PART XX

846 157 3
                                        


"I think enough for today, Haruto. Please finish your homework that I've given to you. Any question?" Tanya Lisa sembari merapikan tasnya.

"Nothing Miss, I absolutely understand for all of lesson today and will keep them on my mind forever" Jawab Haruto antusias. Pemuda itu tidak dapat menahan senyumnya karena menyadari waktu kencan dengan gurunya tiba.

 Pemuda itu tidak dapat menahan senyumnya karena menyadari waktu kencan dengan gurunya tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"So, are you ready going to date with me, Miss Lisa?"lanjutnya seraya bangkit dari kursi. Haruto beringsut menuju sudut meja. Ia meraih kunci sepeda motor sport milik kakaknya, Hideaki.

 Ia meraih kunci sepeda motor sport milik kakaknya, Hideaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Of course I am. But, I have to tidy up some of my notes and books. Please wait for 10 minutes. Could you Haruto?"Pinta Lisa seraya memperlihatkan puppy eyesnya, bermaksud menggoda pemuda itu.

Haruto tentu saja salah tingkah. Dia hanya bisa menggaruk lehernya, mengangguk kaku dan berlalu pergi. Membuat Lisa terpingkal.

"Miss Lisa, saya akan memanasi motor dibawah" Teriak Haruto sesaat kemudian.

Lisa terkekeh geli. Dia bergegas merapikan buku – buku modulnya, berbagai macam kertas catatan dan setumpuk latihan soal yang telah dikerjakan Haruto.

"LISA...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gerakannya terhenti ketika suara husky yang telah lama dia kenal terdengar memanggil namanya. Lisa menoleh, dan benar saja dilihatnya Hiroshi berjalan menghampirinya.

"Senior rupanya"

"Lisa, tidak bisakah kau memanggilku seperti dulu?"

"Apakah senior tidak menyadari bahwa tindakanmu di masa lalu lah yang membuatku bersikap seperti ini?" seloroh Lisa sinis.

" Lisa, aku tahu sulit bagimu untuk memaafkanku. Tapi kumohon sekali saja, berikan aku kesempatan untuk menjelaskan segalanya" pinta Hiroshi.

Dia mendekati gadis itu dan secara tiba – tiba menangkup kedua sisi wajahnya.Hiroshi rupanya kehilangan kendali. Rasa rindu yang teramat dalam telah menguasainya.

Lisa membatu. Dia sangat terkejut dengan tindakan Hiroshi. Ditatapnya lekat – lekat kedua mata lelaki itu.

"Tolong menjauhlah dariku. Aku sudah melupakan segalanya. Saat ini, aku hanya mengenalmu sebagai kakak dari Haruto, tidak lebih."Kata Lisa lirih. Dia menunduk, berusaha agar tidak ada air mata kali ini. Ditepisnya kedua tangan Hiroshi. Namun, kedua tangan itu kini beralih menggenggam tangannya.

"Miss Lisa, everything is ready now. Let's go!!!"Teriak Haruto memecah kesunyian.

"Senior, Tolong lepaskan aku. Aku harus pergi sekarang" pinta Hiroshi.

Hiroshi yang mendengar itu, menarik lengan Lisa dan detik berikutnya, mendekap gadis itu dengan erat. "Sampai kapanpun kamu adalah milikku. Tidak akan kubiarkan siapapun mendapatkanmu, Lisa. Sekalipun itu adikku sendiri. Temui aku besok jam 4 sore di toko buku favoritmu. Aku akan menunggumu sampai kamu datang".

Lisa terpaku, dia hampir berteriak saat Hiroshi dengan berani mengecup keningnya. Dia bergegas pergi ketika tangan kekar itu melonggarkan pelukannya.

Haruto yang sedari tadi menunggu termangu, melihat gurunya datang dengan wajah muram.

"Miss Lisa, apa anda sakit?"tanyanya cemas. Perempuan itu menggeleng lesu, menimbulkan tanda Tanya besar di hati Haruto. Bahkan ketika dia memasangkan helm, Lisa hanya termenung.

"Miss Lisa ada apa?"

"Tidak ada apa-apa Haruto, Mari kita pergi" Ujar Lisa sembari tersenyum. Dia berusaha melupakan kejadian tadi agar tidak membuat cemas anak didiknya itu.

Haruto menyalakan mesin motornya. Jantungnya berdegup kencang saat tangan Lisa melingkari pinggangnya. Dia pun melesat laju, menuju pusat kota Tokyo.

Sementara Hiroshi mengamati kepergian mereka dari kamarnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


OHAYOU MINASAN!!!!

Saya menepati janji dengan menghadirkan cerita terbaru.

Terima kasih kepada 8 ribu lebih pembaca!!! Kalian semua adalah kekuatan saya.

SELAMAT MEMBACA

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang