Ingatkan jika ada typo yaa..
Happy reading♡Sangat di sarankan sambil mendengar lagu yang tersedia:)
Hanya sebuah ungkapan yang tidak sempat tersampaikan.
——————————————————
Hari ini hujan lagi. Seperti nya semesta masih bersedih. Langit juga, sedang menggerutu. Mungkin sedang memarahi kebodohan ku.
Miris memang, saat aku tidak nenyadari perasaan ku sendiri. Tapi, sekalinya menyadari agaknya sudah terlambat.
Hari ini masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Aku masih menyesal. Lalu nyaris putus asa.
Sampai saat ini aku masih merindu. Entah itu kamu, kita, atau cerita kita yang telah usai.
Jika temu adalah jalan keluar dari rindu. Maka berbeda dengan aku.
Aku akan duduk di kursi. Mengambil sebuah buku sketsa di meja ku. Kemudian ku buka. Entah nantinya sampai kapan akan terus begini.
Berharap tentang sesuatu yang tak kunjung pasti.
Lembaran demi lembaran ku buka. Setiap untaian kata yang begitu menenangkan namun menyayat hati selalu ku baca. Sketsa yang kamu buat selalu ku tatap.
Tanpa lelah, tanpa bosan.
Lantas, ku raih secarik surat yang senantiasa ku selipkan di tengah halaman buku sketsa.
——————————————————
Hai...
Pada akhirnya, ternyata kamu menemukan surat ini ya.
Aku menulis ini ketika tengah terpikir kamu.
Aku berencana memberi ini, ketika kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita. Hanya berjaga-jaga, kalau-kalau kamu benar-benar mendapatkan pilihan terbaik, dari terbaik versi kamu bukan aku. Yang artinya, aku melepaskan kamu.
Atau, karna memang aku harus pergi dari sisi kamu.
Lucu sih, ketika tiba-tiba saja aku berani menulis ini. Agak aneh, tapi ini kenyataan nya. Hehe
Padahal aku lebih berharap untuk kamu merobek surat ini kemudian mengoceh sambil memukul ku. Wajah mu lucu ketika marah. Sungguh.
Sayang sekali. Agaknya rencana tuhan lebih indah dari khayalan ku.
Hanya ingin menyampaikan bahwa aku sangat mencintai mu nyaris gila rasanya:)
Pesan ku untuk mu, jangan ketinggalan pelajaran. Jangan sering bertengkar sama teman-teman. Jangan menjahili kakak mu. Bantulah ayah dan bunda. Jangan menyusahkan beliau.
Makanlah yang teratur. Jangan terlambat makan. Jangan terlalu memilih makanan. Jangan begadang ya.
Jangan terlalu sering berteriak, nanti tenggorokan mu sakit:(
Ikhlaskan yang pergi. Jaga yang masih ada. Jagalah yang harus nya kamu jaga. Mengerti bukan?
Aku selalu bersyukur karna tuhan mau memperkenalkan mu kepada ku:)
Bukannya aku menyerah sih. Emang agak lelah. Tapi anggap saja garis takdirnya memang begitu. Aku pun ingin terus berjuang untuk mu, tapi ini benar-benar melelahkan.
Maaf kerena sering membuat mu kesal. Maaf karena tidak bisa menjaga mu dengan benar. Maafkan aku karena sepertinya tidak bisa menepati janji ku.
Jaga diri mu dengan baik yaa. Jangan sakit. Jangan bersedih terlalu lama.
Aku harap, entah nanti atau di kehidupan selanjutnya kita bisa bertemu lantas bersatu.
Berbahagia lah kamu.
Dari orang yang mencintai mu sepenuh hati.
Mark Sketsa Vernanda-
——————————————————
Kemudian akan ku usap setiap sketsa yang pernah ia gambar. Segala sesuatu. Entah itu aku, tangan kita yang menyatu, mata yang saling beradu, atau senja yang selalu di rindu.
Setelah itu, aku menangis.
Menangisi rindu yang tak kunjung temu.
Menangisi penyesalan yang berlalu pada masa nya, yang tak akan pernah kembali seperti semula.
Serta kebodohan ku yang begitu nyata.
Akan ku ceritakan tentang si senja yang begitu kuat. Yang selalu memberi kehangatan dan kebahagiaan.
Si senja yang selalu di nanti kehadirannya. Sebuah anugrah tuhan yang sangat berharga. Di mana perginya menjadi sebuah rindu yang begitu nyata.
.
.
.
Yooo readers!!Story kali ini NCT. Mark Lee si peran utama.
Kuy kuy Nctzen ngumpul.
Semoga suka dengan cerita ini.
Jangan lupa untuk memberi jejak berupa VOTE dan KOMEN.
Saya tau, kalian mengerti bagaimana cara menghargai sebuah karya:)
Next lah! Kuy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Sketsa | Mark Lee✔
Fanfiction-Tentang sang senja yang mengharapkan mentari pagi- Bagi Mark, Mina adalah segalanya. Segala sesuatu yang tidak dapat ia definisi kan dengan kata-kata sederhana. Baginya Mina terlalu berharga. Menurut Mark, cukup dengan melihat gadis-nya bahagia, it...