"Kamu ada, tapi hanya memberi luka, tanpa mau menyembuhkannya."
-HazzfaNaeemaHari senin ini, para siswa berkumpul di tribun lapangan bola basket, di karenakan sekolah mereka mengadakan lomba. Para wanita-wanita ganjen kini sudah duduk manis melihat ketampanan lelaki yang jelas tak ada tandingannya.
Haffaz, Raka, Farel dan Zidan kini berada di pinggir lapangan untuk bersiap melawan SMA TAURUS. Tak heran lagi, mereka telah menguasai banyak teknik mulai dari jump ball, passing, catching, dribbling, pivot, shooting dan rebound. Hanya mereka yang hebat menguasai semua teknik itu, maka dari itu mereka banyak di kenal oleh sekolah lain, apalagi mereka tampan.
1 regu di isi oleh 5 orang, dengan tambahan teman sekelas mereka satunya, yang juga lumayan bisa menguasai teknik walaupun masih hebat mereka.
5 menit lagi pertandingan akan di mulai, namun sedari tadi Haffaz belum melihat adanya Hazzfa, biasanya wanita itu selalu antusias untuk melihatnya walaupun tak di lihat balik olehnya, selalu ceria memberi sebotol air mineral walaupun selalu di buang begitu saja, sia-sia memang, tapi Hazzfa tetap pada pendiriannya, ia tetap sayang dengan lelaki itu, bego memang.
Tapi? Mengapa sekarang tak ada wanita itu di tribun? Mengapa hatinya tak terima saat Hazzfa tak menonton pertandingannya? Sungguh tak ada semangat untuknya.
"Haffaz!"
Ia tersenyum tipis, sangat tipis sebelum menoleh, suara yang memanggil namanya kini berhenti tepat di belakangnya. Ia menoleh, lagi-lagi dirinya kecewa, bukan Selin yang ia mau, melainkan Hazzfa.
"Semangat!"
Cup
Kecupan tepat di pipi kanannya itu membuat seluruh wanita yang berada disana berteriak heboh seperti mendapatkan sembako. Bagaimana tidak? Seorang bad boy tampan di cium oleh pacarnya di depan umum? Sangat bikin iri kaum hawa!
Haffaz hanya diam, berani sekali Selin mencium dirinya di depan umum seperti ini? Untung saja, ganteng.
"GILA GILA KEREN SIH INI!" heboh Farel menatap tak percaya pada sepasang kekasih itu.
"WOW, ANJING DAN KUCING SEDANG BERCIUMAN!" seru Zidan yang langsung di tatap heran oleh Raka.
"Anjing-nya siapa bro?" heran Raka.
"Ya si S lah siapa lagi!" Farel yang sudah tahu.
"Apa maksud lo?!" kesal Selin yang sedari tadi diam tersenyum.
"Dih kesindir!" kata Zidan yang seperti cewek.
Selin langsung pergi dari sana, saat mendengar gelak tawa ketiga lelaki itu karena mengejeknya. Berbeda dengan Haffaz yang kini hanya diam menatap lawannya yang juga sedang bersiap-siap.
***
Kedua wanita itu kini tengah berjalan bersama menuju tribun lapangan basket untuk menonton pertandingan antara sekolahnya dan SMA TAURUS.
Seperti biasa, dengan Hazzfa yang selalu membawa satu botol air mineral untuk kekasihnya yang tak pernah menghargainya, juga Biya yang membawa satu botol air soda kesukaan Raka.
![](https://img.wattpad.com/cover/248470234-288-k551720.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is Fake
Novela JuvenilBagaimana jika jadinya aku hanyalah butiran debu bagi kamu yang benar-benar batu? Butiran debu yang hanya di lewatkan dan tidak di pedulikan. Bagaimana jika jadinya aku tetap mencintaimu walaupun sikapmu berbanding terbalik denganku? Apa aku harus m...