Extra part 2 - Harapan kecil

319 27 1
                                    

Vote dulu guys
Mohon maaf typo mengganggu 🙏

Happy reading 🥰

----------

"Sekejap saja namanya banyak disebut disetiap do'a orang orang yang menyayanginya"

~~~

(Kenzo POV)

Ribuan bunga ditaburkan di tanah makam baru sebagai penghormatan terakhir almarhumah ibu ratna. Jenazah kepala sekolah SMA Garuda alias ibu ratna dwi aji aining baru saja disemayamkan. Pemakaman pun berjalan dengan khidmat dan penuh haru. Tidak hanya keluarga ataupun kerabat, namun puluhan murid, para guru dan beberapa rekan almarhumah turut hadir mengantar ke peristirahatan terakhir beliau.

Setelah pembacaan do'a selesai, satu persatu meninggalkan pemakaman dengan suasana hati berduka. Tidak sedikit pula yang masih setia menatap batu nisan almarhumah. Begitupun denganku masih berdiri dengan tatapan kosong. Seolah tidak percaya dengan kejadian tadi malam yang menimpah ibu ratna hingga beliau pergi begitu cepat.

Tiba tiba aku baru ingat putri ibu ratna yang hendak dikenalkan padaku beberapa hari lalu. Aku mengamati satu persatu orang yang baru datang dan pergi, namun tidak ku temukan gadis tersebut. Dimana dia, apa dia tidak ikut ke pemakaman ibunya sendiri?

"Ayo ken," ajak bima untuk kembali pulang. Aku menatapnya lalu bergantian menatap bintang. Ada perasaan duka mendalam dari raut wajah mereka. Pasalnya sampai siang ini pencarian babas masih belum ada kabar.

"Kalian duluan ya," jawabku singkat. Bima dan bintang mengiyakan tanpa banyak bicara.

"Kita tunggu di rumah babas. Tante maya masih sangat shock." Kali ini bintang membuka suara.

"Oke." Setelah mendengar jawabanku mereka berdua pergi menuju rumah babas.

Ketika hendak menyusul, tiba tiba mataku tertuju dengan seorang gadis yang berlari ke makam almarhumah ibu ratna. Gadis itu menangis histeris didepan batu nisan seolah meluapkan rasa sakitnya dan beberapa kali memanggil ibu. Hanya segelintir orang yang memperhatikannya, memang saat ini makam sudah tidak begitu ramai. Tidak salah lagi gadis itu putri dari almarhumah ibu ratna.

Kemudian datang teman ceweknya bersama seorang laki laki yang bertubuh kekar dengan raut wajah sedih namun masih terlihat cool. Sepertinya laki laki itu seorang militer. Suami ibu ratna juga menghampiri putrinya untuk berusaha menenangkan. Namun tangis sang putri semakin menjadi seakan tak mau mereda.

"Biarkan ibu tenang dialam sana ya, Ayah yakin ibu sudah bahagia bersama Allah. Ikhlaskan ibu ya lisa."

Aku tidak dapat menjamin apakah aku bisa bertemu denganmu lagi atau tidak. Semoga setelah ini dukamu terganti oleh sejuta kebahagian. Lisa.

~~

"Banyak banget makanannya, buat apa?" Aku tak kuat untuk bertanya kepada dua orang yang sedang menatap bingung ke berbagai makanan. Beruntung tante maya ada di dapur, jika tidak beliau akan tau kami sedangkan bimbang.

"Katanya.. buat menyambut anaknya." Kali ini yang menjawab bintang walaupun sebelumnya ragu hendak berkata apa. Wajah bersalahpun menghiasi mereka berdua. Tante maya benar benar tidak bisa menerima kenyataan sampai begitu stres. Bayangkan saja anak kesayangan dan satu satunya pula harus pergi secara tiba tiba tanpa pamit.

"Loh nak kenzo sudah datang, ayo bantu tante beres beres di dapur!"

"Iya tante," hanya itu yang bisa ku katakan.

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang