Part XXII

785 145 3
                                    


"So Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"So Mr. Haruto, Didn't you have something to explain to me?" Tanya Lisa terengah – engah. Dia tidak tahu mengapa harus berlari hanya untuk menghindari gadis tadi. Kini mereka telah sampai di bioskop, yang hanya berjarak 500 m dari café. Dia menoleh, menatap Haruto yang masih setia menggamit lengannya...

"And by the way, you still grab my arm" Goda Lisa pada pemuda itu.

"I'm sorry Ms. Lisa for the last situation. I don't mean it. I just need reason to stop her. She always send letter to me. A little bit psycho" Jawab Haruto panjang lebar. Dia merutuki kelancangannya tadi karena dengan gegabah mengakui Lisa sebagai pacarnya dan bahkan berani menggamit lengannya. Hancurlah sudah usahaku begitu pikirnya.

"But you've said you don't remember her..."

"I've been lying. I just wanna make her stop to do anything to me"

"But why??? She looks so pretty. Why you don't open your heart Haruto?"

 Why you don't open your heart Haruto?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto berhenti berjalan. Dia menatap Lisa lekat – lekat, berusaha mencerna saran gadis itu. "Haruskah ku nyatakan sekarang perasaanku padamu Ms. Lisa? Dia mungkin cantik. Tapi hanya kamu yang berkilauan dalam pandanganku" batin Haruto. Dia menatap punggung Lisa yang telah berjalan mendahuluinya.

"Because I love another girl. Most gorgeous girl in the world..."

Lisa menghentikan langkahnya. Menoleh kepada Haruto yang bersikap serius kali ini.

"Woaah, Haruto is such like a man now. Can you tell to me who she is?"

"She that I love for the first sight is....

"Pintu Theater I telah dibuka. Para penonton yang telah memiliki karcis, dipersilahkan memasuki ruangan theater...." Terdengar suara staff bioskop memotong pengakuan Haruto. Membuat pemuda itu menghela napas lega. Dia hampir saja membunuh dirinya untuk kedua kali.

"Ms. Lisa, C'mon...."

Lisa mengangguk penasaran. Namun, dia tidak bertanya lebih lanjut kepada Haruto. Dia kini tengah sibuk mencari kursinya diantara banyaknya pengunjung. Setelah yakin bahwa mereka menemukan kursinya, mereka pun segera duduk.

Saat film diputar. Pandangan Haruto tidak dapat berpaling. Matanya selalu membawa dia untuk menatap Lisa. Dia begitu mengagumi Lisa yang tengah terhanyut dalam adegan film itu. Sesekali terdengar gelak tawanya yang membuat Haruto semakin berdebar.

"I really love you Lisa. I can being crazy. When I'm with you, I've lost my breath. When you're so far from me, I can't stop thinking of you... I will be a man soon. Please wait for a moment...." Kata Haruto lirih. Dia menutup mulutnya, terkejut akan perkataannya sendiri. Otak dan hatinya kini benar – benar kehilangan kendali, seakan terkena sihir. Namun, Haruto yakin Lisa tidak mendengarnya.

"Haruto, apakah kamu mengatakan sesuatu?"

Haruto mematung, bibirnya benar - benar kelu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto mematung, bibirnya benar - benar kelu. Keringat dingin membasahi T-shirtnya. Lisa sepertinya mendengar pengakuannya.

===================================================================================

Nah lho Haruto... Lisa denger ngga tuh kira – kira Yeorobun??? :D

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang