EVERYTHING IS FAKE | 24

1.6K 165 15
                                    

Hazzfa, gadis itu kini sedang menunggu sahabatnya untuk datang kerumahnya. Tapi, sedari tadi Biya belum juga muncul, padahal katanya Biya akan datang kerumahnya malam ini dan sekarang sudah jam 19.50 juga belum datang-datang.

Ia terus mengecek ponselnya menunggu kabar dari sahabatnya itu. Entah mengapa, malam ini perasaannya sangat tidak enak, maka dari itu ia ingin Biya berada disini. Ia berlari kecil saat mendengar ketukan pintu, mungkin itu Biya, pikirnya.

Hazzfa membuka pintu itu dengan sangat bahagia, bagaimana tidak? Jika orang yang kalian sayangi ada untuk kalian untuk menenangkan firasat buruk kalian?

Namun...

Nothing. Bukan Biya yang datang, tapi seorang lelaki dengan senyum smirk-nya memandang Hazzfa dengan sangat licik. Dengan hati yang takut, Hazzfa berusaha menutup pintu itu kembali, tapi semuanya nihil. Tenaga dirinya dengan tenaga lelaki yang menahan pintu dari depan sangat amat jauh. Sudah di pastikan ia akan kalah.

Pintu itu terbuka lebar dengan cara terbanting akibat kuatnya tenaga lelaki itu. Hazzfa yang hendak lari-pun rambutnya sudah lebih dulu ditarik olehnya. Air matanya telah jatuh sedari tadi, ia terus berdoa di dalam hatinya agar mengirimkan orang yang bisa menyelamatkan dirinya.

"Please! Jangan Bar!" mohon Hazzfa pada Bara. Bara- lelaki yang dari dulu mengincar tubuh Hazzfa, kini kembali lagi untuk menghancurkan hidupnya.

"Bar, gue mohon jangan!"

Bara hanya diam mendengar permintaan mohon gadis di depannya ini. Ia hanya menatapnya malas.

"Lo tau gue balas dendam karena apa?" bisik Bara tepat di telinga gadis itu.

"Karena cowok lo yang udah rebut Kara dari gue!"

"Dari dulu, cowok lo selalu ambil apa yang gue punya! Sampai pada saat itu gue juga tau kalo Haffaz, gue dan Danu punya perasaan yang sama ke satu cewek!"

"Gue berusaha ngalah Fa, gue berusaha untuk mengikhlaskan Kara untuk mereka berdua! Dan lo tau siapa yang akhirnya bisa mendapatkan hati Kara?"

"Danu, bukan cowok lo"

"Danu itu sama aja kayak Haffaz, sama-sama pengecut yang hanya bisa merebut kebahagiaan orang lain! Dan saat itu, Haffaz tau kalo Danu menjalin hubungan dengan cewek yang dia suka. Akhirnya Haffaz mabuk, dan tanpa disadari, dia udah hancurin hidup Kara!"

"Dan lo, cuma pelampiasan Haffaz karena dia ngga bisa mendapatkan hati Kara. Jadi, lo jangan kepedean!"

Ucapan panjang yang keluar dari mulut Bara itu membuat hatinya sangat amat sakit. Ia hanya berfikir, ini masalah mereka, ini kesalahan Haffaz tapi mengapa harus dirinya? Mengapa dirinya yang dibuat untuk bahan balas dendam?

"T-tapi, k-kenapa harus gue yang l-lo jadiin bahan balas dendam?" tanyanya dengan bibir bergetar.

"Karena gue tau, Haffaz udah mulai jatuh cinta sama lo. Maka dari itu, gue pengen dia ngerasain apa yang selama ini gue rasain!" balas Bara dengan nada tajam yang menusuk telinga gadis itu.

"NGGA! NGGA! GUE NGGA MAU GUE MOHON JANGAN!"

Teriakan yang disertai tangisan itu membuat Bara hilang kesabaran. Ia mengeluarkan satu suntikan yang sudah ia siapkan di saku celananya, menusukkan ke tubuh wanita itu tanpa berfikir sedikitpun.

Pandangan Hazzfa kini telah memburam, tak bisa bersuara lagi, bahkan melihat dengan jelaspun ia tak bisa. Entahlah, ia juga tak tahu apa yang dimasukkan ke dalam tubuhnya oleh lelaki itu, dan akhirnya, kini pandangannya hilang bersama dengan kegelapan yang biasa menemani dirinya.

Everything Is Fake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang