"MURAHAN LO!Muka aja yang polos tau-taunya murahan!"
- Darren Brawijaya -
Sudah 1 minggu Rania berada di rumah. Dan hari ini ia akan kembali ke sekolah karena kelas 12 sudah selesai UN.
"Rania sayang, bangun udah jam 6 loh." Kata Mama sambil membuka jendela.
"Eunghhhh iya mah." Jawab Rania sambil mengucek matanya.
Setelah itu Mama Sinta berlalu keluar dari kamar dan Rania segera bersiap untuk pergi ke sekolah. Dua puluh menit bersiap, akhirnya Rania segera turun ke bawah.
"Mah, Pah, Rania langsung berangkat aja ya, takut telat. Bye mah, bye Pah." Kata Rania sambil mencium pipi kedua orangtuanya.
"Ada-ada aja anak kita mas." Kata Mama.
Saat ini Rania sudah sampai di sekolah tepatnya sudah masuk ke dalam kelas. Disana sudah ada kedua sahabatnya.
"Rania yaampun, ada murid baru Ran, sumpah ganteng bangettt dia yaampun mau meninggoy." Kata Syifa histeris.
"Lebay banget Jip, ganteng gitu mana mau sama Lo yang kek gini." Jawab Elina sambil menjaili Syifa.
"Yeee jodoh nggak ada yang tau, iya nggak Ran."
"Hahaha iya bener tuh, siapa tau Jipa jodoh tuh sama dia El." Kata Rania sambil tertawa.
Bel tanda masuk sudah berbunyi, Bu Nani sudah masuk ke kelas diikuti oleh seorang siswa berperawakan tinggi nan putih.
"Baik selamat pagi anak-anak, di harapkan perhatiannya ke depan, di samping ibu ada anak baru dan dia akan menempati kelas ini. Silahkan perkenalkan nama kamu." Kata Bu Nani.
"Hai, perkenalkan nama gue Devano Bramastya, gue pindahan dari Jerman." Ucap Devano lalu mengedipkan sebelah matanya ke arah Rania.
"Eh Ran, dia ngedipin mata ke Lo Ran yaampun." Pekik histeris Elina pelan.
"Baik Devano silahkan duduk di sebelah Alvin, alvin boleh angkat tangannya. Dan Devano silahkan duduk." Jelas Bu Nani.
"Hai." Sapa Devano saat duduk bersebrangan dengan meja Rania.
"Hai Devano, kenalin aku Syifa Azhara." Kata Syifa dengan semangat sambil mengulurkan tangannya.
"Hai syifa." Jawab Devano menerima uluran tangannya.
"Hai Rania, miss you." Kata Darren menepuk pelan lengan Rania.
"Aneh Lu." Jawab Rania sambil fokus ke depan.
____________
Setelah dua jam pembelajaran, kini sudah saatnya istirahat. Seluruh siswa sudah berhamburan keluar kelas.
"Kantin kuyyyy." Ajak Elina.
"Ayokkk gaskeun lah, cacing Jipa udah pada demo." Jawab Syifa.
"Boleh ikut nggak? Soalnya gue baru disini." Kata Devano yang datang dari dalam kelas.
Setelah itu mereka berempag berjalan menuju kantin, posisinya Elina dan Syifa di depan sedangkan Devano berjalan sambil menggandeng tangan Rania.
"Aneh-aneh lu ya." Kata Rania berbisik pelan di telinga Devano.
"Hehehe sekali-kali lah gue giniin Lo." Jawab Devano sambil duduk di sebelah Rania.
Kedua sahabat Rania sudah pergi memesan. Yap pesanan mereka seperti biasa tidak jauh dari kata Mie ayam dan Air mineral. Hahaha
"Gue pulang ke rumah lo ya." Kata Devano sambil memakan permen.
"Terserah, mau ngelarang juga sama aja, Lo kan nggak tau malu." Jawab Rania.
"Hahaha gue kan ganteng." Ucap Devano sambil mengusap rambut Rania.
"Apa kaitanya bamba-."
Bugh
Ucapan Rania terhenti ketika Devano sudah tersungkur di lantai kantin akibat pukulan dari seseorang.
"Apa-apaan sih Kak, lo kenapa mukulin Devano? Dia nggak ada salah sama Lo." Kata Rania yang sudah tersalut emosi sehingga mengubah gaya bicara menggunakan Lo-gue.
"Kamu belain dia Ran? Dia siapa kamu sih? Dia yang buat kita udahan? Iya?."
"Kalo ngomong jangan ngaco dan ingat kita nggak ada hubungan apa-apa. Dan kita juga udah pisah dari lama." Balas Rania.
"MURAHAN LO!Muka aja yang polos tau-taunya murahan!" Teriak Darren tepat di depan wajah Rania.
"Udah?, gue permisi dulu Tuan Darren yang terhormat." Kata Rania sambil membantu Darren berjalan ke UKS.
"ARGHHHHH ANJING." teriak Darren lalu menendang meja di kantin hingga terbalik.
"Sabar bro, nggak usah pake emosi." Kata Anrez
"Lo nggak tau dia siapa, Lo jangan asal nuduh dan ingat Lo sama Rania nggak ada hubungan apa-apa." Ucap Mario yang duduk bersama keduanya.
"Tapi gue nggak suka aja, beraninya dia duduk sama cowok lain." Sarkas Darren.
"Menurut gue itu wajar sih, lo nggak ada hubungan apa-apa sama Rania dan apa yang Lo rasain tadi itu juga yang di rasain Rania saat lo mengacuhkan dia, kasar sama dia, dan lebih memilih Alisha dari pada Dia." Kata Mario membuat Darren seketika terdiam.
"Hm." Jawab Darren kemudian beralih mengambil kunci motor lalu keluar dari kantin.
Daaren sudah tidak mood untuk belajar, dia lebih memilih untuk pulang ke rumah.-
-
-
-
-
-Vote!!!
Maaf banyak Typo hehe
Next bun👉👉( Devano Bramastya )
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY { COMPLETED }
Teen Fiction" Semua kisah pasti mempunyai awal yang bahagia, tapi siapa tau apa yang akan terjadi kedepannya " {Langsung baca aja gess jangan lupa follow author ya bunnn} STAY TERUS DISINI YAAA 15++ NO PLAGIAT BUNN⚠⚠