Ingatkan jika ada typo...
Happy reading ♡✩&💬
.
.
.Dejun benar-benar ke rumah Felix. Sekarang ini ia tatap rumah yang maha megah itu. Duduk santai di ruang tamu, keluarga Sadewa. Setelah tadi, tidak sengaja bertemu Ibu Ami, Mama dari Felix.
Entah kenapa kecurigaan Dejun hanya berfokus kepada Felix. Bukan sekedar hanya karna Felix yang paling bernafsu untuk membully Mark. Tapi, Dejun tau bahwa Felix mempunyai mobil dengan ciri-ciri yang di maksud Mina, hanya saja mereka sama-sama tidak tau nomer plat nya.
Dan ketika Felix datang dengan baju kaos hitam ala rumahan dengan celana kain coklat selutut. Laki-laki itu berdecih. "Ngapain lo ke sini?" Sinis nya.
"Mark masuk rumah sakit." Ujar Dejun masih dalam posisi duduk nya yang paling nyaman, lantas menyeruput teh yang tadi nya sudah di buatkan oleh pembantu di rumah Felix.
Diam Felix. Alis nya bergerak dengan sangat tidak nyaman. Seolah-olah ada sesuatu yang tengah laki-laki itu pikirkan, lebih besar dari berita tentang Mark.
"U-urusan nya sama gua apa?!" Felix sedikit berteriak. Dia seriusan muak dengan sekitar nya sekarang.
"Lo gak mau jenguk? Mark pasti seneng di jenguk adik nya." Ujar Dejun, kemudian menyeringai.
"Buat apa? Paling juga gak serius-serius amat." Felix bersuara agak bergetar. Seiring dengan wajah nya yang ia palingkan ke samping, enggan menatap Dejun.
Dejun menatap nyalang ke arah Felix, "cuy... gua gak tau apa hati lo emang mati rasa atau lo cuma pura-pura gak peduli. Tapi, gua cuma mau bilang Mark kritis. Mungkin aja nanti-nanti lo gak bisa liat dia senyum ke arah lo lagi, atau... lo gak bisa lagi dapat pembelaan ataupun pujian dari Mark." Kata Dejun, lantas berdiri sambil memegang buku sketsa milik Mark.
Diam Felix, entah kenapa mulut nya begitu kelu. Tapi, tangan nya bergetar. Pelipisnya berkeringat. Ada yang tidak beres dalam hati nya.
Dan ketika Dejun menghela nafas agak kasar, dia melangkah agak mendekat. "Lix, gua harap lo cepet sadar. Gua akan coba melakukan apa yang seperti Mark biasa lakukan. Apa benar lo baik atau engga. Sebab, gua tau kalau Mark masih bisa membuka matanya pun, dia gak bakal menyalahkan lo atau siapa pun. Dia akan bilang, bahwa ini adalah salah nya, kelalaiannya. Gua gak ngerti arah pikiran dia, tapi sekarang gua mau coba ngerti." Ujar Dejun ketika berhenti tepat di hadapan Felix, dalam radius setengah meter.
"M-maksud lo apa?!" Kesal Felix. Tangan nya mulai mengepal.
Alih-alih menghajar orang seperti biasa. Dejun malah mengambil tangan Felix, lantas memberikan paksa buku sketsa Mark.
Tak
"Gak ada satupun orang yang tau alasan Mark masuk rumah sakit kecuali gua, Mina dan pelakunya. Gak ada yang tau bahwa Mark tabrak lari. Dan sekarang gua kasih tau lo. Lo harus tau bahwa, lo satu-satu nya murid pemilik mobil sport warna hitam." Dejun bersuara rendah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Sketsa | Mark Lee✔
Fanfiction-Tentang sang senja yang mengharapkan mentari pagi- Bagi Mark, Mina adalah segalanya. Segala sesuatu yang tidak dapat ia definisi kan dengan kata-kata sederhana. Baginya Mina terlalu berharga. Menurut Mark, cukup dengan melihat gadis-nya bahagia, it...