Sedikit aneh 🌼

440 17 10
                                    

" Belajar melupakan apa yang pantas dilupakan dan belajar menerima apa yang harus di jalani sekarang. "

- Rania Napper

1 minggu setelah perceraian, kini Rania sudah kembali bersekolah. Kata mamanya setelah sidang, Rania lebih baik istirahat dirumah dulu.

Pagi ini Rania sangat senang karena dia bisa kembali sarapan bersama kedua orangtuanya setelah kurang lebih 6 bulan ia berpisah dari mama, papanya.

"Selamat pagi Mah, Pah."

"Pagi juga sayang." Jawab Papa sambil mengusap rambut Rania.

"Pagi Ran, mau makan apa nih." Kata Mama sambil memberi piring berisi sarapan untuk Papa.

"Hehe, Rania ambil sendiri aja Mah, mending mama sarapan juga." Jawab Rania.

Setelah selesai sarapan bersama kedua orangtuanya, Rania berangkat ke sekolah menggunakan Mobil, Kemarin Papanya baru saja membelikannya mobil baru.

Lama perjalanan akhirnya Rania sampai di SMA Brawijaya, ia sudah sangat merindukan sekolah itu dan juga kedua sahabatnya.

"RANIAAAA, AAAHHHH JIPA KANGENNN BANGETT SAMA RANIA." Teriak Syifa saat melihat Rania keluar dari mobil barunya.

"Yaampun Ran, gue kira murid baru haha." Kata Elina yang datang bersamaan dengan Syifa.

"Hahahah enggak lah, aku juga kangenn banget sama kalian berdua." Jawab Rania sambil memeluk keduanya.

Dari arah parkiran motor, ada sepasang mata yang sedang memerhatikan ketiganya, eh bukan ketigannya tapi salah satu dari tiga orang itu.

Andai aja aku nggak nyakitin kamu Ran, mungkin kita masih bisa sama-sama. - batin Darren.

Sepasang mata yang terus memperhatikan Rania adalah Darren, hingga kontak mata itu terputus ketika Rania dan kedua sahabatnya sudah berbelok ke koridor utama.

"Gimana? Nyesel? Yaiyalah hahah menyianyiakan yang baik hati demi yang baru." Celetuk Anrez yang duduk di jok motornya.

"Yaudahlah itu semua juga terjadi karena tindakan salah Lo sendiri. Jadi jangan pernah menyalahkan siapa pun." Tambah Mario sambil menepuk pelan bahu Darren.

"Thanks bro." Jawab Darren sambil tersenyum kecut.

__________

Kegiatan pembelajaran pagi ini berjalan dengan baik. Kini sudah saatnya untuk istirahat. Rania dkk berjalan menuju kantin hingga sampai di depan pintu kantin mereka berpapasan dengan Darren dkk.

"Hai Syifa gemesss." Kata Anrez menjaili Syifa.

"Om-om pedofil." Jawab Syifa sambil tersenyum mengejek.

"Dasar bocah, eh hai neng Rania." Ucap Anrez sambil tersenyum ke arah Rania.

"Hai kak Anrez, udah lama Rania nggak ketemu kakak." Rania tersenyum manis.

Sedari tadi Darren terus memperhatikan interaksi antara Anrez dan juga Rania. Ia hanya bisa diam, karena ia tidak punya hak apa-apa intuk cemburu.

"Yaudah kita ke kantin yuk, duduknya semeja aja. Takutnya pada penuh semua." Kata Mario mengajaka Rania dkk.

Mereka sudah sampai di meja tempat biasa Darren dkk duduk. Posisi kali ini, Rania duduk di tengah antara syifa dan Darren, di sebelah Syifa ada Anrez dan yang duduk di depan mereka berempat adalah Mario dan Elina.

"Kalian mesen apa? Biar aku sama Kak Mario yang pesenin." Kata Elina.

"Aku mie Ayam aja." Kata Elina.

"Syifa samaiin aja kayak Rania."

"Gue bakso." Kata Darren.

"Nasgor aja bro." Kata Anrez.

"Minumnya apa nih?."

"Samain aja lah ya." Jawab Elina

Setelah itu Elina dan mario sudah berjalan ke stand penjual untuk memesan makanan mereka semua. Di meja tersisa Rania, Darren, Syifa dan Anrez.

Sedari tadi Syifa dan Anrez terus berdebat sedangkan Rania dan Darren hanya keheningan yang menyelimuti keduanya.

Ekhem

"Hai Ran, apa kabar?." Darren terbatuk dan membuka pembicaraan.

"E-eh, baik kok, kamu gimana kak? Ayah sama Bunda sehat-sehat kan?"

"Aku baik juga, Ayah sama Bunda juga sehat. Salam buat Mama sama Papa ya." Jawab Darren sambil tersenyum

Ada sedikit kecanggungan antara keduanya. Mungkin status mereka yang membuat keadaan menjadi rumit di jelaskan.

Setelah perbincangan singkat tadi, kini Elina dan Mario sudah datang membawa pesanan mereka masing-masing.

Saat Rania ingin menyendokkan sambel ke dalam mangkok Mie ayamnya, tiba-tiba tangannya di tahan oleh seseorang di sebelahnya.

"Jangan kebanyakan, sakit perut nanti." Kata Darren sambil menyimpan sendok sambel tadi.

"Ck, iyah iya, eh btw pacar kamu mana kak?" Tanya Rania yang sedikir terdengar sindiran halus.

"Nggak tau, nggak penting juga kan." Jawab Darren dengan wajah datarnya.

Rania hanya menjawab dengan mengangguk paham, lalu memakan kembali Mie ayamnya.

________

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, Rania dkk sedang berjalan menuju parkiran sambil bercerita.

Di parkiran juga ada Darren dkk yang sedang duduk anteng di motor mereka masing-masing.

"El." Teriak Mario sambil melambaikan tangan menyuru gadis itu pergi ke sana.

Saat ini Rania dkk sudah berada bersam Darren dkk. Elina sedang mengobrol bersama Mario dan Anrez sedang manjaili Syifa.

"Pulang sama siapa?" Tanya Darren sekedar basa-basi padahal dia tau Rania membawa mobil.

"Bawa mobil sendiri tadi." Jawab Rania sambil memainkan kunci mobilnya.

"Yaudah hati-hati jangan ngebut ya." Kata Darren sambil mengusap pucuk kepala Rania.

Lah sarap kah? Udah cere aja baru ada manis-manisnya kayak le mineral - batin Rania

"Eh gais aku deluan ya." Ucap Rania kepada lainnya. Dan di balas anggukan oleh mereka semua.

"Aku antar ke mobil." Kata Darren sambil berjalan mengikuti Rania dari belakang.

Saat sudah sampai tepat di samping mobil Rania, Rania segera masuk ke dalam setelah itu ia menurunkan sedikit kaca jendelanya.

"Aku pulang kak." Kata Rania dari dalam mobil.

Darren sedikit membungkukkan badannya untuk melihat wajah Rania.

"Hati-hati, kalo udah sampe nga- eh maksdnya kalo udah sampai jangam lupa bersih-bersih." Kata Darren gugup karena hampir saja keceplosan untuk memberi kabar.

Sadat Ren,lo bulan siapa-siapa lagi - batin Darren merutuki kecerobohannya.

Aneh-aneh aja nih orang, kalo salting lucu juga haha - batin Rania

Rania hanya tersenyum lalu mengangguk setelah itu Rania menjalankan mobilnya dan membunyi kan klaksonnya untuk Darren sebagai tanda dia sudah pergi.



















Vote gengs
Maaf banyk typo hehe
Next👉👉👉👉

DESTINY { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang