Budayakan vote dulu lalu membaca 🙏
Klik bintang dibawah ⭐
Happy reading 🌹-----------
"Gue percaya sama lo, karena gue berusaha nuruti apa kata hati gue."
~~~
"Kalisaaa!"
Niatku yang hendak pergi menuju kelas urung. Aku berhenti tepat didepan gerbang sekolah. Sedikit terkejut dengan seorang cewek yang memanggilku barusan. Cewek itu salah satu anggota genknya hana.
Tumben sekali Mia memanggilku?
"Dasar pembunuh!" Teriak mia sambil melempar selembar kertas yang terdapat fotoku.
Aku shock dibuatnya. Karena setelah itu banyak sepasang mata yang menatapku sinis, benci bahkan ada yang menatap seolah ingin membunuhku. Sedangkan aku masih diam mencerna omongan mia yang sepontan.
Ku baca lembar kertas yang dilempar mia ke wajahku. Kertas itu terdapat fotoku, disitu tertulis . . .
"Aku senang telah membalas dendamku ke HANA."
Aku kaget, benar benar kaget. Apa maksud kalimat ini. Siapa yang berani sekali mencetak fotoku dengan kalimat tidak jelas tersebut.
"Puas lo sekarang! Lihat musuh lo udah nggak ada hah?!"
"Maksud lo apa!"
Tiba tiba dari belakang ada yang mendorongku hingga aku hampir terjungkal. Beruntung tubuhku masih bisa mengimbangi, jadi tidak sampai terjatuh. Aku tidak tahu siapa yang mendorongku. Namun dihadapanku kini terdapat dua cewek kakak kelasku sendiri, mereka masih anggota genk hana.
"Licik banget lo! Wajah lo yang polos itu nggak pantas sama hati lo yang busuk!" Ucap salah satu cewek yang badannya lebih besar. Kini dia berada didepan mia. Seolah dia datang membatu mia menyerangku dengan tuduhan tidak waras.
"Bahkan hana tidak ada sedikitpun niat buat bunuh lo! Tapi lo malah balas dendam saat hana kritis tidak berdaya!" Timpal teman satunya ikut menyahut.
"Jaga mulut lo ya!" Bantahku tidak terima.
"Kenapa, hah?!" Cewek bertubuh besar tadi mendorong tubuhku kasar. Namun aku masih bertahan tidak sampai terguyur.
"Memang benar kan lo yang membunuh hana!"
Cewek berbadan besar tersebut menendang kakiku keras hingga aku terjatuh. Namun tubuhku seperti melayang. Seseorang telah menangkapku dari belakang.
Mataku menatap cowok yang sedang menahan tubuhku dengan lengannya. Berkali kali aku mencoba sadar menatapnya lekat lekat. Namun cowok itu benar benar dia. Cowok itu adalah kenzo.
"Masih saja kalian membully," ucap kenzo dingin setelah ia membantuku berdiri.
"Kita nggak punya urusan sama lo ken. Jadi lo nggak usah ikut campur!" Mia membantah.
"Pertama ini juga urusan gue. Kedua, gue bakal ikut campur masalah apapun jika berada dilingkup sekolah!" Kenzo menegaskan kepada tiga cewek tersebut.
"KALISA!"
Belum sempat mia membantah kalimat kenzo, ibu arini teriak lebih dulu memanggilku dari jauh. Beliau tidak sendiri, ada dua guru bk bersamanya. Apa sebenarnya yang telah terjadi?
Tiba tiba aku dikagetkan dengan cengkeraman tangan kenzo yang kuat. Ia menyeretku langsung tanpa berkata apapun. Karena kebingungan, aku hanya diam mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...