Part XXV

771 140 4
                                    

Terdengar alunan lagu At My Worst dari Pink Sweat$ ditengah gelak tawa pengunjung Seikou Café

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar alunan lagu At My Worst dari Pink Sweat$ ditengah gelak tawa pengunjung Seikou Café. Suasana cozy dan warm sangat terasa disini. Tak heran, banyak pasangan muda yang menghabiskan malam minggunya di café ini.

 Tak heran, banyak pasangan muda yang menghabiskan malam minggunya di café ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mashiho mulai berkemas-kemas. Shift sorenya akan segera berakhir. Dilap kedua tangannya hingga kering setelah selesai mencuci peralatan dapur. Dia kemudian melepas apronnya dan pergi membasuh muka. Sembari menyisir rambutnya, Mashiho mengecek ponsel, menelpon kakaknya.

"Moshi – moshi, Neesan. Apakah kau sudah sampai rumah?"

"Moshi – moshi, kakak belum pulang, Mashi"

"Apa? Belum? Kenapa belum? Haruskah kakak mengajar sampai larut malam? Apa muridmu begitu bodoh?"

"Ya Mashi, bukan begitu. Kakak sudah selesai mengajar dari tadi. Hanya saja kakak memang ada urusan"

"Kalau begitu akan aku jemput. Kakak ada dimana?"

"Kakak akan pulang sebentar lagi. Tunggulah dirumah, ya?"

"Wahh.. kakak sedang kencan yaa?? Aku mengganggu disaat yang tepat kan? Baiklah, baiklah aku mengerti. Cepat pulang. Aku akan masak enak malam ini. Jika kakak membiarkan aku makan sendiri, tidak akan kubiarkan kakak tidur didalam rumah."

"Hahahaha, baiklah, adikku sayang. Kakak akan pulang secepatnya... Aku menyayangimu.

Mashiho menutup teleponnya dengan penasaran. Tidak biasanya Lisa, kakaknya pulang larut malam. Dia curiga mungkin saja benar sang kakak punya kekasih baru.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Keheningan menyelimuti dua sejoli ini, Haruto dan Lisa. Sejak kejadian saling tubruk tadi, keduanya hanya terdiam canggung.

 Sejak kejadian saling tubruk tadi, keduanya hanya terdiam canggung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haruto POV

Ah, bagaimana aku akan mengatasi situasi mencekam ini? Dasar Haruto bodoh, mulut bodoh!!! Bagaimana mungkin kau menyatakan cinta di hari pertama kencan?? Pasti sekarang Lisa menganggap aku aneh. Siall!! Aku malu sekali, apa aku pura-pura pingsan saja ya? Atau amnesia?

Tidak – tidak, aku tidak bisa mundur lagi sekarang. Aku harus terlihat cool dan keren. Jika dia tanya apakah perkataanku tadi benar atau tidak, aku akan menjawab iya dengan gagah. Lagipula, aku tidak bisa lebih lama menahannya, akan banyak sainganku mencuri start. Baiklah, mari kita lakukan Haruto...

POV end...


"Haruto, apakah perkataanmu tadi benar?" tanya Lisa memecah keheningan.

"Ms. Lisa, maafkan saya. Mungkin saya sangat lancang, tapi saya bersungguh – sungguh...."

"Haruto, tapi aku..."

"Saya harap anda memikirkannya terlebih dulu sebelum menjawab pengakuan saya tadi. Saya mohon, saya akan menunggu..."

" Tapi Haruto...."

Tiba- tiba handphone Lisa berdering, memotong perkataanya. Haruto mengamati, sepertinya adik sang gurulah yang menelponnya. Dia mencuri dengar bahwa Lisa seperti diomeli. Wah, adiknya betul-betul posesif, begitu pikir Haruto.

"Baik Haruto, seperti maumu. Aku akan memikirkannya. Terima kasih untuk hari yang menyenangkan ini. Aku pamit pulang dulu." Seru Lisa sesaat setelah menyelesaikan panggilan selulernya.

"Ms. Lisa, ijinkan aku mengantarmu pulang..."

"Haruto, maaf tapi biarkan aku pulang sendiri. Adikku akan membunuhku jika tahu aku pulang dengan laki-laki"

"Wah, benarkah? Tidakkah adik anda terlalu posesif? Bagaimana kalau mengantar hingga dekat rumah anda saja? Dengan begitu dia tidak akan lihat anda pulang bersama saya." Saran Haruto.

"Hahaha, dia akan menjadi menakutkan setiap kali curiga jika aku berkencan. Aku rasa itu ide yang bagus, mari kita pulang."

Mereka pun segera menuju area parkir dan sesaat kemudian melaju pergi dari mall tersebut. Sepanjang perjalanan, Haruto terlihat sangat bahagia. Dia ingin waktu terhenti saat ini. Hanya ada dia dan Lisa...

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Ohayou, minasan!!!

Terima kasih untuk antusiasme dari pembaca sekalian. Saya merasa bersyukur dan juga terharu. Cerita saya diapresiasi.

Maaf jika agak lama untuk update, karena saya sibuk bekerja. Tapi jangan khawatir, karya ini bagaimanapun akan tetap saya hadirkan dengan baik. Jadi mohon terus dukung dan nantikan yaa....

Arigatou>.<


I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang