Vote dulu lalu baca
Happy reading 🌹----------
"Lo teman gue yang paling baik. Ralat, lo teman gue satu satunya."
~~~
Aku dan tiara berpapasan sebelum masuk kelas. Ia menggendong tas ranselnya dan tangan kiri memegang buku paket matematika. Lalu kami saling melempar senyuman.
'Dasar cewek murahan!'
'Muka udah kaya adonan tepung, badan sebelas dua belas sama triplek! Masih sok kecakepan aja lo!'
'Lo pikir para cowok pada suka sama lo! Yang ada jijik!'
'Mentang mentang udah jadi model, lo berani ngelanggar omongan gue!'
'Tunjukan wajah lo di parkiran belakang sepulang sekolah. Kalau nggak lo bakal habis!'
Aku dan tiara shock melihat kertas kertas kecil yang berisi ancaman menempel tepat di meja tiara. Bukan hanya itu, meja tiara penuh dengan oret oretan tipex.
"Gila! Kelakuannya siapa ni," ucapku masih kaget.
Tiara masih menatap mejanya yang malang itu. Ia tak bisa berkata apa apa. Lalu sedetik kemudian ia merobek kertas tersebut dengan kesal.
"Ra, siapa ini yang bikin ulah!" Tanyaku ikut kesal.
Tiara masih terdiam seperti menahan marahnya.
"Ra, sabar ra. Tahan emosi lo. Gue akan bantu cari tahu siapa yang--"
"Nggak perlu sa," ucap tiara masih menatap mejanya datar.
"Gue udah tahu siapa pelakunya," ucapnya kali ini menatapku dalam dalam.
"Lo, udah tahu. Siapa?" Tanyaku penasaran.
"Hana and the genk!" Jawab tiara dengan suara yang menusuk.
"Hana? Siapa dia?" Aku semakin penasaran.
"Pak andik datang! Pak andik datang!" Teriak bintang heboh sambil cepat cepat duduk di bangkunya.
Seisi kelas panik dan langsung menuju ke tempat duduknya masing masing. Sedetik kemudian pak andik datang dengan wajah seramnya. Sontak aku dan tiara langsung duduk rapi.
~~
Tiara menulis jawaban soal dari kenzo. Dengan cepat ia bisa menyelesaikan soal matematika yang sangat rumit menurutku. Hanya beberapa pertemuan saja tiara bisa memahami materi yang diberikan kenzo. Salut gue.
"Selesai," kata tiara setelah berhasil menemukan jawabannya.
Kenzo hanya menatap datar ke papan tulis. Diam, ia tidak bersuara. Sampai akhirnya tiara kesal sendiri.
"He, kenzo. Malah bengong. Jawaban gue bener apa salah ni?" Ucap tiara geregetan.
"Iya bener," sahut kenzo dengan senyuman yang terkesan dibuat buat. Senyum tiara langsung lebar.
"Kalau lo kalisa?" Tanya kenzo tiba tiba. Aku gelagapan karena pikiranku kemana mana.
"Lo udah paham sama metode yang persamaan?" Tanya kenzo.
"Agak paham si. Ya gitu masih nggak bisa cepet ngerjainnya," jawabku sambil menyengir.
"Itu artinya lo harus sering ngerjain latihan soal," ucap kenzo ketus. Aku hanya mengangguk mengiyakan omongannya.
"Kalian belajar sendiri dulu, gue nggak bisa lama lama," ucap kenzo dengan wajah datarnya sambil bersiap pulang.
"Kok tumben. Kita baru beberapa menit lo belajar," ucapku protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...