32. Rasa yang pas.

52 15 9
                                    

Ingatkan jika ada typo yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingatkan jika ada typo yaa...
Happy reading ♡

✩&💬
.
.
.

Mark sudah berganti baju tadi. Kebetulan yang sangat memberuntungkan, saat ia ke toilet tadi, ia bertemu dengan Pak Bryan. Dan syukurlah Pak Bryan meminjamkan seragam sekolah cadangan yang memang selalu di sewakan di waktu tertentu.

Untung nya pas.

Dan sekarang ini waktu nya istirahat. Mereka hanya berdua. Mark dan Mina. Yang lainnya tidak bisa. Lucas katanya hari ini mau bermain basket sebentar, dan seperti biasa Yuqi akan menonton. Kemudian Renjun dan Sakura tadi ada rapat dadakan dengan para osis. Katanya sih rahasia.

Kalau Dejun, laki-laki itu akhir-akhir ini jarang sekali istirahat bersama. Jika di ikuti dia akan berjalan ke arah belakang sekolah. Lantas keluar secara diam-diam dan lima menit sebelum bel berbunyi akan kembali.

Kalau Chandra, tidak tau pasti. Laki-laki itu sudah menghilang sejak bel istirahat berbunyi.

Dan di sinilah Mark dan Mina saling duduk bersebalahan. Dengan telinga yang masih jelas mendengar gunjing dari orang-orang yang sok tau.

Mina terus menyedot jus stroberi yang ia beli. Di tangannya sudah ada kantong plastik yang isi nya adalah permen yupi berbentuk hati kesukaannya, jangan lupakan juga coklat seharga seribu satu bungkusnya, yang ada lambang ayam jantannya.

Mark selalu tau cara memperbaiki mood Mina. Cukup dengan makanan murah begini Mina sudah senang.

Mi goreng yang mereka beli hanya mereka diamkan sejak 5 menit yang lalu. Sesaat setelah mereka duduk di tempat mereka, keduanya mendadak tidak nafsu makan hanya karna suara orang-orang yang sengaja menyindir keduanya.

Heran masih aja punya muka buat sekolah.

Gak tau malu banget sih! Kalo gua jadi mereka sih, jangankan ke kantin, ke kelas aja gua malu anjir.

Udah salah gak ngaku, sok jadi korban pula.

Lacur emang gak ada lelah nya ya.

Tebel banget keknya muka mereka. Jadi pengen nanya tambal di mana.

Heran loh makin kesini di lihat-lihat kek makin gak bener aja mereka.

Muka nya aja polos, omongan nya aja yang baikan. Eh kelakuannya bajingan.

Ganteng sih, pinter juga. Tapi kelakuannya bejat anjir. Mana miskin, apa kabar si cewek di bayar berapa coba? Murahan banget.

Goresan Sketsa | Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang