Part XXVI

748 135 14
                                    

Deru sepeda motor terhenti di kediaman Watanabe. Sang anak kedua, Hiroshi rupanya telah tiba. Suasana sangat sepi. Lampu- lampu masih padam seperti tidak ada kehidupan didalamnya. Dia kemudian berjalan menuju kelantai atas. Dibukanya pintu kamar adiknya, Haruto. Dia bermaksud mengecek apakah Haruto sudah tertidur atau belum.

Suasana sunyi. Tidak nampak si empunya kamar disana, pertanda Haruto belum pulang.

 Tidak nampak si empunya kamar disana, pertanda Haruto belum pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hiroshi POV

Ini bukan pertanda bagus. Mengapa sampai selarut ini, anak itu belum pulang? Apa yang mereka berdua lakukan? Tidak mungkin!!... Jangan berpikir macam – macam. Bagaimanapun Ruto masih bocah SMA, dia tidak akan bertindak terlalu jauh. Begitupula dengan Lisa, dia wanita muda yang polos. Tidak mungkin terjadi sesuatu diantara mereka.

Tapi.. bagaimana jika terjadi sesuatu? Aaah sial!! Aku bisa gila sekarang... apa aku harus menyusul mereka? Baiklah, kita susul saja mereka...

POV end...

Hiroshi meraih helmetnya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiroshi meraih helmetnya kembali. Dia bergegas turun ke lantai satu, menuju garasi. Namun, tidak lama didengarnya deru mesin motor, terhenti didepan rumahnya. Rupanya Haruto telah kembali.

"Ah, Niisan, Mau pergi kemana selarut ini?" Sapa Haruto sumringah. Membuat sebal sang kakak.

"Darimana saja kau ? Aku baru saja hendak pergi ke kantor polisi untuk mencarimu" kata Hiroshi ketus.

"Berlebihan sekali kakak ini, aku tahu jam malam. Lagipula, kakak juga tahu aku pergi dengan Ms. Lisa kan" tandas Haruto.

Haruto segera memarkir motornya kedalam garasi. Dia lalu meletakkan helmnya dan langsung melepas sepatunya. Hiroshi yang hampir mati karena penasaran, mau tak mau membuntuti adiknya itu.

"Pergi kemana saja kau Haruto?"

"Aku hanya pergi makan es krim berdua dengannya. Menonton film dan mengantarnya pulang. Itu saja, Niisan"

"Kau bahkkan mengantarnya pulang? Adik laki-lakinya tidak akan senang dengan hal itu.."

"Sudah kuduga kau ada sesuatu dengan Ms. Lisa, kak. Apa tidak ada yang ingin kakak katakan padaku?"

"Tidak ada.."

"Benarkah? Atau justru kakak yang ingin aku ceritakan sesuatu?"

Hiroshi mendengus. Dia selalu saja kalah jika harus berkilah dihadapan Haruto. Adiknya ini sangat pandai membaca pikiran lawan bicaranya.

"Tidak. Cepat pergi ke kamarmu dan lekas tidur. Besok kau harus ke sekolah kan?"dalih Hiroshi

"Yasudah kalau begitu, selamat malam Niisan"

============================
Haruto sedang berbaring saat ini. Matanya mulai mengantuk tepat sesudah dia selesai mandi. Sambil terpejam, bibirnya bersiul. Mengingat kejadian tadi

Flashback

"Kita sudah sampai Haruto, terima kasih sudah mengantarku" Ujar Lisa.

"Apa tidak apa-apa anda turun disini Ms. Lisa, gang itu terlihat sangat sunyi"

"Dari gang itu, apakah kamu bisa melihat rumah berpagar kuning? Itulah rumahku Haruto. Bagaimana, sangat dekat kan?"

"Syukurlah Ms. Lisa... kalau begitu saya pamit pulang"

"Haruto, terima kasih untuk hari ini. Karena minggu depan adalah minggu terakhir les, mari kita sama-sama berjuang"

Haruto terhenti. Dia lupa bahwa minggu depan musim panas telah berakhir. Yang berarti bahwa Lisa tidak akan mengajarnya lagi.

"Ms. Lisa!!!"

Lisa menoleh. Dia terkejut karena Haruto berlari kearahnya.

"Hei,ada apa?"

"Bisakah anda tetap mengajarku walaupun musim panas telah berakhir?"

"Aku sangat ingin begitu. Tapi maafkan aku Haruto, jadwal kuliahku untuk semester ini begitu padat.."

"Jadi apa aku bisa menemui Ms. Lisa di kampus? Kakak – Kakakku ada disana. Apa aku bisa menemui anda?"

"Tentu saja, kenapa tidak?"

"Terima kasih Ms. Lisa. Dan tolong ingatlah, aku menunggu jawaban anda. Aku harap anda dapat mempertimbangkannya. aku sungguh tidak akan mengecewakanmu. Selamat malam" kata Haruto sembari melambaikan tangannya.

===End===

Haruto tersipu. Dia masih mengingat senyum manis Lisa. Dia tidak sabar untuk menceritakan hal ini kepada 11 anggota gengnya. Termasuk sahabat baiknya, Mashiho.

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang