"Aku suka guru lesku?"
Kisah seorang guru les cantik yang diperebutkan 3 bersaudara Watanabe. Siapakah yang akan dipilih sang guru? Akankah hatinya berlabuh pada salah satu dari 3 bersaudara tersebut?
Ohayou, Minasan!!
I HAVE NEW STORY... LET'S READ...
Hari ini matahari bersinar dengan cerah, menguapkan sisa air hujan semalam. Suara kicau burung - burung kenari, membangunkan Haruto. Dia mengerjapkan matanya sejenak, sembari sibuk mencari ponselnya. Ritual pagi yang rutin bagi khas anak muda zaman sekarang.
Diusapnya layar ponselnya seraya tersenyum malu. Hari ini dia akan bertemu dengan guru lesnya. Bergegas dia bangun, merapikan tempat tidurnya lalu beranjak pergi ke kamar mandi. Suara manlynya terdengar tengah mendendangkan sebuah lagu ditengah gemericik air shower.
Sementara Hiroshi dan Hideaki tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi. Hiroshi sedang menggoreng omelet. Sedangkan Hideaki menyiapkan piring dimeja makan. Dia juga mengupas apel dan menuangkan susu cair ke gelas Haruto.
"Hiro, tolong bangunkan Haruto, Sarapan kita sudah siap kan?" ujar Hideaki yang masih sibuk menata nasi.
Hiroshi mengangguk. Dia menaruh omeletnya di meja sebelum beranjak pergi ke lantai dua, menuju kamar Haruto. Diketuk pintu kamar adiknya itu.
"Harutooo, cepat bangun!! Sarapan pagi sudah siap"
Tidak ada jawaban. Hiroshi mengetuk pintu kamar itu sekali lagi. Kali ini lebih keras. Saat dia bermaksud mengetuk untuk kedua kalinya, pintu kamar itu terbuka.
" Good morning, brother"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"How look am I today? So Gorgeous, right?" sapa Haruto seraya mengedipkan mata kepada kakaknya.
"Mau kemana kau? Tumben sudah terlihat rapi pagi-pagi?" tanya Hiroshi heran. Tidak biasanya Haruto bertingkah abnormal begini.
"No,no I just wanna talk in English, please. I don't understand about what are you saying, brother"
"Yaishhh, kau sudah berani bercanda pada kakak yaa" sahut Hiroshi seraya mencubit hidung sang adik.
"Aaampun kak, aku mau les hari ini.." jawab Haruto seraya mengusap hidungnya.
"Les? Pagi - pagi begini? Bukannya jadwalmu les jam 3 sore ya?" selidik Hiroshi seraya menuruni tangga menuju meja makan dengan sang adik.
"Hari ini les dimulai pukul 11 siang kak" jawab Haruto sambil menyendokkan nasi goreng ke piringnya.
"Bagus, kalau begitu kau akan selesai lebih awal kan? Bagaimana kalau kau ikut kakak pergi ke café, Haruto? Akhir -akhir ini banyak sekali pengunjung. Staff kakak sangat kewalahan. Kakak butuh bantuanmu hari ini" pinta Hideaki.
"Kak Hiroshi saja kak yang pergi kesana. Hari ini Haruto tidak bisa"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau berani ya menyuruhku??? Memang setelah les, kau mau kemana? Tunda saja!!" seloroh Hiroshi. Hari ini dia tidak mood kemana - mana. Pertemuan dirinya dengan Lisa masih membuatnya lesu.
"Ah, ini tidak bisa ditunda, Niisan!!! Ini acara penting!!" tolak Haruto keras.
"Sudah, Kakak mengerti. Kalau kau ingin pergi, pergilah Haruto." Kata Hideaki menengahi pertengkaran adik - adiknya. Mereka berdua selalu seperti ini.
" Yah, memang kak Hideaki yang terbaik. Arigatou niisan" teriak Haruto girang seraya mengacungkan jempol pada kakaknya. Dia bahkan sempat mengejek Hiroshi dengan menjulurkan lidahnya.
"Niisan, ehmmm.... Bolehkah aku pinjam motormu?"
"Motor, ada apa dengan motormu, Haruto? Bukannya minggu lalu baru saja kau service?" tanya Hideaki.
"Motorku baik - baik saja. Tapi aku ingin naik motor sport punya kakak. Aku ingin terlihat keren, hehehe" jawab Haruto malu - malu.
"Ahaaa.. aku tahu. Kau mau pergi kencan kan, anak nakal. Sekarang beritahu aku, mau kemana kau?" kata Hiroshi penuh rasa penasaran.
"Sebenarnya kalau dibilang kencan agak sedikit memalukan kak. Hehe, tapi baiklah aku mengaku. Hari ini aku akan pergi nonton film dengan Miss Lisa, guru lesku" jawab Haruto seraya menutup wajahnya yang merah padam.
Hiroshi yang sedang meminum kopinya tersedak. Ditatapnya wajah sang adik tidak percaya. Namun melihat wajah Haruto yang bak tomat ranum, Hiroshi tahu bahwa rencana itu nyata.
"Apakah dia mengiyakannya, Haruto?" tanya Hiroshi lirih, berusaha mengontrol perasaannya.
"Tentu saja kak. Terus terang, aku juga hampir tidak percaya Miss Lisa mau pergi denganku. Terima kasih untuk makanannya, aku harus pergi sebentar, mengambil laundry helmku" sahut Haruto girang. Pemuda itu membereskan alat makannya. Lalu pergi melaju dengan motornya.
Hiroshi menatap kepergian adiknya dengan pandangan nanar. Adiknya akan kencan dengan mantan pacar yang masih dicintainya, takdir macam apa ini....
Saya update lagi hari ini karena ide cerita mengalir deras, hohoho!!!!
Tidak bosan - bosannya saya mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca yang sudah meluangkan waktunya membaca cerita saya ini. terima kasih banyak. Sarangheyo.
Terima kasih juga untuk seluruh pembaca yang telah vote. Saya merasa terlalu banyak menerima cinta. Tolong dukung cerita ini yaa. Semoga kalian suka dengan lanjutan chapter kali ini ^^