"Emang bener ya, apapun yang terjadi pasti saudara yang selalu ada buat kita, bukan siapa-siapa."
- Rania Napper -
Saat sampai dirumah, keadaan sangat sepi. Papanya seperti biasa sedang berada di kantor dan Mamanya sedang hangout bersama teman-temannya. Kata Bibi dirumah cuman ada Devano dan pemuda itu sedang berada di kamarnya.Rania baru selesai bersih-bersih, tidak ada tanda-tanda Devano keluar dari kamarnya. Rania berinisiatif untuk pergi ke kamar Devano sekalian membujuk lelaki itu.
Ceklek
Rania berjalan pelan ke arah Devano, lelaki itu sedang bermain game menggunakan earphone dengan posisi membelakangi pintu kamar.
"Cieee marah ni ee sama gue." Kata Rania sambil melepas earphone milik Devano dari telinganya.
"Apaan sih." Jawab Devano cuek.
"Masa lo marah si sama gue, lo tega ya sama gue."
........
"Dev.....maaf." kata Rania sambil mengoyangkan lengan Devano.
..........
"Devv ihhhh, maaf dev. Hiks lo marah banget ya sama gue."
"E-ehh jangan nangis dodol, entar gue di kira buat aneh-aneh lagi." Ucap Devano panik.
"Hikss ya lo nggak mau maafin gue hikss." Jawab Rania sesenggukan.
"Udah-udah gue nggak marah Ran, sumpah de." Kata Darren kemudian menarik sepupunya itu ke dalam pelukannya.
"Maaf Dev." Rania semakin menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Devano.
"Tapi ada syaratnya."
"Iya apaan tuh."
"Traktir gue ke mall."
"Oke Dev, jangan marah lagi yaaa." Jawab Rania sambil mencubit pipi Devano.
"Hmmm bocil dasar cengeng."
"Biarin wleee, bye gue mau siap-siap. Lo juga siap sana." Kata Rania kemudian keluar dari kamar Devano.
"Untung sodaraan, kalo nggak, udah gue kawinin tu." Gumam Devano dalam kamar.
🌼
Kini keduanya sudah sampai di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Jakarta. Rania berjalan dengan menggandeng tangan Devano, kata Devano "nanti hilang, bahaya." Aneh-aneh saja mereka.
"Mau kemana dulu dev?." Tanya Rania.
"Makan aja dulu, habis itu nonton dan yang terakhir lo nemenin gue potong rambut." Jawab Devano panjang lebar kemudian membawa Rania ke restoran seafood.
"Huh." Dengusan Rania.
Keduanya sudah duduk manis di restoran seafood itu. Cukup ramai restoran tersebut. Dan itu merupakan retoran favorite Rania dan juga keluarganya. Selain enak pelayanannya juga bagus.
"Selamat sore, mau pesen apa kak?" Tanya pelayan perempuan itu.
"Mie goreng seafood 1 sama minumnya milkshake vanila, lo mau apa dev?"
"Emm saya udang asam manis sama nasi putih 1, minumnya lemontea aja." Jawab Devano kemudian pelayan tadi berlalu untuk memesan pesanan mereka.
Setelah selesai makan di restoran seafood tadi, kini keduanya sudah berada di bioskop. Atas permintaan Devano, Rania mengiyakan saja.
"Film romantis aja, gue tau lo penakut kalo nonton horor." Kata Devano sambil menggandeng tangan Rania ke tempat pemesanan tiket.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY { COMPLETED }
Ficção Adolescente" Semua kisah pasti mempunyai awal yang bahagia, tapi siapa tau apa yang akan terjadi kedepannya " {Langsung baca aja gess jangan lupa follow author ya bunnn} STAY TERUS DISINI YAAA 15++ NO PLAGIAT BUNN⚠⚠