VAMPIRE SISTER [IZ*ONE]

ngamen

Semua bergegas ke mobil dan berangkat ke jalanan. Mereka langsung menyebar dan menari sesuka hati mereka. Banyak yang tertarik untuk menonton mereka tanpa tau siapa yang ada dibalik topeng topeng itu.

"Wahh.. liat keren. Yuk nonton yuk." Ajak orang yang sedang lewat.

Semuanya menari dengan gembira. Hyewon juga semangat sekali mengumpulkan uang dari penonton.

"Hahaha... terus terus. Mayan nih bisa jadi kerjaan sampingan." Kata hyewon.

"Anjir gobloug sia." Jawab yena dibalik kostumnya.

"Diem lu bek. Dance sono." Kata hyewon.

Di tempat lain irene diam diam memperhatikan mereka. Tetapi eunbi cepat menyadarinya. Irene pun berpura pura tidak mengenal dan pergi dari sana.

"Kau masih memperhatikanku ternyata kak." Kata eunbi dibalik kostumnya.

Irene melesat pergi menjauh dari kerumunan. Namun eunbi tidak tinggal diam. Ia juga mencari irene dengan berlari larian walaupun menggunakan kostumnya. Ia mengendus dimana bau kakaknya itu. Karena jujur setelah terpisah sangat lama, ia tidak mengenali lagi aroma tubuh irene. Tetapi beruntungnya ia masih ingat dengan jelas wajah irene. Chaeyeon yang melihat itu langsung kembali ke mobil dan berganti pakaian. Ia menggunakan kaos dan topi.

"kena lo sekarang. Gw bakal tau apa yang lo sembunyiin dari kita." Kata chaeyeon dengan senyum tipis.

Sakura menyadari jika chaeyeon tidak ada disana. Apa dia kembali duluan? Tapi kenapa? Begitu pikirnya. Ia berjalan ke mobil dan benar saja ada chaeyeon disana.

"Lo mau kemana?" Tanya sakura.

"Gw mau ngikutin eunbi. Dia tiba tiba misahin diri setelah lihat sesuatu. Tapi gw gak tau apa yang dia lihat." Kata chaeyeon.

"Gw ikut." Kata sakura.

"Tapi kalo anak anak curiga gimana?" Tanya chaeyeon.

"Dont worry. Manajer-nim, tolong bilang ke mereka kalau kita pulang duluan. Karena sakura sakit, gitu ya." Kata sakura.

Jika mereka bilang ada salah satu yang sakit maka artinya orang tersebut sedang tidak ingin diganggu. Itu peraturan yang mereka buat sendiri.

Irene masuk ke gang gang sempit untuk mengecoh eunbi.

"Sial." Kata irene.

"Huft huft. Btw kenapa gw gak ganti baju dulu ya malah ngribetin diri pake kostum gini." Kata eunbi.

Ia pun melepas kostumnya dan hanya menyisakan celana dan kaos. Ia memakai masker yang memang dibawanya untuk jaga jaga. Ternyata ada gunanya juga. Eunbi berusaha mengejar irene. Akhirnya irene salah masuk gang buntu dan hanya ada tembok bangunan tinggi disana.

"Kena kau." Kata eunbi.

"Hah?! Jangan, jangan, tolong. Kalau kamu mau barang barangku silahkan. Jangan bunuh aku." Kata irene.

"Hah?" Kata eunbi bingung. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan kakaknya. Tapi ketakutan? Itu sangat aneh. Ia tidak pernah melihat kakaknya setakut itu. Apa ini cuma akting saja agar bisa menghindarinya.

"I-ini tasku, dompet uang ada disitu semua. J-jadi t-tolong biarkan aku pergi." Kata irene.

"Sunbae, ini aku." Kata eunbi.

"S-siapa?" Tanyanya.

"Eunbi IZ*ONE." Jawab eunbi.

"Kau tidak sedang menipuku kan?" Tanya irene.

Eunbi langsung membuka maskernya. Irene nampak lega karena itu bukan sasaeng ataupun perampok.

"Huft.. kupikir sasaeng." Kata irene.

"Kenapa sunbae lari tadi? Padahal aku mengejar." Tanya eunbi.

"Aku tidak bisa leluasa jalan sendirian. Sasaeng itu terus saja mengikutiku. Tadi mereka juga mengikutiku. Padahal aku sedang menikmati pertunjukan jalanan." Jawab irene.

"Siapa yang mengikuti sunbae? Apakah tau wajahnya?" Tanya eunbi lagi.

"T-tidak. Tapi dia laki laki. Oh iya kok kamu ada disini?" Tanya irene.

"Yap, yang ngadain dance publik pake kostum sebenernya IZ*ONE sunbae." Kata eunbi.

"What? Kalian ngapain? Kalo sasaeng kalian tau bisa bahaya." Kata irene.

"Gwenchana lagian disana kan rame." Kata eunbi.

"KENA LO!"

Suara dari belakang eunbi tiba tiba mengagetkan mereka.

Bersambung...