"Ngga ada yang bisa pisahkan cinta kita, selain Tuhan yang ber-kehendak," -HaffazAtalaric
_____
18 Agustus, 2021, hari ini adalah hari dimana ia akan bertunangan dengan laki-laki yang menemani dirinya. Dia adalah Danu, anak yang berasal dari keluarga kaya yang mencintai gadis yang tak punya apa-apa seperti dirinya.
Menjadi tunangan dari seorang bajingan? Ah, rasanya sangat tak mungkin untuknya. Tapi tenang saja, ia akan mengikuti permainan ini hingga hancur pada akhirnya.
Ia terkejut saat melihat Haffaz yang memasuki kamarnya melalui jendela.
"Haffaz!"
"Kamu ngapain disini? Nanti kalo ketauan gimana?!" tanya Hazzfa yang merasa gelisah.
"Sttt!"
"Ngga akan, jangan khawatir," balas Haffaz dengan menangkup wajah imut milik gadisnya.
Sesekali Hazzfa melirik ke arah pintu kamarnya, untuk memastikan tak ada orang yang masuk.
"Faz, mendingan kamu keluar deh!"
"Cantik banget bidadari aku,"
Hazzfa dibuat diam. Tolong lah siapapun! Jantungnya sedang tak aman sekarang!
"Ganteng banget pangeran aku,"
"Ngikutin!"
"Suka-suka lah!"
Haffaz terkekeh kecil saat melihat wajah kegelisahan gadisnya. "Kenapa?"
"Kamu yakin rencana kita bakal berhasil?"
"Yakin,"
"Gimana kalo gagal? Aku bakalan kehilangan kamu lagi, kita bakalan terpisah lagi," ujar Hazzfa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Bidadari ngga boleh nangis,"
"Kamu tau?"
"Ngga ada yang bisa pisahkan cinta kita selain Tuhan yang ber-kehendak,"
_____
Acara yang dinantikan oleh Danu, kini telah dimulai dan sepasang kekasih itu kini sudah berada diatas panggung untuk saling memasangkan cincin dijari masing-masing agar selalu terikat.
Hazzfa, gadis itu tengah mencari seorang laki-laki yang ia cintai, siapa lagi jika bukan Haffaz? Matanya berhenti pada sosok yang ia cari, dan lelaki itu hanya tersenyum tipis saat melihat gadisnya berada didepan sana bersama lelaki lain.
"Please, put on the ring so you guys are tied to each other," ucap mc, yang langsung diberi tepuk tangan pada seluruh tamu undangan yang hadir, terkecuali dengan Haffaz yang berada diujung.
Jantung Hazzfa berdetak dua kali lebih cepat, didalam hatinya ia terus berdoa sambil memejamkan matanya agar laki-laki didepannya ini tidak memasangkan cincin itu ke jari manisnya.
Tanpa gadis itu sadari, kini Haffaz tengah berjalan diatas karpet merah yang tergelar indah dengan raut wajah datar dan sorot mata yang tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is Fake
JugendliteraturBagaimana jika jadinya aku hanyalah butiran debu bagi kamu yang benar-benar batu? Butiran debu yang hanya di lewatkan dan tidak di pedulikan. Bagaimana jika jadinya aku tetap mencintaimu walaupun sikapmu berbanding terbalik denganku? Apa aku harus m...