Jangan lupa vote dan komen ya
Semoga kalian suka
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.New York
Setelah menempuh perjalanan yang panjang hingga akhirnya mereka sampai di depan rumah besar dengan tulisan 'Alaska Masion' berlapis emas yang terpangpang jelas di halaman depan Masion tersebut.
Lauren dan Celsy melihat bangunan di depan mereka dengan pandangan kagum. Mereka memang anak yang berada namun orang tua mereka selalu mengajari mereka hidup sederhana, hal itulah yang membuat mereka memandang bangunan didepan mereka dengan pandangan takjub.Tommy hanya tersenyum melihat kedua keponakannya. Tommy mengarahkan anak buahnya yang mengawal mereka untuk membawa masum koper Lauren dan Celsy yang langsung dilaksanakan oleh mereka.
"Ayo masuk" ajak Tommy.
Lauren dan Celsy mengikuti langkah Tommy hingga mereka sampai didepan pintu besar bercat putih itu. Tak lama pintu itu terbuka dari dalam hingga pintu itu terbuka sempurna dan nampaklah 3 sosok yang menyambut mereka dengan senyum bahagia.
Satu sosok pria tua yang duduk dikursi roda dengan seorang pria dengan wajah yang sangat mirip dengan Tommy dibelakangnya juga seorang perempuan hamil berdiri disamping kirinya.
Pandangan Lauren jatuh pada sosok yang kini tengah duduk di kursi roda yang memandangnya dengan senyum juga air mata.
"Opa" cicit Lauren lalu berlalu mendekati sosok yang ia panggil Opa itu dan memeluknya erat.
Lauren memeluk pria tua itu dengan erat sembari menangis yang dibalas tak kalah erat. Mereka berdua berpelukan sembari menangis.
"Kamu sangat mirip dengan ibumu" ujar pria tua itu setelah melepas pelukannya dan menghapus air mata Lauren.
"Opa, Sisi juga mau dipeluk" ujar Celsy dengan wajah ditekuk yang membuat pria tua itu terkekeh lalu merentangkan tangannya yang langsung disambut oleh Celsy.
"Hey, tak ingin memeluk Uncle?" Seru orang yang mirip dengan Tommy itu sembari menatap sendu kearah Lauren.
Lauren menoleh lalu berlari kepelukan pria itu dan memeluknya erat yang dibalas tak kalah erat.
"Uncle Tonny" cicit Lauren dipelukan Tonny.
Tonny Moran Alaska, saudara kembar Tomny. Tonny merupakan seorang CEO diperusahaan sang Ayah. Tonny memang tidak ikut terjerumus ke dunia Mafia seperti kembarannya, namun Tonny juga orang yang sangat berbahaya didunia bisnis. Tonny dikenal sebagai orang yang tidak kenal ampun pada lawan bisnisnya, dan hal itu membuat rekan juga lawan bisnisnya harus berpikir ribuan kali jika ingin menjatuhkan seorang Tonny.
Lauren melepaskan pelukannya pada Tonny lalu ia mendekat kearah seorang wanita cantik yang tengah hamil besar, hal itu bisa dilihat dari perutnya yang besar. Lauren tersenyum pada wanita didepannya.
"Aunty, Iren mau peluk boleh" tanya Lauren yang dibalas dengan anggukan kepala dari wanita itu. Mereka pun berpelukan dengan erat walau terhalang perut besar wanita itu.
"Kamu cantik seperti ibumu" Lauren hanya tersenyum mendengar pujian untuk dirinya.
"Ayo kita masuk" ajak Tommy yang menyudahi acara pelukan mereka. Dan disinilah mereka sekarang, duduk di ruang tamu yang begitu besar. Tak lama kemudian beberapa orang berpakian pelayan datang membawakan minuman juga cemilan untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adoptive Brother (On Going)
RomanceLauren Gibran Antonio, yang biasa di panggil Iren. Gadis cantik dan manis itu dapat meluluhkan hati siapa saja yang mengenalnya. Kecuali hati kakak angkatnya, Leo Andrea Velix. Lauren yang diam diam mencintai sang kakak, bukan cinta dari seorang ad...