Mohon maaf jika ada typo yang mengganggu di sepanjang cerita 🙏
Nb : mendekati ending! Dukungan dan semangat sangat membantu penulis. Terima kasih 🙏
Vote dulu lalu membaca
Happy reading 🌹-----------
"Apa aku sudah benar benar selamat?"
~~~
Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Berkali kali aku memejamkan mata ketika hampir menyerempet pengemudi lainnya. Sang supir hanya diam tak bersuara seakan aku bukan lah manusia. Akhirnya aku pun pasrah. Kalaupun aku mati kecelakaan kak ryhan akan diusut dan dipenjara. Atau kami berdua tidak selamat dan mati bersama.
"Gue takut lo dicelakain sama lala sa, gue khawatir sama lo." Kak ryhan membuka suara tiba tiba. Namun suaranya lebih lembut dari pada tadi saat memarahi lala.
"Apapun yang dikatakan lala tadi jangan dipercaya, dia hanya mau melihat kita tidak bersama," lanjutnya lagi.
Aku hanya diam masih menunduk ketakutan. Bahkan detak jantungku saja masih belum stabil. Saat ini aku lebih takut dari pada bersama lala tadi.
"Lo yang tenang ya, jangan takut," ucap kak ryhan sambil menyentuh pipiku, namun cuma sekilas karena segera ku tepis tangannya. Ia hanya tersenyum miring melihatkan wajah iblisnya.
Kemudian kak ryhan fokus mengemudi kembali. Dan ketika aku mendongak aku baru sadar kalau langit mulai gelap. Kepalaku semakin sakit, perutku mulai perih akibat dari pagi belum terisi apapun.
"Gu.. gue mau pu.. pulang," cicitku membuka suara. Kak ryhan malah menatapku seakan kaget. Ia tersenyum sambil menggenggam tanganku.
"Tenang sa, lo akan aman bersama gue."
Segera ku lepas tangannya. Namun kak ryhan semakin menatapku tidak suka. Lalu ia seperti mencari sesuatu.
"Berhenti atau gue akan loncat!" Ucapku setelah mengumpulkan tenagaku yang tersisa.
Tiba tiba aku dikejutkan saat kak ryhan mengeluarkan benda yang ia cari. Sebuah pisau kecil yang tajam. Lalu ia menodong ku dengan pisau tersebut didekatkan ke leherku. Aku sangat shock dan sepontan menahan nafas.
"Sekali aja lo nggak nurut, leher lo bakal jadi korban!" Ancam kak ryhan dengan suaranya yang berbisik namun menusuk ke telinga.
Akhirnya aku hanya bisa diam, bahkan untuk bergerak saja sangat terbatas. Tiba tiba dari belakang terdapat mobil yang menyalip namun jaraknya terlalu dekat. Kak ryhan yang tidak dapat menghindari akhirnya terjadi kecelakaan ringan dibagian samping.
BRRAAKK!
Fakusku beralih ke pisau yang terjatuh didekat kakiku. Pelan pelan aku geser dan aku ijak agar tidak terlihat. Sang pengendara yang menyalip tiba tiba berhenti mendadak. Hal itu sukses membuat kak ryhan semakin murka.
"BANGSAT!" Teriaknya kesetanan.
"WOY! KELUAR LO ANJING!" Kak ryhan membanting pintu mobil sambil menantang pengemudi tersebut.
Aku tidak menyia nyiakan kesempatan. Aku buka pintu mobil pelan pelan dan segera kabur. Namun aku terkejut ketika sang pengemudi keluar dari mobilnya, ia ternyata babas alias baskara.
"Baskara!" Ucapku sepontan, dan itu sukses membuat kak ryhan langsung menghampiriku dan mencekikku seketika.
"Ryhan! Lo gila ya, lepasin kalisa!" Teriak baskara begitu geram dengan tindakan koyol kak ryhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...