"Aku percaya sama kamu kalau kamu nggak bakal hianatin aku untuk yang kedua kalinya."
- Rania Napper -
Malam ini Rania menggunakan balutan dress yang sangat sederhana namun terlihat elegan. Ia di dandani oleh mamanya. Kata mama " Darah tua, berjiwa muda." Entahlah emak-emak.
"Nah udah cantik banget kan, gimana Pah, Dev?" Tanya Mama kepada kedua lelaki itu.
"Cantik banget anak papa."
"Wadaw cantik banget lo Ran, coba aja kalo bukan sepupu, udah gue gebet."
"Eh bocah, lu jangan macam-macam sama anak gue."
"Hehe canda mah, yakali aku mau sama Rania. Gini-gini juga udah laku ya."
Ting tong
"Dev tolong bukain pintu dong." Kata Papa kepada Devano dan devano segera berjalan untuk membuka pintu.
"Eh bro, masuk-masuk. Rania lagi di dalem."
"Sip, thanks ya." Jawab Darren.
"Malam Mah, Pah." Sapa Darren kepada kedua orangtua Rania.
"Widih calon mantu ganteng banget." Puji Papa kepada Darren.
"Bisa aja pah." Jawab Darren malu karena pujian dari calon mertuanya itu haha udah calon aja nih.
"Jalan yuk." Kata Rania yang sudah selesai siap.
"Siap tuan putri. Kita jalan dulu Pah, Mah, Dev." Pamit Darren.
"Hati-hati ya di jalan." Pesan Mama kepada keduanya.
Didalam mobil keduanya seringkali bercanda ria karena jarak dari rumah Rania ke tempat acara lumayan jauh.
"Kamu cantik banget sih, pengen bawa pulang." Kata Darreb memuji Rania.
"Emang aku cantik da kamu juga ganteng banget tapi sayang mesumnya bertambah." Kata Rania sambil tertawa.
"Bisa aja kamu yang, kalo nggak mesum ya bukan laki lah."
Tanpa keduanya sadari kini mereka sudah sampai di tempat acara. Di hotel milik keluarga Darren. Kalo kalian lupa Sekolah Brawijaya milik keluarga Darren. Sultan ma beda. Hahaha
( Dress Rania )
( tuxedo Darren )
Rania dan Darren masuk ke dalam ruang acara keduanya menggunakan outfit yang senada.. Banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya. Tatapan memuji serta tatapan iri tercetak jelas disana.
Kedua orangtua Darren juga sudah ada disana. Dan disana juga ada seorang wanita yang tidak Rania ketahui namanya berada bersama kedua orangtua Darren.
"Baik malam ini kita awali dengan doa dan kemudian di lanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Pemilik Yayasan Brawijaya."
Berdoa selesai.
"Baik selamat malam semuanya. Saya berdiri disini dengan penuh kebahagiaan yang begitu besar karena kalian semua boleh menyelesaikan pendidikan kalian dengan baik dan saya sangat senang mendengar itu. Dan juga buat anak saya yang nakal yang duduknya di sebelah sana, hai Boy? Mana calon mantu Ayah? Hahaha. Sekian dan terima kasih." Kata Ayah dan berakhir candaan olehnya yang di lontarkan kepada kedua pasangan itu.
"Baik kita sudah selesai di penghujung acara, kita bisa menyantap setiap makanan yang sudah di hidangkan kalau ada yang mau berfoto juga boleh sebagai kenangan guyss." Kata Mc memberi arahan.
"Woi Bro, ganteng banget lo boss." Kata Anrez yang datang bersama Mario da pasangan mereka masing-masing. Siapa lagi kalau bukan Elina dan Syifa.
"Homo lo hahah." Jawab Darren.
"Eh mending kita foto-foto yuuk." Ajak Elina kepada mereka.
"Boleh banget tu kuyy lah." Jawab Rania sambil menggandeng tangan Darren.
Berbagai gaya sudah di lakukan oleh mereka, sekitar 20an foto sudah di ambil. Eksis banget ya hahaha.
"Fotoin gue sama calon bini gue dong." Kata Darren sambil menyodorkan ponselnya ke arah Anrez.
"Yang malu tauuu." Ucap Rania sambil menutup wajahnya di lengan Darren.
Mereka sudah selesa berfoto. Saat ini mereka sedang makan. Duduknya mereka ber enam duduk di satu meja yang di sediakan disana.
"Hallo sayang? Wah kamu cantik banget." Kata Bunda yang baru datang dari arah depan bersama Ayah.
"Hai bunda, bunda juga cantik banget malam ini. Apa lagi bersanding sama ayah. Cocok banget."
"Bisa aja kamu Ran, Bunda mu itu bisa melayang tuh." Kata Ayah Menjaili bunda.
"Kalo udah punya calon emak sama bapak mantu beda ya." Tambah Anrez menjaili Rania dan Darren.
"Makanya jangan di anggurin tuh si Syifa." Balas Rania kepada Anrez.
"Tunggu waktu yang pas aja."
"Dasar anak muda, kita udah nggak cocok gabung disini bun, mending ke depan aja. Bye semuanya." Kata Ayah lalu membawa Bunda ke depan.
"Jangan belepotan dong yang." Kata Darren sambil mengusap sudut bibir Rania dengan jari jempolnya.
"Hehe maap, nggak liat akunya."
Cup
Darren mencium sekilas bibir Rania. Beruntung tidak ada yang melihatnya. Rania sudah sangat malu saat ini. Kedua pipinya memerah banget.
Blush
"Aaa aku malu." Kata Rania sambil memeluk Darren.
"Hehe nggak ada yang liatin loh. Nggak papa kok." Jawab Darren sambil mengusap rambut Rania.
"Aku mau ke toilet dulu." Kata Rania.
"Aku temenin." Ucap Darren dan di angguki oleh Rania.
Sekitar 10 menit mereka di toilet. Cukup ramai sehingga mereka harus mengantri. Kalau mau ke toilet lain kelamaan.
Keduanya berjalan kembali ke meja untuk berkumpul bersama para sahabat. Tapi d tengah jalan tiba-tiba ada teriakan yang membuat keduanya berhenti dan berbalik.
"Darren, miss you soo much." Kata Perempuan itu lalu memeluk Darren.
Deg
Rania hanya diam melihat keduanya sedang berbicara bahkan saling melempar candaan. Darren sampai lupa kalau Rania ada disana.
Siapa sih ini, nggak tau gue ceweknya apa - batin Rania
Menurut kalian cewek itu siapa ?
Komen guyss, banyak yang komen bakal aku up cepet ✔Vote guysss
Next 👉👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY { COMPLETED }
Teen Fiction" Semua kisah pasti mempunyai awal yang bahagia, tapi siapa tau apa yang akan terjadi kedepannya " {Langsung baca aja gess jangan lupa follow author ya bunnn} STAY TERUS DISINI YAAA 15++ NO PLAGIAT BUNN⚠⚠