Haay...
Ingatkan jika ada typo yaa..
Jangan lupa buat VOTE dan KOMEN..Oh ya, ini part special. Jadi bisa di bilang gak ada lah hubungannya ama alur cerita hehe.
Happy reading ♡
✩&💬
.
.
."Masukin tepung dulu kak!"
"Aer dulu Mina!"
"Gimana kalo telur aja?"
"ABANG JANGAN NGADI-NGADI!"
Begitulah dimana dapur berubah menjadi laboratorium eksperimen. 3 anak Pak Mahesa tengah menyiapkan sesutu. Untuk anak ke dua Pak Mahesa.
Kebetulan, hari ini Bunda ada arisan di perumahan belakang. Jadi dengan leluasa anakkan manusia itu menggunakan dapur.
Dan Ayah hari yang bekerja. Ada rapat penting. Jadi, dengan senang hati Bang Tara libur. Padahal niat hati pengen ngalor ngidul. Tapi ya sudah gak jadi.
"Yaaaah! Bantet Bang!" Seru Mina seraya mengeluarkan potongan kue seperti bolu yang gosong.
"Ini mah gak bisa di makan." Kak Jeffry meringis melihat kondisi kue yang mereka buat. Suangguh tidak berprikekuean.
Andai kalian bisa liat kondisi dapur saat ini. Sangat berantakan! Tepung disana sini. Kue gagal dengan warna hitam yang gosong. Mentega bertebaran. Bahkan cangkang telur masih berserakan.
Ini kalau Bunda melihat nya bisa kena buku lima! Bogeman yang tak main-main. Sungguh!
Tok.. Tok.. Tok..
Ketiga anak Pak Mahesa itu langsung bertukar pandang. Siapa kira-kira yang datang?
Mereka tadi sudah berhasil membuat Mas Dimas angkat kaki dari rumah. Semoga saja Mas Dimas belum pulang.
Omong-omong hari Mas Dimas ulangtahun. Mari berikan selamat. Selamat bertambah tua.
Akhirnya Bang Tara tersenyum. Menyuruh kedua jahe dan kencur di hadapannya untuk tenang. Jadi biarkan Bang Tara yang melihat ke depan.
Tok.. Tok.. Tok..
Bang Tara mempercepat langkahnya saat yang mengetuk pintu makin agresif. Dasar tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Sketsa | Mark Lee✔
Fanfiction-Tentang sang senja yang mengharapkan mentari pagi- Bagi Mark, Mina adalah segalanya. Segala sesuatu yang tidak dapat ia definisi kan dengan kata-kata sederhana. Baginya Mina terlalu berharga. Menurut Mark, cukup dengan melihat gadis-nya bahagia, it...