Part XIII

1.3K 201 10
                                        


Lisa tengah termenung. Begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam pikirannya. Dia menyenderkan punggungnya sambil memejamkan mata. Mencari jawaban dari tatapan sendu yang dilihatnya dari Hiroshi.

"Dia yang meninggalkannya, mengapa dia yang bersedih?" tanpa terasa air matanya jatuh membasahi pelupuk matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia yang meninggalkannya, mengapa dia yang bersedih?" tanpa terasa air matanya jatuh membasahi pelupuk matanya.

Lisa tidak menyadari kehadiran Haruto yang memandanginya. Pemuda itu terkejut melihat gurunya menangis. Didekatinya gadis itu dan refleks mengusap kedua sisi wajahnya.

Lisa membuka matanya, menatap Haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa membuka matanya, menatap Haruto. Keduanya terkejut dengan apa yang terjadi.

"Maafkan saya bersikap lancang. Tanpa sadar saya melakukannya Ms. Lisa. Ini flashdisk milik anda." Kata Haruto terbata – bata.

"Tidak apa – apa Haruto. Terima kasih ya. Kalau begitu aku pamit pulang." Balas Lisa. Dia segera bangkit dari duduknya. Pikirannya kacau dan dia merasa malu tertangkap basah sedang menangis oleh anak didiknya.

Haruto terlihat cemas. Dia sebenarnya ingin menanyakan mengapa gurunya itu menangis. Tetapi, niatnya itu dia urungkan. Haruto mengantar Lisa turun dari ruangan. Mereka menuju pintu depan.

Namun, dilihat kakaknya, Hiroshi sudah menunggu mereka di ujung tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, dilihat kakaknya, Hiroshi sudah menunggu mereka di ujung tangga. Lisa menatap pria itu seksama. "Dia tidak berubah. Masih menakjubkan seperti dulu" batinnya. Hiroshi membalas tatapan Lisa.

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang