"Aku suka guru lesku?"
Kisah seorang guru les cantik yang diperebutkan 3 bersaudara Watanabe. Siapakah yang akan dipilih sang guru? Akankah hatinya berlabuh pada salah satu dari 3 bersaudara tersebut?
Ohayou, Minasan!!
I HAVE NEW STORY... LET'S READ...
Semilir angin musim panas berhembus lembut, menemani percakapan dua orang pemuda. Mashiho sedang meneguk sebotol air mineral dingin. Seluruh badannya terasa pegal. Maklum, hari pertama bekerja sambilan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yah, cepat katakan ada apa?" Tanya Mashiho tidak sabar. Badannya terasa sangat lengket sehingga dia ingin bergegas pulang ke rumah, mengguyur badannya di air dingin.
"Aku mau curhat tentang guru lesku" jawab Haruto bimbang. Dia sebetulnya merasa ragu untuk menceritakan tentang ini. namun, kepalanya hampir meledak memikirkannya sendiri.
"Kenapa gurumu? Cara mengajarnya kurang bisa dipahami?"
"Bukan masalah itu..."
"Lalu apa?"
"Kurasa, aku suka guru lesku"
"Memang kau harus menyukai guru lesmu. Dengan begitu, ilmunya akan lebih mudah dipahami."
"Aaah... bukan suka seperti itu" timpal Haruto frustasi.
"Lalu?"
"Aku.... Sepertinya jatuh cinta pada guru lesku"
"Apa?? Kenapa tiba – tiba jatuh cinta?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku juga tidak tahu. Tiba - tiba saja, aku jadi senang memikirkannya. Aku juga merasa bahagia hanya dengan melihat senyumnya." Kata Haruto sembari melamunkan wajah gurunya.
"Lalu apa maumu? Kau mau jadikan dia pacarmu?" Tanya Mashiho singkat.
"Nah itu dia masalahnya. Guruku ternyata sangat popular. Tidak heran sih, dia sangat cantik." Jawab Haruto lesu.
"Tembak saja dia. Katakan kau suka padanya. Selesai"
"Yaisshh, bukan begitu maksudku. Lagipula bagaimana mungkin tiba – tiba langsung tembak?" ujar Haruto kesal.
"Lalu jawaban apa yang kau harapkan dariku, seorang jomblo sedari lahir ini Haruto?"
Mashiho memijat dahinya. Dia betul - betul tidak paham mengenai permasalahan asmara. Namun, dia merasa geli melihat kawannya itu frustasi.
"Begini saja, aku akan tanya pada kakakku. Bagaimana cara menembak wanita yang lebih tua. Aku sudah tidak tahan lagi dengan badan lengket ini, aku mau pulang dan segera mandi." Kata Mashiho seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Apa katamu? Wanita tua? Guruku baru berusia 20 Tahun!!"
"Tetap saja dia lebih tua dibandingkan denganmu. Ngomong – ngomong, usianya sama dengan kakakku. Kurasa ide yang tepat untuk tanya kepadanya. Bagaimana? Setuju?" ujar Mashiho menenangkan sahabatnya itu.
"Oke, kupercayakan padamu ya. Aku betul – betul bingung bagaimana mulai mendekatinya. Ini pertama kali bagiku" oceh Haruto lagi. ditepuk pundak sahabatnya itu sembari tersenyum senang.
" Hei Mashi, ngomong - ngomong kenapa kau tiba – tiba bekerja sambilan? Kau berjanji akan memberitahuku tadi"
"Aku ingin membantu kakakku. Kurasa dia terlalu sibuk akhir – akhir ini.Aku merasa harus melakukan sesuatu.Walaupun ini sangat melelahkan, tapi aku senang sekali. Akhirnya aku bisa menghasilkan uang dengan tenagaku."
"Yah bro, aku sangat bangga menjadi sahabatmu. Kapan – kapan aku akan berkunjung ke café itu. Hitung – hitung pelanggan baru bukan?" kata Haruto sembari menepuk pundaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mashiho tersenyum sembari berlalu menaiki motornya. Dia masih sempat melambaikan tangannya, sebelum akhirnya menghilang di persimpangan jalan.