"Tidak semua kisah berakhir bahagia, seperti kisah kita berdua, pada akhirnya perpisahan adalah jalan terbaik."
- Darren & Rania
(sambil dengerin lagu di mulmed ya hehe )
🌼
Satu minggu lamanya usai kejadian di rumah Rania, semanjak hari itu Rania kembali tinggal bersama kedua orangtuanya.
Hari ini persidangan akan dimulai pukul 10.00 pagi. Rania sudah bersiap tinggal menunggu kedua orangtuanya.
"Udah sayang?" Tanya sang ayah.
"Iya udah Pah, Mama mana?"
"Ayok kita jalan, takutnya macet nanti Pah." Kata Mama yang tiba-tiba keluar dari kamar.
Perjalanan menuju pengadilan cukup macet, kini ketiganya baru sampai di pengadilan. Di depan ruangan sudah ada kedua orangtua Darren dan juga Darren.
Rania duduk di sebelah mamanya dan di samping kanannya ada Darren yang sedari tadi menunduk.
"Maaf kami agak lama ya." Kata Mama kepada Bundanya Darren.
"Ah nggak papa kok." Jawab Bundanya Darren sambil tersenyum
Hingga giliran mereka berdua untuk masuk ke dalam ruangan persidangan. Sekitar 1 jam menjalani persidangan kini keduanya sudah di putuskan telah bercerai dari sepasang suami istri.
Rania berusaha menahan kesedihannya, ia tidak mau membuat kedua orangtuanya pikiran akan hal ini.
Papa Rania berdiri di hadapan Darren sambil menepuk pelan pundak Darren lalu mengangguk singkat.
"Maaf Pah." Kata Darren sambil memeluk mantan Papa mertuanya.
__________
Setelah itu kedua orang tua mereka sudah keluar terlebih dahulu, kini tersisa mereka berdua. Perlahan Darren bangun dari tempat duduknya lalu memeluk Rania.
"Maaf, maaf Ran aku banyak salah sama kamu." Kata Darren sambil memeluk erat Rania.
"Udah ya, semuanya juga udah berlalu. Semoga kamu bisa menjadi lebih baik begitu juga dengan aku." Jawab Rania sambil membalas pelukan Darren.
( Kira2 pelukannya seperti itu ya )
Darren melapaskan pelukan mereka, lalu menangkup kedua pipi Rania dengan tangannya.
Cup
Darren mencium tepat pada kening Rania, cukup lama ciuman itu berlangsung hingga kemudian Darren melepas ciumannya.
"Sekali lagi aku minta maaf sama kamu dan jaga diri baik-baik ya." Rania mengangguk dan mengelus pelan punggung tangan Darren.
"Kalo gitu aku deluan ya, takutnya Mama sama Papa nunggu lama." Kata Rania sambil melepas tangan keduanya.
Rania keluar dari ruangan tadi menyisahkan Darren yang masih terdiam di tempatnya tadi dan memandang Rania hingga Rania hilang di balik pintu ruangan.
Maaf- batin Darren.
Lalu Darren berjalan keluar, hingga sampai di parkiran Ia melihat mobil dari mantan mertuanya sudah keluar dari halaman kantor pengadilan.
Tanpa Darren sadari, itu merupakan pelukan serta ciuman terakhir mereka. Entah tidak ada yang mengetahui kedepannya seperti apa.
Semoga kamu bahagia Ran, walau bahagia kamu bukan aku - batin Darren.
Setelah itu Darren pergi ke arah mobil kedua orangtuanya dan melaju membelah jalan ibu kota yang penuh keramaian.
Di dalam mobil hanya terjadi keheningan hingga tiba-tiba Ayah membuka obrolan.
"Ini sudah jalannya dan kamu harus bisa menerima konsekuensi ini Ren." Kata Ayah.
"Iya Yah, Darren akan belajar buat menerima dan belajar berubah." Jawab Darren.
"Mama sempat kecewa sama kamu, tapi semua udah terjadi."
"Maafin Darren Mah, Pah." Jawab Darren sambil menunduk.
Dan kisah mereka berdua berakhir disini, mungkin bertahan bukan jalan yang terbaik tapi perpisahan merupakan jalannya.
Biar semua kenangan selama 6 bulan lamanya menjadi memory antara Aku, Kamu dan cinta kita dulu.
Semua orang bisa saja menolak yang namanya perpisahan, tetapi untuk apa mempertahankan jika dari keduanya cuman Aku yang berjuang?
Kini berakhir sudah, kisah kita yang sebenarnya :)
Vote gaiss!!
Maaf banyk typo hehe
Next👉👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY { COMPLETED }
Teen Fiction" Semua kisah pasti mempunyai awal yang bahagia, tapi siapa tau apa yang akan terjadi kedepannya " {Langsung baca aja gess jangan lupa follow author ya bunnn} STAY TERUS DISINI YAAA 15++ NO PLAGIAT BUNN⚠⚠