50 - Lagu teruntuk Mark, kekasih ku.

73 9 1
                                    

Hay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hay.
Ingatkan jika ada typo ya.
Happy reading.

&💬
.
.
.

Mas Dimas melongo ketika sore hari dimana dia mau menyirami tanaman-tanaman depan rumah, tau-tau sudah ada Dejun yang baru saja turun dari motor nya sambil melepas kan helm nya.

Beuuh, mana di lihat-lihat itu motor ninja warna hitam baru. Sebab, biasanya Dejun kan pakai mobil, mana tu motor kinclong bener, kelewat kinclong kalo di bandingkan dengan kepala pak gundul belakang rumah.

Laki-laki berkemeja satin warna biru navy dengan perpaduan celana kain panjang warna hitam itu pun menyisir rambutnya ke belakang dengan jemari nya.

Lalu melangkah mendekat pada Mas Dimas yang masih memegang ember bekas cat yang berisi air bekas cucian beras dengan gelas plastik bekas yang dimana bokong gelas itu sudah bolong-bolong kecil.

"Nganga mulu lu, kemasukan lalat baru tau rasa." Katanya, jutek khas Dejun.

"Gua usir mampus lo." Balas Mas Dimas.

Dejun mah nyengir aja sampe tu gigi mau kering. Sementara Mas Dimas geleng-geleng kepala liat Dejun yang haha hihi kek orang rada-rada miring otak nya.

Kemudian Mas Dimas pun menaruh ember isi cucian beras. Lantas masuk ke rumah. Tak butuh waktu lama Mas Dimas kembali lagi dengan air bening di gelas. Lantas menaruhnya di meja teras rumah.

"Ngapain lu? Rapi bener." Tanya Mas Dimas, lalu mengambil kembali ember yang tadi nya sempat di taruh di tanah.

Sementara Dejun yang baru saja mendaratkan bokong di kursi kayu teras rumah keluarga Mahesa pun manggut-manggut. "Ada acara ultah sekolah," katanya.

Dan ketika Mas Dimas mulai menyirami tanaman-tanaman tercinta Dejun mngernyit. Padahal ia sudah mau minum tapi tidak jadi, lantas bertanya lah pemuda tersebut. "Ape tuh? Susu?" Dengan wajah super konyol nya dia bertanya.

Mas Dimas lantas tergelak. Bukan karna wajah konyol Dejun yang kebingungan. Melainkan pertanyaan konyol dari laki-laki tersebut.

"Gile, hebat bener tanaman gua di mandiin susu. Air bekas cucian beras ngab." Jawab Mas Dimas. Entah kenapa, hal itu malah membuat Dejun menjadi keki.

Dia pun membulatkan bibirnya tanpa suara. Kemudian baru lah ia minum air bening yang tadi di bawa Mas Dimas.

Berrr.... di kira Dejun air putih biasa. Rupanya sprite.

"Itu motor, baru?" Tanya Mas Dimas, meski masih memunggungi Dejun, sebab ia memiliki kewajiban merawat tanaman-tanaman tercinta. Dejun sih tidak protes sama sekali.

"Iye nih." Jawab Dejun rada tidak nyaman. Biasalah, kebiasaan dari kecil kalo ada barang-barang yang jarang dia kenakan, langsung di tanya itu ini.

Goresan Sketsa | Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang