terluka

836 162 7
                                    

"MINJUUU!!!" Teriak semua yg ada disana.

Anak panah itu tepat menyasar perut bagian kirinya. Ia hanya bisa melotot karena bingung. Rasanya sakit padahal dia vampire.

Seungwoo langsung mengubah dirinya menjadi manusia dan menangkap minju yang hampir terjatuh.

"Minju kamu tidak papa kan?" Tanya seungwoo.

Enam vampire itu langsung mendekati minju. Sakura bahkan mendorong seongwoo yang sudah tidak berdaya karena dipanah.

"Minggir."

"T-tunggu, dia baik unnie. Dia yang menyelamatkanku." Minju tergagap gagap menyampaikan kesalahpahaman ini.

"WHATT? ARE U CRAZY?" Tanya chaeyeon.

"Lama, jika masih ingin bicara nanti saja. Kita harus mengobati luka mereka." Hyewon dalam mode serius. Ia langsung menggendong minju dan melesat ke rumah mereka. Yujin dan yena ikut menyusul sedangkan sakura chaeyeon dan eunbi melirik tajam seungwoo.

"Benarkah apa yang dikatakan minju tadi?" Tanya eunbi.

"B-benar. Kata minju kalian baik. Tapi ternyata kalian sama saja dengan vampire vampire di luar sana." Jawab seungwoo.

"Ahh aku minta maaf tentang anak panah itu. Sini aku..." chaeyeon menyentuh anak panah yang masih menancap di tubuh seungwoo.

"AAA shsh sakit." Teriak seungwoo.

"Anak panahku hebat juga ya. Cocok sih untuk berburu." Kata chaeyeon.

"Heh!!" Eunbi menepuk pundak chaeyeon.

"Kita angkat ke rumah kita dulu deh. Terus di obatin." Kata sakura.

Mereka membawa seungwoo pulang. Semua terkejut melihat sakura dan chaeyeon memapah laki laki telanjang dada.

"Heh bawa siapa itu?" Tanya yuri.

"Werewolf." Jawab eunbi.

"Wah aku belum pernah lihat werewolf." Kata chaewon.

"Minju udah didalem." Kata hitomi.

Mereka masuk ke dalam rumah dan berusaha menarik anak panah.

"Aduh gimana nih. Dua anak panah di werewolf. Satu anak panah di minju." Kata sakura.

"Namaku seungwoo." Jawab seungwoo sambil menahan sakit.

"Ah iya maaf." Jawab sakura.

"Darahnya semakin banyak." Kata nako.

"Kau bisa menahannya kan?" Tanya eunbi.

"Ambil kain." Perintah hyewon.

"Oke." Yena bergegas mengambil kain.

Hyewon langsung menyumpal mulut seungwoo dengan kain. Begitu juga minju.

"Kalian harus menahannya." Kata hyewon.

"Anjir hyewon mode serius keren bingit." Kata yuri.

"Ngomong apa kamu?" Tanya yena tiba tiba dengan muka masam.

"Hyewon keren." Yuri tersenyum.

"Gak boleh, yang keren cuma aku." Yena tersenyum ngeri.

Yuri mengangguk pelan.

"Chaeyeon kamu cabut punya minju. Aku punya seungwoo." Kata hyewon.

"Okay." Jawab chaeyeon.

"1.. 2... 3.. sekarang!!" Cabut hyewon.

"RAAWWWRRR AUUUUUUUHH SAKITTTT." Seungwoo meraung.

"AAAAAAAAA UNNIEE!!!" Teriak minju.

"Eunbi unnie tolong ya." Perintah hyewon.

Eunbi segera menghentikan pendarahan. Ia memang sudah berpengalaman dalam segala bidang. Termasuk kesehatan. Karena ia mengurus 11 anak yang nakal nakal jadi terkadang mereka terluka. Walaupun lukanya bisa menutup dengan cepat.

"Aw.. sakit." Keluh seungwoo.

"Lo ini cowo apa cewe sih? Ngeluh mulu." Ketus eunbi.

"Tidak papa aku memang suka merengek." Jawab seungwoo.

"Kurang belaian keknya deh werewolf satu ini." Kata yena.

"Heh! Kalo ngomong kok ya bener." Saut hyewon.

"Kayaknya iya sih. Soalnya pas dirumahnya aku gak liat istri pak seungwoo." Jawab minju yang masih lemas.

"Pak? Loh?" Sakura bingung.

"Ahh itu dia udah punya anak. Makannya aku panggil pak." Jawab minju.

"HAHAHA!" yena dan hyewon menertawakan.

"Benar kau sudah punya anak?" Tanya eunbi.

"Iya. Oiya aku belum mengabarinya. Dia pasti khawatir." Kata seungwoo.

"Biar kami jemput. Dia dimana?" Tanya eunbi.

"Dia sekolah di SMA Cheong Ah. Namanya dongpyo." Jawab seungwoo.

"Okay. Tolong ya yena hyewon." Kata eunbi sambil tersenyum.

"Oke oke."

Mereka bergegas ke SMA. Tentu saja dengan mobil dan penyamaran. Eunbi melanjutkan pengobatan dan memperban lukanya.

"Kita punya kaos yg oversize gak sih? Biar dia gak telanjang dada." Tanya eunbi.

"Ada. Aku biasanya pake." Kata yujin.

Bersambung...

VAMPIRE SISTER [IZ*ONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang