27 - Gosip.

67 14 12
                                    

Haaay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haaay...

Hallo apa kabar?

Maaf baru bisa up. Aku hampir lupa bahwa story Mark udah aku anggurin sejak lama.

Ya udah. Ingatan kalo ada typo ya.
Happy reading ♡

✩&💬
.
.
.

Malam itu setelah kepergok oleh Mas Dimas, Mina segera mengobati luka Mark. Tak lupa sepasang kekasih itu menjelaskan kronologi nya. Walau terlebih dahulu, Mas Dimas mengomel habis-habisan.

Dimana Felix adalah saudara berbeda ibu.

Dimana Mark adalah anak kandung dari om Sadewa.

Dimana Mark adalah anak di luar nikah.

Mas Dimas sama sekali tidak mempermasalahkan itu begitu pula dengan Mina. Bagi keduanya, Mark sama sekali tidak salah. Dia hanya anak yang terlahir di dunia, tapa tau apa-apa. Jelas yang salah kedua orang tuanya.

Mas Dimas menduga, bahwa orang tua mereka sudah tau ini sejak awal. Bahkan mungkin saja Bang Tara juga tau. Mengingat tempo hari Om Sadewa datang kerumah dan dapat buku lima dari Bang Tara.

Dan untuk masalah satu ini. Dua bersaudara itu memilih untuk bungkam. Sama-sama diam, tanpa mau bercerita secara detail.

Untung ada Mas Dimas yang jago berkilah dan bersilat lidah. Mereka jadi terbebas. Tapi, Mina tetap terkena imbas. Sebab alasan yang di beri Mas Dimas adalah Mina yang makan puding bersama Mark.

Bunda jadi bilang, orang itu buat Mark, malah kamu makan juga. Di rumah kan ada. Begitu kata Bunda. Untung Mina sabar. Hanya bisa diam sambil tersenyum.

Dari pada jujur sejujur-jujur nya. Mina masih takut-takut ragu akan reaksi yang di berikan orang tuanya. Siapa tau Pak Mahesa langsung melempar ke empang. Itu agak tidak estetik.

Lupakan saja. Yang jelas sekarang ini harus berangkat sekolah.

Kata kak Jeffry Mark sudah menunggu di bawah. Maka dengan cepat Mina menghabisi sarapannya.

"Taruh aja piring nya. Nanti Bunda yang cuci, kasian Mark udah nunggu." Ujar Bunda. Dengan senang hati Mina menurut. Lalu menghampiri sang Bunda untuk menyalimi dan mencium pipi sang Bunda.

Beralih ke sang sulung. Bang Tara menyempatkan tangannya untuk mengelus surai legam si bungsu. "Hati-hati ya. Bilang sama Mark gak usah ngebut." Pesan Bang Tara dan di- iya kan oleh Mina.

Dan saat menyalimi Mas Dimas. Mereka hanya saling diam. Diam-diam melempar tatapan seakan-akan mengatakan. Ape lu? Ape lu ha? Awas jan macam-macan.

Dan saat pada Kak Jeffry. Kak Jeffry cengenges-cengenges tidak jelas. Sedangkan Mina sudah kesal bukan kepalang. Masa pagi-pagi Mina sudah di selepet pake karet bekas bungkus uduk. Keterlaluan.

Goresan Sketsa | Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang