"Tadaima"
"Okaeri"
"Haruto, kenapa lama sekali? Cuci tanganmu dan cepat bantu kakak memasak. Kita tidak punya banyak waktu. Jam makan malam hampir lewat" kata Hideaki tergesa – gesa. Dia sibuk mengiris tipis daging sapi dan beberapa buah tomat.
"Nee"
Hideaki menoleh. Tidak biasanya Haruto terdengar murung. Dan benar saja, dilihatnya adik bungsunya itu tengah tertunduk lesu.
"Ada apa Haruto? Bukankah kau seharusnya gembira setelah bertemu dengan teman – temanmu. Ada yang ingin kau ceritakan pada kakak?"
"Ituu..."
"Dengar Haruto, walaupun kau sudah tumbuh dewasa dan bahkan sebentar lagi akan mejadi mahasiswa, kau tetap adik kecilku. Ceritakan kesulitanmu. Siapa tahu kakak bisa membantu."
"Niisan, aku telah menyatakan cintaku pada guru lesku. Dan hari ini aku sedih melihat dia menangis"
"Apa??? Kau menyatakan cinta pada Lisa?? Aaakh!!" Jawab Hideaki terkejut hingga tanpa sengaja jarinya teriris pisau.
"Bagaimana bisa kakak tahu guru lesku adalah Lisa? Kakak mengenalnya?"
"Tentu saja kakak mengenalnya, dia adalah salah satu mahasiswi favorit kakak. Dia sangat pandai dan juga baik budi. Hari ini kakak tidak sengaja berbincang dengannya dan dia memberitahu kakak bahwa dia menjadi seorang guru les. Kakak sangat terkejut karena ternyata kamulah anak didiknya."
"Ahh, begitu rupanya..."
"Apa Lisa menjawab pernyataanmu, Haruto? Dan kenapa dia menangis?"
"Belum, dia belum menjawabnya kak. Aku memintanya untuk memikirkan terlebih dahulu. Sepulang aku dari minimarket, aku bertemu dengannya dan melihatnya menangis. Ketika aku tanya kenapa, dia hanya terus menggeleng. Aku sangat cemas. Andai aku tahu apa yang membuatnya seperti itu." Ujar Haruto panjang lebar.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika tahu alasannya?"
Hiroshi yang baru saja datang memotong pembicaraan mereka. Dia tampak sangat kacau. Matanya merah dan cara berjalannya terhuyung – huyung. Rupanya dia mabuk berat.
Haruto dengan sigap memapah abangnya itu. Didudukkannya Hiroshi dikursi meja makan. Tangannya dengan cekatan membuatkan lemon panas untuk sang kakak.
"Minumlah kak! Ini akan menghilangkan sedikit mualmu."
"Hiroshi, apa yang terjadi?? Kamu tidak biasanya pergi mabuk seperti ini? Habiskan lemon panasnya. Kakak akan buatkan sup untukmu"
"Hhuhuhuhuhuu"
Tiba – tiba Hiroshi menangis. Membuat Hideaki dan Haruto bingung dan heran secara bersamaan.
"Kak...huhuhu... bagaimana ini...huhuhuhu" racaunya.
Hideaki mendekat. Dia melepaskan sepatu adiknya dan membuka jaketnya. Setelah itu, dilapnya keringat Hiroshi sembari mengelus punggungnya.
"Ada apa? Katakan pada kakak, apa yang terjadi"
"Dia membenciku kak....huhuhu...dia tidak mau kembali padaku...bagaimana ini kak.... Huhuhuhu"
"Hiro, tenanglah!! Siapa yang kau maksud?"
"Lisa...huhuhuhu, mantan pacarku Lisa....dia tidak mau bersamaku...aku mencintainya kak, sangat menyukainya." racau Hiroshi yang kemudian terjatuh digenggaman Hideaki. Rupanya dia pingsan.
"Ah anak ini, berapa banyak yang dia minum? Haruto bantu kakak memapah kakakmu kekamarnya"
Haruto yang masih ternganga karena perkataan Hiroshi tadi, hanya bisa mengangguk. Pikirannya kosong..
Jadi dulu, Kakaknya Hiroshi dan Lisa, pujaan hatinya merupakan sepasang kekasih??
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You in June
Fanfic"Aku suka guru lesku?" Kisah seorang guru les cantik yang diperebutkan 3 bersaudara Watanabe. Siapakah yang akan dipilih sang guru? Akankah hatinya berlabuh pada salah satu dari 3 bersaudara tersebut? Ohayou, Minasan!! I HAVE NEW STORY... LET'S READ...