25. Kasus baru

374 44 0
                                    

Mohon maaf jika ada typo berceceran 🙏

Vote dulu guys
Happy reading 🥰

----------

Sebuah kasus lama yang belum usai, ditutup dengan kasus baru. Kriminal pintar yang sekaligus pengecut!

~~~

Mataku membengkak setelah menangis semalaman. Rasanya lengket untuk membuka mata seperti usai diberi pelekat. Langkahku berat sekali untuk melangkah menuju ke sekolah. Aku benar benar tidak berselera menjalani apapun kegiatan hari ini. Begitu pun dengan sekolah, aku sangat muak.

Aku merasakan keanehan ketika hendak memasuki kelasku. Biasanya banyak sekali cowok menongkrong di lorong kelas. Tidak sedikit juga cewek cewek mengerumpi ria. Kali ini malah sepi tidak ada satupun anak di lorong kelas.

"Terima! Terima! Terima!"

Kehebohan tersebut berasal dari kelasku. Ada apa lagi ini?

Aku terkejut saat memasuki kelasku yang telah banyak anak, bahkan anak kelas lain juga berada disini. Seperti melihat sebuah pertunjukan yang berada ditengah kelas. Keterkejutanku masih belum berakhir, mataku yang tadinya lengket kini terbuka lebar melihat dua insan yang penuh kasmaran.

Seorang cowok yang akhir akhir ini berhasil menyita waktuku, ia sedang berjongkok dihadapan cewek cantik yang sebangku denganku. Cowok itu dengan keberaniannya memberikan buket bunga sambil menyatakan perasaannya.

"Jadi bagaimana Sinta Mutiara, maukah kamu menerimaku menjadi kekasihmu?"

Deg!

Rasanya sebuah peluru melesat tepat dijantungku. Mengapa sesakit ini melihat kenzo menyatakan perasaannya kepada tiara. Benar dugaanku, kenzo memang mencintai tiara. Tetapi kalau tiara?

"Iya aku mau."

"YEAAAHHH!!"

Setelah jawaban dari mulut tiara dilontarkan, seluruh isi kelas kini berteriak gembira. Mereka turut senang melihat dua insan yang jadi pusat perhatian kini resmi berpacaran. Layaknya seorang pangeran yang telah menemukan cinta sejatinya. So sweet sekali bukan.

Mataku memanas seketika, aku tidak bisa menahan air mataku yang tiba tiba tumpah. Dengan cepat aku berbalik dan lari meninggalkan kelas terkutuk itu. Jika sakit ini berdarah, mungkin aku telah kehabisan darah hingga terkapar disini.

"Kalisaaa!"

Seorang cowok memanggilku begitu keras. Sontak aku menoleh ke sumber suara. Namun begitu aku menoleh ke arahnya tiba tiba . .

Doorr!!

Peluru itu melesat cepat dan tepat dijantungku.

"AAAHH!!"

Aku langsung tersentak dan terbangun dari tidurku. Aku melihat dinding dan langit langit kamarku tidak ada perubahan. Ternyata hanya mimpi. Syukur lah.

Jam menunjukan pukul lima pagi. Aku mencoba menetralkan nafasku yang masih memburu. Lalu tertuju dengan ponselku yang bergetar. Nama bang Aldo muncul disana. Tumben bang Aldo nelefon sepagi ini.

"Gue udah tau kabar tentang ibu arumi."

Sapa bang aldo pertama kali setelah ku geser tombol hijau.

"Aku nggak tau harus gimana lagi bang. Semua jawaban dari pertanyaanku telah hilang. Ibu arumi meninggal sebelum memberikan aku surat. Lalu untuk apa aku bertahan di sekolah itu?" Ucapku dititik putus asa.

Misi Kalisa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang