Why?

568 77 2
                                    

Hiroshi POV
15 November 2015.

Kenangan buruk saat itu masih teringat jelas dalam benakku. Ia ibarat bayangan hitam yang sering mengikuti. Bahkan disaat hujan dan guntur menari bersama, kenangan itu akan datang tanpa ku undang.

"Kemana saja kau? Kenapa baru pulang? Auuuuh... kau mabuk?? Anakmu sedang sakit dan kau malah asyik mabuk semalam suntuk???!"

"Diamlah!! Kau semakin membuatku pusing."

"Diam?? Aku sudah menahan kesabaranku selama ini. Aku bekerja siang malam demi hidup kita. Aku tidak pernah mengeluh untuk itu. Jadi, bisakah kau membantuku mengurusnya?!!"

"Kubilang diam!!! Kenapa aku harus menjaganya?? Kau ibunya!! Itu tugasmu!!"

"Apa?? Apa kau sudah gila??! Memang benar aku ibunya. Tapi kau adalah ayahnya!! Kau juga orang tuanya!! Sampai kapan kau akan begini? Sampai kapan kau akan terlihat menyedihkan seperti ini? Kau tidak akan bisa mengembalikan masa - masa jaya dulu dengan hanya mabuk!! Sadarlah!!"

PLAK!!!

Terdengar tamparan keras yang disusul isak tangis tertahan. Seperti tidak mau kalah keras dari suara hujan diluar.

"Aku sudah tidak tahan lagi hidup denganmu!!! Aku sudah muak!!! Jangan pernah lagi kau mencariku. Aku akan pergi dari rumah ini!!"

"Silahkan angkat kaki!! Aku tidak peduli!! KELUAR!!" Teriak si pria seraya menendang pintu ruangan itu.
Menimbulkan suara berdebam yang sangat keras.

"Tidak bisakah kalian memelankan suara sedikit? Haruto baru saja terlelap. Biarkan dia istirahat!" Kataku memecah ketegangan diantara dua orang dewasa ini.

"Jangan ikut campur kau, Hiroshi!! Semakin hari semakin berani kau pada kami!!"

"Aku tidak pernah keberatan mendengar kalian bertengkar. Silahkan lakukan apapun sesuka kalian. Aku hanya ingin bertanggung jawab menjaga adikku, Haruto! Biarkan dia istirahat" jawabku lantang dengan suara tertahan.

Entah berapa kali aku mendengar pertengkaran orang tuaku. Itu terjadi tiada henti. Sangat menyakitkan tentu saja. Disaat itu aku melihat mamaku tengah mengemas pakaiannya. Tanpa sedikitpun menoleh.

"Hiroshi, maafkan mama! Jaga Haruto dengan baik. Mama pergi!!"

"Pergi??Bukankah mama harusnya menjaga kami? Kasihan Haruto ma! Dia sedang sakit dan dia butuh dukunganmu! Bukan salahnya jika kanker itu bersemayam dalam tubuhnya.Haruto butuh kita ma!!" Pintaku memelas sambil memegangi tangannya.

"Mama lelah nak. Mama tak sanggup lagi!! Maafkan mama, Hiroshi!

Tanpa menoleh lagi, mama meninggalkan kami. Tak dihiraukannya teriakanku. Dia pergi ditengah hujan lebat. Mamaku berubah menjadi orang yang asing dan tidak berperasaan.

Aku tercekat. Tanganku gemetar dan air mata semakin deras mengalir. Tak terbendung lagi. Aku kejar mamaku ditengah gemuruh petir.

"Mamaa... mama....kembali maa!!!"

Hari itu hari yang tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Entah mengapa dan bagaimana, keluarga hangatku dulu kini berantakan. Tak ada lagi tawa dan canda. Tidak ada lagi cinta.

Aku kembali memasuki rumah dengan tatapan kosong. Kulangkahkan kaki menuju kamar tidur Haruto. Terlihat dia sedang tertidur ditengah batuknya yang memburu. Aku usap wajahnya yang berkeringat dengan tatapan sayu. Dulu Haruto anak yang sangat sehat. Dia lincah dan selalu tersenyum. Semua berubah saat dia terdiagnosis mengidap kanker limfoma Hodgkin stadium 3.

Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam. Namun kakakku, Hideaki belum juga pulang. Aku cemas. Tidak biasanya kakak sulungnya itu terlambat. Tapi tiba - tiba, terdengar dering telepon rumah berbunyi.

"Moshi - Moshi??"

"Hiroshi, ini kakak. Hari ini sepertinya kakak akan pulang sangat larut. Ada pekerjaan tambahan yang harus segera kakak lakukan. Kamu tidak perlu tunggu kakak pulang. Lekas pergi tidur ya!!"

"Kak...."

"Ada apa Hiroshi? Kenapa suaramu terdengar serak?"

"Mama...huhuhu..mama pergi kak...mama..."

"Hiroshi, jangan menangis. Tidak apa - apa. Aku akan mengurus kalian dengan sungguh - sungguh. Kakak janji akan menghasilkan uang yang banyak untuk kita bertiga. Sekarang pergilah tidur. Jangan cemaskan apapun!" Terdengar suara kakaknya menyemangati. Namun aku tahu, bahwa kakaknya merasakan hal yang sama saat ini. sedih dan terpukul.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Halo, Yeorobun!!!

Cerita saya ini sepertinya hanya akan tersisa 4 - 5 chapter lagi!!
Karena itu,, saya betul - betul memikirkan alur cerita dan plotnya. jadi mohon maaf jika semakin hari semakin lama uploadnya..

Tapi!!!
Ada kabar baik!!
Saya akan menulis cerita baru dengan cast baru tentunya. Awalnya saya pikir bisa menulis 2 cerita secara bersamaan. tapi itu sangat sulit :')
Nah ada 3 Ide cerita yang sudah terpikirkan oleh saya, bisakah kalian bantu untuk vote, Cerita mana yang harus saya mulai setelah I love you in June ini tamat??

Pretty Devil Lady - Jennie Kim, Kai EXO, Song Kang
Sour and Sweet - Jisoo Kim, Jin BTS, Suho EXO (masih galau juga milih Jinyoung Got7 atau Jung Hae In:') )
Unknown Love - Rose Park, Chanyeol EXO, Jaehyun NCT

Semoga kalian semua tetap setia untuk menjadi pembaca karya saya selanjutnya. Aamiin.

Anyeong!!!

I Love You in JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang