"Kayak beda aja, entah perbedaan yang baik atau sebaliknya, aku nggak tau."
- Rania Napper -
Kini keduanya sudah sampai di taman belakang rumah Darren, cuaca lumayan dingin karena keadaan sudah malam. Rania memeluk tubuhnya agar angin malam tidak terlalu menelusup masuk ke dalam tubuhnya. Keduanya duduk di gazebo.
"Ngapain disini kak? Dingin tau."
"Maunya sih di kamar tadi, tapi kalo Bunda tau bisa berabe Ran." Kata Darren menjaili Rania.
"Aneh-aneh aja, yang ada bunda marah tuh sama kamu, terus larang kamu deket-deket aku lagi hahaha." Ucap Rania sambil tertawa.
"Ya biarin aja, biar bunda ngelarang pun bakal aku cari kamu terus karungin bawa lari deh." Jawab Darren di sertai kekehan.
"Kayak berani aja, pas kamu datang aku langsung ambil tuh tongkat golf buat mukul kamu."
"Jangan dong, nanti jadi janda lagi, eh udah janda ya hahaha." Canda Darren.
"Yaiya janda, janda tapi cantik nggak papa, banyak tuh yang mau, sekali kedip yang datang bejibun mas." Balas Rania memanas-manasi Darren.
"Gitu ya, oke oke aja, biar yang mau deketin kamu aku basmi deluan deh biar kapok."
"Emangnya kamu siap? Aku juga nggak mau tuh sama kamu." Jawab Rania sambil tertawa.
Tiba-tiba Darren berdiri lalu mengelitik pinggang Rania, hingga membuat Rania kesulitan untuk membalas Darren.
"Hahaha awhhh hahaha geli hahaha."
"Hahahah udah kak haha."
"Nih rasain biar kapok kamunya." Jawab Darren.
"Kak Darren jahat ya sekarang." Kata Rania saat sudah kembali duduk.
"Cuman bercanda Ran." Jawab Darren memegang tangan Rania.
"Tau ah." Kata Rania sambil membuang muka ke arah lain.
"Yaampun sumpah Ran, aku cuman mau jailin kamu, masa gitu aja marah."
Diam
Krik krik
Rania hanya diam, mendengar pembicaraan Darren yang cukup panjang. Rania engan untuk menjawab.
Tiba-tiba entah persetujuan dari mana, Darren berbalik dan langsung memeluk Rania erat, enggan untuk melepas.
"Sumpah Ran, jangan marah dong, aku bercanda sumpah." Kata Darren sambil mendusel di ceruk leher Rania.
"Apaan sih, sanaan ah." Ucap Rania berpura.
Darren semakin mengeratkan pelukannya kepada Rania, sungguh aneh sikap Darren ini. Mungkin saat ini dia lupa akan statusnya sebagai mantan suami.
"Gitu yah, oke aku jalan aja." Darren bangkit untuk berjalan.
"HAHAHAHAH apaan sih hahaha, aku cuman bercanda lph haha." Tawa Rania pecah saat melihat wajah ngambek Darren.
Cup
"Itu buat kamu yang beraninya jailin balik aku." Darren mencium tepat di pipi kanan Rania.
"Hellaw sadar ya situ siapa." Kata Rania menyindir Darren.
"Calon suami ke dua." Bisik Darren sambil berlari meninggakan Rania yang terdiam kaku.
Deg
Yaampun ini jantungan apa gimana huaaaa- batin Rania.
__________
Tanpa Rania dan Darren sadari, dari tadi ada empat pasang mata yang memperhatikan keduanya. Yap itu adalah Bunda dan Ayah.
"Andai aja mereka nggak pisah Yah, pasti mereka bakalan bahagia banget." Kata Bunda sedih.
"Udah ya Bun, kalo emang mereka jodoh pasti bakalan kembali." Jawab Ayah sambil mengusap lengan istrinya.
"Aminn Bunda seneng banget liat mereka dekat lagi."
"Ayah juga Bun."
Bunda & ayah pov end
Rania berjalan masuk ke dalam rumah Darren dan mendapati kedu orangtua Darren.
"Eh Ran, ngapain aja tuh di luar." Goda bunda kepada Rania.
"Heheh enggak kok bun, cuman cerita-cerita aja." Jawab Rania.
"Enggak bun, tadi ada tuh yang ngambek-ngambek." Kata Darren yang baru datang langsung duduk di sebelah Rania.
Rania reflek mencubit pelan pinggang Darren agar ia berhenti berbicara yang membuat hati Rania dag dig dug serrr.
"Awhhh sakit yang." Kata Darren.
"Yang, yang gue getok pala lu bocah." Kata Bunda menyambar ucapan Darren.
Semu tertawa mendengar jawaban bunda kepada Darren, sedangkan Darren menatap sang Bunda dengan tatapan heran karena berbicara menggunakan lo-gue.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 malam, keduanya sudah sampai di depan rumah Rania.
"Makasih ya, kamu hati-hati."
"Iya sayang santai aja, aku bakalan sampai dengan selamat."
"Aneh kamu kak."
"Yaudah sana masuk." Kata Darren, lalu Rania membuka pintu untuk segera keluar namun tertahan.
"Aku boleh cium nggak?" Tanya Darren.
Plak
"Gila." Jawab Rania dan segera berlari keluar mobil.
Di dalam mobil Darren hanya terkekeh melihat kepanikan di wajah Rania.
Vote bun!!!
Maaf banyak typo hehe
Next👉👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY { COMPLETED }
Teen Fiction" Semua kisah pasti mempunyai awal yang bahagia, tapi siapa tau apa yang akan terjadi kedepannya " {Langsung baca aja gess jangan lupa follow author ya bunnn} STAY TERUS DISINI YAAA 15++ NO PLAGIAT BUNN⚠⚠