Vote dulu guys
Happy reading🌹----------
"Sikap lo menunjukkan kalau lo cemburu, Tiara."
~~~
Mataku terasa berat untuk dibuka. Bukan hanya mata tapi kepalaku juga. Akhirnya aku tiduran dengan kepala ku sandarkan di meja. Aku menutup mata walaupun tidak akan bisa tertidur. Setidaknya kepalaku tidak pusing kembali.
"Lo kalau belajar yang benar tang. Kasihan si tiara dari tadi belajar serius tapi lo malah main main!"
Aku masih bisa mendengar suara bima mengomeli bintang. Bel pulang sekolah sudah berbunyi tepatnya sepuluh menit yang lalu. Hanya tinggal beberapa anak dan yang mewakili queen dan king untuk acara minggu depan.
"Cuma belajar kisi kisi cerdas cermat doang ribet gini, belum belajar catwalk-nya ni!"
"Nggak usah ribet lo bim! Tiara biasa saja kok, kenapa lo yang darah tinggi," celetuk bintang membantah.
"Tiara itu sebenarnya kesal sama lo. Lo-nya aja yang nggak peka!" Sahut bima tidak mau kalah.
"Udah stop! Kalian berdua tambah bikin gue nggak konsen tau nggak," ucap tiara menghentikan aksi cek cok antara bima dah bintang.
Lalu hening. Aku tidak peduli dengan keributan mereka, aku tetap menutup mata agar rasa sakit di kepalaku mereda. Suara langkah seseorang mendekat ke arah bangkuku.
"Lo sakit?"
Suara cowok ini bukanlah milik bintang ataupun bima. Aku tau siapa dia. Pelan pelan aku membuka mata dan terbangun dari posisi tidurku. Sudah ku duga, dia adalah sang ketua kelas 11 Ipa 1.
"Masih pusing atau gimana?" Tanya kenzo lemah lembut.
Tumben? Aku hanya menggeleng lemah.
"Ni dimakan ya?" Kenzo mengeluarkan bungkusan makanan yang entah berisi apa.
"Makasih ya. Tapi gue lagi nggak enak makan," ucapku bohong. Padahal perutku dari tadi bunyi terus. Aku malu lah makan di depan kenzo.
"Udah makan aja, bawel lo!" Sahut kenzo geregetan dengan sikapku.
Kenzo membuka bungkus makanan yang ternyata berisi nasi goreng. Tanpa basa basi dia langsung menyuapiku dengan sendok plastik yang sudah ada dibungkus makanannya. Aku hanya diam tidak bisa membantah kenzo.
"Chiieee chiieee . ."
Kini seisi kelas ramai bersorak termasuk bima dan bintang. Kecuali tiara, aku melihatnya menampilkan wajah sendu namun datar. Lalu ia fokus dengan kisi kisinya kembali.
Tiara seperti . . Cemburu. Secara dia pernah dekat sama kenzo. Apa tiara suka sama kenzo, atau masih suka sampai sekarang?
Sampai pulangpun tiara berubah, ia lebih banyak diam tidak seperti pagi tadi yang ceria. Semenjak aksi kenzo menyuapiku tiara nampak menghindar berbicara denganku. Tiara beneran cemburu?
"Ini mobilnya siapa neng?"
Suara bapak tua dari belakang membuatku dan tiara terkejut. Ya ampun, untung saja jantungku tidak copot.
"Mobil saya pak, kenapa?" Sahut tiara bertanya.
"Tadi ada kucing tiba tiba kencing didekat pintu mobil. Barusan saya bersihin pakai lab. Tapi harus dicuci kayanya neng, takut kencingnya bukan disebelah situ saja," jelas bapak separu baya ini.
Aku dan tiara saling memandang kompak. Mata tiara solah olah bertanya kepadaku 'siapa bapak ini?'. Perasaan yang sudah setahun lebih sekolah disini tiara deh, kenapa tanya ke aku yang baru dua bulan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...