Hay... akhirnya up lagi, hehe.
Vote dan Komen yuk^^
Ingatkan jika ada typo ya.
Happy reading♡✩&💬
.
.
."Haaa... mendung. Hujan gak yah?" Mina bergumam ketika kepalanya mendongak ke atas. Menatap gumpalan awan yang mulai kelabu.
Angin dingin yang menusuk itu, tidak di huraukan Mina. Sejak Arjuna pergi, terhitung sekitar 3 menit dia diam di tempat. Tempat ini terlalu banyak memiliki kenangan. Alih-alih tentang Arjuna. Mark lebih banyak tersimpan kenangan disini. Terlalu banyak hal-hal kecil hingga besar terjadi di sini.
Mina seringkali ke sini. Bukan karena bunga bougenvill yang banyak tumbuh di belakang sekolah. Atau karena angin yang berhembus lantas membawa pergi bunga dandelion. Tapi, di sini Mark selalu ada untuknya. Juga-- jaringan wifi sekolah masuk. Itu poin penting nya. Jika di kantin terlalu jauh, tidak bisa terhubung.
"Mark lama banget sih. Keburu hujan ini." Mina berdecak. Kemudian melangkah, hendak menuju Mark ke kelas.
"Oy!"
Langkah Mina terhenti, bahkan sebelum ia bisa melangkah. Dan tepat ketika ia menoleh ke samping. Rena bersama dua temannya- Rania dan Lia, ada di sana.
Mina hanya mengerutkan kening. Saat wajah Rena begitu terlihat menyebalkan dimatanya. Terlihat sangat songong. Seriusan.
"Lo mestinya jangan terlalu murahan." Rena bersuara terlebih dahulu. Setelah langkahnya berpijak tepat pada radius satu meter dari Mina.
"Ha? Maksudnya?" Mina malah tampak kebingungan.
"Yaah.. mau pura-pura lupa lo?" Yang rambut pendek si Rania mendengus agak keras. Tatapan yang begitu serkastika.
"Tapi, emang kenapa Mina murahan? Kan berita itu gosip gak bener aja?" Lia malah berisik pada Rania. Membuat perempuan yang terlihat tomboy itu menepuk belakang kepala Lia.
Yang di tepuk malah mencengir sampai deretan gigi nya terlihat sempurna.
"Lo kalo dah putus ya putus aja! Masih kurang si Mark?!" Rena berseru kentara sekali ia sedang marah.
Mina mengangguk dengan mulut yang membentuk O sempurna tanpa suara. Mina paham situasinya. Rena pasti salah paham.
"Oh itu... lo sa-"
"Harus nya lo tau diri anjir! Lo yang dulu mengabaikan Arjuna! Kalo udah sama Mark ya udah! Gak perlu serakah!" Tau-tau Rena menjambak rambut Mina membuat kalimat perempuan itu terpotong.
"Lo salah paham Ren! Aa sakit!" Mina mengaduh. Tangannya masih berusaha melepas cengkraman Rena.
Tapi tidak semudah itu. Raina dan Lia ada, untuk menahan tangan Mina. Sekiranya Rena bisa puas untuk menyiksa Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Sketsa | Mark Lee✔
Fanfiction-Tentang sang senja yang mengharapkan mentari pagi- Bagi Mark, Mina adalah segalanya. Segala sesuatu yang tidak dapat ia definisi kan dengan kata-kata sederhana. Baginya Mina terlalu berharga. Menurut Mark, cukup dengan melihat gadis-nya bahagia, it...