"Aku punya adik?" -sakura.
Menjalani hidup normal dan berbaur dengan manusia merupakan hal baru bagi mereka. Tidak terasa sudah 84 tahun berlalu.1999
"Lihatlah pengemis itu." Kata sakura lirih.
"Siapa?" Tengok eunbi.
"Itu.." jari sakura menunjuk sesosok gadis muda yang lunglai tak bertenaga dihadapan tong sampah.
"Apa yang dilakukannya?" Tanya eunbi.
"Entahlah kupikir kita harus meperhatikannya sementara." Jawab sakura.
Tak lama mereka duduk di taman di keheningan malam. Gadis itu pun tak menyadari kehadiran mereka berdua. Ia tetap pada posisinya, mengais ngais makanan di dalam tong sampah. Wajahnya sudah pucat, sepertinya ia sudah menahan lapar dari lama.
Eunbi dan sakura hanya melihat, walaupun eunbi sempat gemas melihat tingkah gadis itu.
"Tidak tidak aku harus menolongnya." Kata eunbi.
"Tapi kita tidak membawa makanan." Kata sakura.
"Sial! Dia kelaparan. Kemana manusia? Biasanya mereka yang dermawan memberi tunawisma." Kata eunbi.
"Kau lupa ini sudah tengah malam." Kata sakura.
"Ah benar." Jawab eunbi.
Cukup lama gadis itu terdiam memegang pohon di dekatnya. Sekitar 15 menitan mungkin.
"Aku rasa dia akan pingsan. Bolehkan aku mendekatinya?" Tanya sakura.
"Hm baiklah kita dekati dia." Kata eunbi.
.
.
.
.
Mereka berjalan santai ke arah gadis itu. Namun tidak berselang lama, gadis itu ambruk ke tanah."HEY!" Teriak eunbi.
Mereka melesat dengan cepat. Sakura segera mengecek detak jantung dan nadinya. Itu lemah benar benar lemah.
"Dia bisa mati! Bagaimana ini." Kata sakura.
"Tapi, kita.. arrghh sial. Kenapa kita harus menemukannya disaat seperti ini." Kata eunbi.
"Kita harus apa kak?!" Teriak sakura yang semakin dibuat panik karena tubuh gadis itu menjadi dingin.
"GIGIT!" Teriak eunbi.
"Kau serius?" Tanya sakura.
"Iya!" Teriak eunbi.
CRRRPP...
Sllrrpp sllrrpp sllrrpp
Mata gadis itu membuka sedikit. Seperti kesakitan namun ia tidak memiliki tenaga. Tubuhnya sudah lemah dan sakura hanya perlu membuatnya menjadi vampire.Ahh...
Sakura mengusap mulutnya yang belepotan darah."Darahnya enak. Dia manis." Kata sakura.
"Hentikan tatapan itu. Aura vampiremu semakin kuat." Kata eunbi.
"Ah mian." Jawab sakura.
Mereka mengangkat mayat gadis itu ke rumah. Entah kenapa mereka semalaman menjaga gadis itu.
"Bukannya kita harus membilasnya? Aku tidak ingin jika dia menjadi vampire dalam keadaan kotor." Kata eunbi.
"Kita harus memandikannya dengan air hangat?" Tanya sakura.
"Biar aku saja. Kau perhatikan." Kata eunbi.
"Kau sangat berbakat menjadi ibu ibu." Kata sakura.
"Ya! Ya! Kuanggap itu pujian." Jawab eunbi.
Sakura melamun-
(Ilustrasi sakura menggigit hyewon)
"Darahnya berbeda dari orang orang yang selama ini aku mangsa." Kata sakura.
"Oh ya? Apakah itu manis dan menyegarkan?" Tanya eunbi.
"Aku rasa begitu. Tubuhnya putih bersih ya." Jawab sakura.
"Sepertinya walaupun dia tunawisma tapi pintar menjaga diri." Kata eunbi.
"Apa kau juga pernag merasakan darah seperti itu?" Tanya sakura.
"Darahmu. Tapi sayang waktu itu kau kehilangan banyak darah. Jadi aku hanya menikmati sedikit." Jawab eunbi.
"Yaa gigitanmu sangat sakit. Luka tembak itu tidak ada apa apanya. 10 kali lebih sakit tau." Kata sakura.
"Gigi taringku sangat spesial. Setidaknya itulah yang diucapkan ayahku sebelum keluargaku dibantai." Kata eunbi.
"Ah mian." Jawab sakura.
Tidak berselang lama tiba tiba gadis itu tersadar dengan mata merah menyala. Seperti amarah yang sudah ia pendam membuncah seketika malam itu.
Ia langsung mencengkram eunbi dengan kasar. Sakura yang sedari tadi hanya duduk langsung berdiri dan bersiap.
"AAAAAAAA...." Teriak gadis itu dengan mencengkram leher eunbi.
.
.
.
.
.
Bersambung...Note : komen dong yang kurang apa :) uwuwu
vampire jjang^^
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE SISTER [IZ*ONE]
FanfictionBagaimana bisa 12 anggota girl group adalah vampire? IZ*ONE selama ini menyembunyikan identitas mereka. mampukah mereka bertahan dan terus menyamar menjadi manusia?