rahasia 2

1.3K 239 7
                                    

"Kesini!" Teriak anak kecil itu.

Anak laki laki langsung menarik tangan eunbi dan irene. Mereka bersembunyi di semak semak.

"Kalian tidak papa?" Tanya anak laki laki itu.

"Tidak papa tapi..." kata eunbi menunduk sedih.

"Maafkan aku, karena aku mereka jadi mengejar kalian." Kata laki laki itu.

"Apa maksudmu?" Tanya irene.

"Kakaku mengancamku jika aku tidak memberitahu siapa kamu. Aku akan diusir dari rumah dan mereka akan membunuhmu. Tidak kusangka mereka malah membantai kalian." Kata anak laki laki itu.

"Kau jahat!!" Teriak irene.

"Ssttt... jangan berteriak. Mereka bisa mendengarmu." Kata anak laki laki itu.

"Bagaimana bisa kau melakukan ini pada kami. Sekarang kami harus kehilangan orang tua kami." Kata eunbi.

"Aku benar benar meminta maaf. Aku harap setelah ini kalian tidak perlu kesini lagi. Agar mereka tidak mencari kalian. Aku sungguh menyesal." Kata anak laki laki itu.






...
Suara gemuruh kaki membuat mereka panik. Dengan sekuat tenaga mereka mencoba berdiam diri. Mereka bergerombol dengan menggunakan obor dan bawang putih. Baunya sungguh menyengat.

"Kemana dua anak vampire itu. Kita harus membunuh mereka." Kata salah satu dari mereka.

"Cek semua semak semak!" Teriak yang lainnya.

Mereka satu persatu mulai mengecek dan membakar semak semak. Terasa sangat panas disini. Irene dan eunbi tidak bisa lagi menahannya. Apalagi bau bawang putih itu.

"Eunbi! Dengarkan aku. Apapun yang terjadi kau harus berlari dan jangan pernah menengok lagi. Aku akan melawan mereka. Kau harus selamat eunbi." Kata irene.

"Tidak kak. Kalau kakak melawan mereka aku juga akan melawan mereka." Kata eunbi.

Irene menggelengkan kepalanya dan menatap eunbi dengan sangat dalam. Kekuatan irene adalah memanipulasi orang maupun vampire. Eunbi kehilangan kesadaran dan bergerak sesuai perintah irene. Ia harus menjauh dari sini. Mencari tempat baru dan tidak boleh mencarinya lagi. Eunbi langsung berlari menjauh tanpa menengok sama sekali.

Irene keluar dari semak semak menendang mereka semua. Mengambil obor dan melemparnya menjauh. Mencabik setiap manusia. Namun salah satu dari mereka melemparkan pisau pisau kecil seingga tubuhnya penuh dengan luka. Ia pun tidak bisa lagi melawan manusia manusia itu.

Anak laki laki itu langsung memukul para manusia dengan balok kayu. Semuanya pingsan. Irene yang berlumuran darah langsung di bopong dan dibawa pergi. Mereka ada di ujung hutan dekat jalanan.

"Kau harus hidup irene. Aku tidak mau kau mati." Kata anak laki laki itu.

"Arghh.. pisau ini di lapisi dengan bawang putih? Gila saja." Kata irene.

Jika ada bawang putih maka kekuatan vampire akan melemah. Irene kecil terbaring lemas tanpa bisa apa apa. Anak laki laki itu yang terus menjaganya. Membersihkan setiap luka dan menutupnya dengan kain bajunya. Keesokan harinya irene benar benar lapar. Ia sangat sangat membutuhkan darah agar memulihkan keadaannya.

"Kau harus pulang! Tinggalkan aku. Jika kau disini aku bisa memangsamu." Kata irene.

Anak laki laki itu tersenyum ke arah irene.

"Aku tahu. Minumlah darahku. Aku ingin kau hidup." Kata anak laki laki itu.

"Aku bisa memanipulasimu. Percuma saja kau meminta itu." Kata irene.

Anak laki laki itu langsung melukai jarinya. Membuat darah menetes. Irene yang mencium darah langsung bereaksi.

"Ummhh... bau ini. Aku tidak bisa! Jangan memaksaku." Kata irene.

Anak laki laki itu mendekatkan tangannya ke arah mulut irene. Ia tau jika taring irene sudah muncul.

"Minumlah."

Irene menjat darah dijari anak laki laki itu dan langsung meraih lehernya.

CRRRPPP

"AAAARRGHHHH!!"


Bersambung...

VAMPIRE SISTER [IZ*ONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang