Part IV

1.7K 255 9
                                    


Haruto mempercepat langkahnya. Dia terlambat bangun dan sekarang sudah jam 10:25. Perjalanan dari halte bus ke cafe membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Itu berarti dia akan membuat calon guru lesnya menunggu selama 45 menit. Haruto merutuki dirinya sendiri. Dia membuka handphonenya dan mencari nama kontak wanita itu.

" Ohayou Nona Lisa, apakah anda sudah tiba di Childhood Cafe? Maaf aku akan datang terlambat. Bisakah anda menungguku?" kata Haruto lirih.

"Ohayou Haruto-kun. Ya aku sudah tiba disini. Baiklah aku akan menunggumu. Hati – hati dijalan" Sahut Lisa. Dia bisa mendengar suara khawatir sang penelpon.

"Terima kasih, aku akan segera sampai" kata Haruto mengakhiri panggilannya. Dia segera naik ke bus yang sedari tadi ditunggunya. Haruto duduk di kursi barisan tengah dekat jendela. Dia sedang membayangkan bagaimana rupa calon guru lesnya itu.

 Dia sedang membayangkan bagaimana rupa calon guru lesnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini gaya busananya Haruto ^^

Ditengah lamunannya, tanpa sadar busnya telah sampai di tempat tujuan. Haruto bergegas turun. Dia merapikan rambut dan kemeja biru berlengan panjang yang dipakainya. Hari ini dia ingin penampilan smart yang stylish. Karena itu, tidak lupa kacamata pun dia pakai.

 Karena itu, tidak lupa kacamata pun dia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Nona Lisa, Aku sudah tiba di cafe. Anda duduk di sebelah mana?" tanya Haruto melalui ponselnya. Begitu banyak pengunjung cafe yang datang. Sulit untuk mengenali calon gurunya ditengah gadis – gadis itu.

"Haruto-kun, saya duduk di sudut ruangan tengah dekat jendela. Saya memakai kemeja oversized biru" jawab Lisa. Haruto melihat sekeliling. Dia melihat seorang wanita muda berambut hitam panjang dan berbusana nyaris sama dengannya! Di dekatinya wanita itu.

 Dia melihat seorang wanita muda berambut hitam panjang dan berbusana nyaris sama dengannya! Di dekatinya wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nah kalau ini stylenya Lisa. anggap saja rambutnya panjang ya ^^


"Ohayou, apakah anda Nona Lisa, calon guru les saya?"tanya Haruto ragu – ragu. Dia masih tidak menyangka bahwa hari ini style mereka sama. Kemeja  biru, celana putih dan sneaker putih.

Wanita tersebut menoleh, "Ohayou, iya saya Lisa. Senang bertemu denganmu, Haruto-kun!" jawab Lisa sembari tersenyum. Haruto tertegun. Dihadapannya sekarang ada calon guru lesnya yang terlalu....cantik! Dia bahkan tidak mempercayai matanya sendiri. Bagaimana bisa dia menemukan guru les secantik ini. Mahasiswi dari Universitas Tokyo pula. Wah, seperti menang lotere, begitu pikirnya.

"Haruto-kun, kamu mau minum apa?" tanya gurunya itu, membuyarkan lamunan Haruto.

"Aah.. ehm.. biar saya saja yang pesan. Saya yang mengajak anda bertemu, Nona Lisa!" jawab Haruto kikuk.

"Baiklah kalau begitu. Saya mau frappucino espresso dan cheese cake. Terima kasih Haruto-kun" pinta Lisa. Haruto semakin gugup melihat senyumnya. Dia segera bangkit dari tempat duduknya untuk memesan makanan. "Dasar bodoh, kenapa kau harus gugup sih? Dia kan calon guru lesmu" batinnya.

Tidak berapa lama, pesanannya pun sudah siap. Dibawanya nampan itu menuju tempat duduknya.

"Silahkan Nona Lisa. Ini pesananmu" kata Haruto sambil menyodorkan gelas dan piring ke Lisa.

"Arigatou gozaimasu Haruto-kun" jawab Lisa. Dia menyibakkan rambutnya ke samping sebelum meminum minumannya. Lagi – lagi Haruto salah tingkah. Dia kembali terpesona oleh kecantikan gurunya itu. Haruto membuang muka kearah lain agar Lisa tidak menyadari pipinya yang bersemu merah.

"Baiklah, sekarang saatnya aku memperkenalkan diri secara langsung. Namaku Tadaka Lalisa, dan kamu bisa memanggilku Miss Lisa. Aku seorang mahasiswi jurusan Sastra Inggris" kata Lisa panjang lebar.

" Nama saya Watanabe Haruto, saat ini saya kelas 2 SMA. Senang berkenalan dengan Miss Lisa." Jawab Haruto lantang. Dia berusaha menahan rasa gugupnya.

"Waah, kau kelas 2 SMA tetapi setinggi ini. Luar biasa pertumbuhan anak jaman sekarang" kata Lisa sambil menatap Haruto. Dia berpikir mungkin tinggi anak ini sekitar 182 cm. Dan dia baru menyadari bahwa mereka berpakaian dengan style yang sama.

"Sugoi. Aku baru sadar kita hari ini berpakaian hampir mirip Haruto-kun. Bedanya aku tidak pakai kacamata" seloroh Lisa geli.

"Saya juga tidak menyangka kebetulan ini. Kita seperti couple.. hehehe" sahut Haruto dengan malu-malu. Dia belum pernah se grogi ini sebelumnya.

Mereka akhirnya membicarakan mengenai jadwal les dan sistem pembayarannya. Lisa melihat arlojinya. Waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang.

" Oke Haruto-kun. Hari Rabu dan Sabtu depan kita akan mulai lesnya. Tolong kirim alamat rumahmu ya. Aku akan mengeceknya Hari Minggu ini. Terima kasih untuk makanan dan minumannya. Aku harus pergi sekarang. Hari ini hari terakhir aku masuk kuliah sebelum liburan musim panas dimulai."kata Lisa sembari menenteng tas dan hoodienya. Hari ini mata kuliah Pak Hideaki. Dia tidak ingin ketinggalan pelajaran dosen favoritnya itu.

"Miss Lisa, bolehkah aku mengantarmu? Arah kita sama" pinta Haruto. Dia masih tidak rela berpisah terlalu cepat dengannya.

"Benarkah? Kalau begitu ayo Haruto-kun! Busnya sebentar lagi datang" jawab Lisa dengan senyum lebar. Mereka pun lalu naik bus menuju kampus Lisa.

Anggap saja ini lingkungan kampusnya, hehe^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap saja ini lingkungan kampusnya, hehe^^


Angin bertiup sepoi – sepoi menerpa wajah mereka berdua. Lisa terlihat lelah. Dia telah berlari tergesa – gesa agar tidak terlambat menghadiri mata kuliah Pak Hideaki. Namun, ternyata dia telah terlambat 15 menit sehingga tidak bisa masuk ke dalam kelas.

"Gomenassai Haruto-kun, kau jadi ikut lelah karena berlari bersamaku" sesal Lisa. Tanpa dia sadari, dia menggandeng pemuda itu untuk ikut berlari bersamanya.

"Tidak masalah Miss Lisa, segini sih kecil untuk seorang atlet judo" timpal Haruto. Dia merasa senang gurunya itu mengajaknya pergi. Namun jantungnya berdegup kencang karena selama berlari. Lisa mengenggam tangannya.

"Hebat, ternyata muridku ini seorang atlet" sahut Lisa sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Karena kau sudah menemaniku hari ini, aku traktir es krim deh" ujar Lisa sembari tertawa.

"Inikah namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?" gumam Haruto. Dia begitu terpesona oleh gurunya ini. Rasanya ia tidak ingin waktu cepat – cepat berlalu.

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang