Part IX

1.4K 216 6
                                    

Chorus lagu Believer dari Imagine Dragons membangunkan Mashiho seketika. Dia sengaja menggunakan lagu itu sebagai nada alarmnya. Dimatikannya suara alarm itu. Waktu sudah menunjukkan pukul 05:00 pagi. Hari ini dia sudah berjanji datang untuk interview kerja di coffee shop jam 07:00. Dia harus bergegas sebelum kakaknya bangun. Mashiho sangat bersemangat. 

Setelah selesai mandi, dia perlahan turun ke bawah. Kakaknya Lisa, tentu saja masih tertidur. Mashiho berjalan menuju dapur. Di rebusnya telur dan dipanggangnya dada ayam. Mashiho kemudian mengiris selada, wortel juga tomat. Dia berencana membuat salad sebagai sarapan kakaknya.

Setelah selesai, Mashiho meninggalkan sepucuk pesan untuk Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai, Mashiho meninggalkan sepucuk pesan untuk Lisa. Dia meletakkan pesan itu tepat di samping piring salad. Mashiho berjalan menuju halte bus. Udara kota Tokyo sungguh segar pagi itu. Belum banyak orang dan kendaraan lalu lalang.

Tidak berapa lama, dilihat bus yang ditunggunya datang. Mashiho pun segera masuk. Pagi itu, bus lumayan penuh. Dilihatnya hanya satu bangku duduk yang tersisa.

"Ohayou, bolehkah saya duduk disini?" sapa Mashiho kepada orang disampingnya. Seorang pria muda berusia sekitar 30 tahunan. Sangat dewasa dan terlihat elegan.

"Ohayou, tentu saja. Silahkan duduk" jawab orang itu sembari tersenyum. Mashiho membalas senyuman itu dan kemudian duduk disampingnya.

"Apakah kamu ada pelajaran tambahan? Setahuku anak SMU sedang liburan musim panas." Tanya orang itu tiba -tiba.

"Ah tidak Oniisan, saya juga sedang liburan musim panas." Jawab Mashiho sopan.

"Jadi sepagi ini sudah berencana bermain dengan teman – temanmu yaa. Indahnya masa remaja." Balasnya lagi.

"Sebenarnya saya akan interview kerja part time hari ini Oniisan. Saya berangkat pagi – pagi agar Oneesanku tidak mengetahuinya." imbuh Mashiho.

" Ah, maaf tapi mengapa kamu tidak ingin kakakmu tahu?" tanya pria itu lagi penasaran.

"Karena dia pasti tidak akan mengizinkanku bekerja. Dia selalu berusaha sendiri untuk kami berdua. Dan aku hanya bisa melihatnya. Aku ingin sedikit berguna untuknya sekarang." Kata Mashiho lirih. Setiap dia ingat wajah kakaknya yang tersenyum, entah mengapa hanya sedih yang dirasakan hatinya.

"Hey, kau pemuda yang sangat hebat. Kakakmu pasti sangat bangga padamu. Siapa namamu nak? Aku Watanabe Hideaki. Senang berjumpa denganmu" tanya Hideaki seraya menepuk pundak Mashiho. Dia merasa terharu dengan pemuda itu.

Akhirnya ayank bebkuh yang tampan rupawan hadir dicerita lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya ayank bebkuh yang tampan rupawan hadir dicerita lagi. ini dia gais, pria elegan sebelahnya Mashiho :D

"Arigatou Oniisan. Nama saya Takata Mashiho. Senang berkenalan dengan anda." Jawab Mashiho tersenyum. Dia merasa bersemangat kembali mendapat dukungan dari Hideaki, orang asing yang baru ditemuinya pagi itu.

"Mashi-kun, kalau boleh saya tahu, dimanakah café yang akan kamu tuju?" tanya Hideaki.

"Ehmm... letaknya dekat toko kue LaRose, Oniisan. Namanya Seikou Café." Jawab Mashiho sembari mengingat – ingat.

" Oh benarkah? Bukan main. Sungguh kebetulan yang luar biasa" imbuh Hideaki terkejut.

" Betul Oniisan. Saya kemarin diminta untuk datang kesana. Ah maaf Oniisan, saya turun disini. Terima kasih banyak sudah mau berbincang dengan saya. Sampai jumpa lagi" kata Mashiho sembari membungkuk.

" Tunggu Mashi-kun. Kita turun Bersama saja. Saya juga turun disini" balas Hideaki.

Mashiho merasa bingung. Namun, dia tidak mengatakan apa -apa. Keduanya pun berjalan beriringan dan masuk kedalam café itu.

Hideaki berjalan masuk menuju ruang staff café. Dia meletakkan tasnya dan kemudian bergegas menemui Mashiho. Dilihatnya pemuda itu berdiri gugup diujung lorong.

"Mashiho,duduklah" sapa Hideaki. Dia mengajak Mashiho untuk duduk disudut ruangan café. Hari itu café masih sepi. Mereka mulai beroperasi pukul 09:00 pagi. Mashiho terlihat semakin bingung. Namun, dia tetap mengikuti Hideaki.

" Nah Mashi -kun. Saya tahu kamu pasti bingung. Jika kamu ingin bekerja disini, maka orang yang akan menginterview kamu adalah saya. Karena saya pemilik café ini. Kebetulan yang luar biasa bukan?" Kata Hideaki sembari tersenyum lebar.

"Benarkah? Maafkan saya bersikap tidak sopan kepada anda, Pak. Saya belum memiliki pengalaman bekerja sama sekali. Ini yang pertama untuk saya. Tetapi, saya berjanji akan bekerja sebaik mungkin." Jawab Mashiho terbata – bata. Dia tidak menyangka teman seperjalanannya adalah pemilik café itu.

"Kau diterima bekerja mulai besok, Mashi-kun. Saya percaya padamu. Selama liburan musim panas ini, saya yang akan meninjau café setiap hari. Namun, jika liburan telah berakhir, maka semuanya akan diatur oleh Pak Eiji. Beliau manager café ini. bekerjalah dengan tekun ya." Imbuh Hideaki.

Mashiho sangat senang dan terkejut hingga dia tidak dapat mengatakan apapun. Dia mengucapkan terima kasih dan berjanji kepada Hideaki bahwa dia tidak akan menyia-nyiakan kepercayaannya. Mashiho pun pamit pulang. Dia bersiul riang merayakan hari bahagia ini.

================================================================================

Halo yeorobun, saya update lagi karena tiba - tiba ide cerita muncul dikepala. Mohon untuk terus mendukung cerita ini dan tunjukan cinta kalian juga dengan komen. Terima kasih banyak semuanya. Sehat selalu dan stay safe^^

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang