnya menatap tak percaya ke arah sang suami.

"Saya tak pernah menyangka, wanita yang telah saya percayai, wanita yang telah saya nikahi adalah wanita menjijikan" ucapnya sembari menatap Lira dengan tatapan terluka.

"Saya sungguh menyesal karena menikahi kamu!" Sambungnya lalu pergi dari hadapan Lira yang kini kembali menangis tanpa suara.

Leo yang melihat Mamanya menangis pun hanya melihat tanpa mau menghibur  wanita yang telah melahirkannya. Kekecewaannya terhadap sang ibu membuatnya engkan bahkan hanya untuk memanggilnya Mama. Lalu tatapannya kini jatuh pada seseorang yang kini hanya diam dengan pikiran kosong di temani istrinya, hingga kakinya melangkah mendekati mereka.

Ditepuknya pundak Liam membuat Liam mendongak menatapnya. Leo berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka lalu mengelus bahu lebar Liam.

"Kak...." panggil Leo lirih yang dijawab gelengan oleh Liam.

"Aku bukan Kakakmu Le" ujarnya dengan lirih kembali menundukkan kepalanya.

Jia yang tidak tega melihat keadaan suaminya pun membawa Liam ke pelukannya.

Leo menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan apa yang Liam katakan. Mereka memang bukan berasal dari Ayah yang sama, tapi mereka tetap terlahir dari wanita yang sama.

"Kakak salah, kakak tetap kakak Leo. Kita memang tidak sedarah, tapi kita terlahir dari rahim wanita yang sama" tutur Leo.

Liam menangis lalu memeluk Leo erat yang dibalas tak kalah erat oleh Leo. Jia yang melihaynya hanya bisa tersenyum.

"Li-liam...." panggil Lira pelan.

Liam yang namanya dipanggil melepas pelukannya pada Leo lalu menoleh pada Lira yang menatapnya dengan tatapan sendu.

"Ma-maafkan Mama sayang" ujarnya sembari menunduk tak berani menatap putranya itu.

"Maaf? Untuk apa? Karena telah menghancurkan perasaanku? Karena telah membohonhiku? Atau karena telah menjadikan sebuah alat untuk mendapat yang kau inginkan? Ahhh atau maaf karena kau telah membunuh ayah dari anakmu sendiri?" Tanya Liam ketus yang mempu membuat Lira memejamkan matanya erat. Lira menggelengkan kepala sembari terisak.

"Selama ini aku percaya padamu. Aku menyayangimu. Aku pikir kau adalah wanita berhati lembut yang tak akan pernah berbuat hal keji seperti itu, tapi kenyataannya? Kau bahkan tega menjadikan anakmu sendiri sebagai sebuah alat untuk bisa mencapai apa yang kau inginkan. Sungguh, aku tak pernah menyangka. Sosok ibu yang selama ini terlihat seperti malaikat tanpa sayap bagi anak anak nya ternyata tak lebih dari malaikat berhati iblis! Apa kau pernah berpikir? Akibat apa yang akan kau dapatkan setelah melakukan semua ini?" Lira hanya bisa menangis sembari memegang tangan Liam.

My Adoptive Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang