Senja & Penjelasan 🌼

360 17 1
                                    

Tepat pukul 16.00 Darren sudah sampai di depan rumah Rania, agak sedikit rasa ragu dalam diri Darren untuk masuk ke dalam.

Ia malu jika bertemu dengan Mama Sinta yang notabenenya adalah mantan mama mertuanya. Ia bukan takut akan tetapi agak ragu untuk kembali di depan wajah Mama Sinta.

"Eh Darren, ngapain di luar yaampun. Masuk sini nungguin Rania ya?" Kata Mama Sinta yang ternyata sedari tadi sedang menyiram tanaman tapi terhalang tembok.

"E-em iya mah." Jawab Darren gugup.

"Kamu juga,nggak langsung masuk aja malah berdiri di luar lagi. Apa kata mama kamu jika tau anak laki-lakinya di biarkan di luar begini." Canda Mama Sinta kepada Darren.

"Hahah enggak la Mah." Jawab Darren sambil terkekeh pelan.

__________

Setelah obrolan singkat dengan Mamanya Rania, saat itu Rania sudah keluar dari dalam rumahnya dan langsung mengajak Darren jalan.

Mereka berdua sudah sampai di pantai, keadaan masih sedikit panas. Di sana juga sudah ada Mario, Elena, Anrez dan Syifa.

"Kita duduk aja yuk di pembatas itu." Ajak Syifa untuk duduk di pembatas yang terbuat dari semen itu.

Mereka berenam sudah duduk manis di pembatas tadi. Mereka juga sempat membeli jagung bakar dan pisang bakar. Serta minuman kemasan lainnya.

"Kita kesana yuk." Ajak Mari pada Elina dan di angguki oleh gadis itu.

"Syifa mau main air dulu bye." Kata Syifa sambil berjalan ke tepi pantai.

"Gue ikut woi bocah." Teriak Anrez berlari mengikuti Syifa.

Kini tersisa Rania dan Darren di tempat duduk tadi. Tadinya Rania mau ikut bersama Syifa tapi keburu di tahan oleh Darren.

"Aku mau ngomong." Kata Darren.

"Bentar, aku nggak mau loh kak, kita berduaan gini terus nanti aku di cap sebagai pelakor." Tahan Rania sambil menatap lurus ke depan.

"Makanya diem dulu aku mau ngomong ini." Bantah Darren gemas dengan sikap Rania.

"Jadi gini...." ucap Darren.

Flashback

Hari ini rencanaya Alisha dan Darren mau jalan-jalan bareng. Itu juga ajakan dari Alisha. Soalnya selama pacaran dengan Darren beberapa hari ini mereka tidak pernah ngedate berdua.

"Hai Sya, langsung jalan aja?" Tanya Darren.

"Iya kak." Jawab Alisha sambil memasuki mobil Darren.

Sejujurnya dari lubuk hati paling dalam Darren, dia masih memikirkan perpisahan yang terjadi antara Dia dan Rania. Tapi ajakam dari Alisah terpaksa ia mengikuti kemauan gadi itu.

Lama perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah Caffe dengan nuansa interior elgan.

"Mau pesen apa ka?"

"Capucinno latte aja." Jawab Darren.

"Yaudah, Capucinno latte satu, milkshake oreo satu sama chesse cake dua." Kata Alisha kepada pelayan.

Tak lama pesanan mereka datang.

"Aku mau ngomong kak, tapi sambil makan aja." Kata Alisha dan di angguki oleh Darren.

"Jadi gini kak, aku udah tau sebenarnya hubungan Kak Darren dan Kak Rania, aku juga baru tau kemarin. Aku rasa bersalah banget disini. Bahkan disini aku yang jadi perebutnya kak. Maafin aku kak. Aku nggak tau bakalan jadi kayak gini. Aku mau minta maaf langsung ke Kak Rania, tapi.... aku, aku di jodohin kak sama ayah aku. Maaf kak aku baru ngasi tau. Setelah pertunangan lusa aku bakal ikut calon menantu aku ke Amerika." Jelas Alisha panjang lebar dengan air mata yang terus keluar.

"Oke. Itu aja? Bener banget, disini rumah tangga aku udah jadi taruhannya karena hubungan nggak jelas ini. Andai kamu nggak datang di kehidupan aku, mungkin Rania masih bisa sama-sama dengan aku dan mama aku juga nggak bakalan marah besar sama aku. Semuanya udah selesai, kamu bakalan tunangan dan hidup di kehidupan baru dan aku juga bakal jalanin hidup baru lagi. Kita putus!" Ucap Darren lalu pergi keluar dari Caffe meninggalkan Alisha yang masih terduduk diam disana.

Flashback off

Darren menjelaskan kejadian yang terjadi setelah dua hari berpisah dari Rania.

"Jadi gitu Ran." Kata Darren.

"Ya, sekarang semuanya udah terjadi, aku juga bingung sama takdir hidup kita. Aku pikir kita bakal hidup bahagia tapi malah sebaliknya haha." Kata Rania masih setia memandang ke depan sambil tersenyum kecut.

"Aku minta Maaf sekali lagi sama kamu, andai aku nggak jadi orang paling bodoh waktu itu, yang relanya memilih Alisha di banding kamu yang selalu ada buat aku dan selalu tahan sama semua sikap kasar aku." Ucap Darren sambil tertunduk.

"Udah ya nggak papa, semua udah terjadi dan kita nggak tau apa yang bakal terjadi ke depannya." Kata Rania berbalik menatap mata Darren dan saat itu langit sudah berubah warna menjadi orange gelap.

Cup

Darren mencium pipi Rania secara tiba-tiba lalu berlari ke arah teman-temannya.

Rania yang baru tersadar langsung menatap tajam ke arah lelaki itu yang sudah menjauh.

"KAK DARREN SIALAN." teriak Rania sambil berjalan ke arah mereka dengan wajah memerah.

"Cieeeee." Kata teman-temannya yang melihat darren mencium pipi Rania.

Sontak Rania menatap tajam satu persatu dari mereka lalu mencubit pinggang Darren kuat.

"Awh-h, sakit yang." Kata Darren meringgis kesakitan.

"Yang, yang, pala lu peyang kak." Jawab Rania sambil menoyor kepala Darren.

Setelah kejadian di pantai itu keadaan sudah mulai membaik dan tidak ada rahasian di antara Rania dan Darren ya walaupun mereka tidak bisa bersatu kembali tapi mereka masih bisa menjadi sahabat.



















Vote gais!!!
Maaf banyak typo hehe
Next bun👉👉👉👉

DESTINY { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang