05. Karna mereka saudara.

111 32 12
                                    

Ingatkan jika ada typo yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingatkan jika ada typo yaa..
Happy reading♡

✩&💬
.
.
.

Setelah bel sekolah berbunyi begitu nyaring. Yang menandakan seluruh murid pulang. Tanpa permisi atau berucap Mina langsung menarik Mark menuju parkiran.

Dia tidak peduli saat Yuqi meneriaki nama nya. Ataupun tatapan setiap anak di koridor.

Yang pasti sekarang mereka harus pulang ke rumah sebelum Dejun memperbudak atau membully Mark. Jangan sampai!

"Mina, pelan-pelan aja." ucap Mark.

Mina tidak menggubris itu. Yang jelas tujuan mereka sekarang adalah tempat parkir.

Mark sih pasrah saja saat Mina menarik nya. Tapi, tiba-tiba saja langkah Mina terehenti, membuat Mark juga menghentikan langkahnya.

Mark menatap sosok yang kini membuat Mina mematung. Dia- Arjuna Alaska.

"Arjuna?" Heran Mina.

"Gimana keadaan Mark?" Pelannya.

"Aku baik-baik saja. Makasih untuk yang tadi." sahut Mark, sambil tersenyum simpul.

"Baguslah." Setelah mengatakan itu, Arjuna langsung melanjutkan langkahnya. Enggan untuk berlama-lama.

Sama hal nya dengan Mina. Perempuan itu kembali menarik Mark menuju parkiran.

Yang di tarik kembali pasrah, dengan sesekali menghela nafas samar.

Sesampai di parkiran pun, Mina tak tinggal diam. Ia meraih helm yang biasa ia pakai dan memakainya. Kemudian menganbil helm Mark dan memakaikannya pada sang pemilik.

Mina sedikit berjingkit karna tubuh Mark yang memang lebih tinggi. Karna tak juga sampai berdecaklah si gadis tersebut.

"Duh! Nunduk dong." ujar nya.

Mark tersenyum tipis, lalu menurunkan wajahnya mensejajarkannya pada Mina supaya gadis itu tidak perlu berjingkit.

Sempat tersentak kecil, karna wajah Mark yang begitu dekat. Lantas, menggeleng. Di pasangkannya helm tersebut pada Mark.

"Sudah, ayo pulang." tiatah nya.

"Kenapa buru-buru?" Tanya Mark.

"Kita harus pulang sekarang, sebelum para pembully itu bertingkah lagi!" Seru Mina dengan kesal.

Sempat memundurkan wajah nya beberapa inci, hanya refleks karna Mina berteriak.

"Tapi ya gak gitu juga." sahut Mark. "Tenang aja. Semuanya gak apa-apa kok, ya?" Ujar Mark, hanya sebuah kalimat penenang.

Merotasikan bola matanya ke sembarang arah. Netra Mina malah menadapatkan Felix Sadewa dan teman-temannya yang sepertinya menuju parkiran.

"A-ada Felix. Kita harus pulang sekarang Mark"

Goresan Sketsa | Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang