Vote dulu guys
Happy reading 🌹Jangan galfok sama lagunya ya😁
----------
"Lo beneran nggak kangen sama gue?"
~~~
Dengan hati hati tapi pasti, aku mengejar tiara untuk mengembalikan ponselnya. Tapi sesampai lorong aku sedikit kaget ketika seorang laki laki memakai jaket hitam mengikuti tiara. Nampak biasa saja tidak ada yang aneh. Tapi ingatanku kembali mengingat seorang cowok yang keluar dari jendela rumah tiara kemarin lalu. Cowok ini maling waktu itu?
Cowok tinggi tidak begitu besar dengan baju serba hitam. Gelagatnya sangat aneh dan mencurigakan. Iya aku ingat betul, ciri ciri cowok ini juga hampir sama dengan maling di rumah tiara kamarin lalu.
Jangan jangan cowok ini bukan maling, tapi memang mau menyelakai tiara.
Ya ampun gawat!"TIARA!" Teriakku sekeras mungkin hingga tidak memperdulikan lagi aku berada dimana.
Tiara tetap tidak mendengar. Ketika aku ingin berlali mengejarnya, cowok misterius itu sudah berlari terlebih dahulu entah kemana. Grrr sial! Kenapa kehilangan jejak lagi si?!!
Aku memutuskan duduk, kakiku masih tidak terlalu kuat untuk berlari. Walaupun bekas tendangan hana sudah tidak separah kemarin, tapi tulang keringku masih terasa sakit. Ku atur nafasku yang tidak beraturan. Siapa yang tidak panik coba?
"Kalisa, lo ngapain di luar?"
Aku yang tadinya menunduk kini mendongak melihat ke sumber suara. Ya ampun ternyata tiara. Sepertinya nafas tiara juga sama sepertiku, sama sama tidak beraturan.
"Hp gue ketinggalan di meja deh kayanya. Gue ambil--" langsung ku berikan hp-nya, sempat ia terkejut.
"Makasih ya sa, gue bingung banget barusan. Takut jatuh, ehh ternyata ketinggalan. Hahaha dasar pikun gue ya," ucap tiara senang dan langsung memasukan hp-nya didalam tas.
"Siapa cowok yang ada dibelakang lo barusan? Lo kenal atau dia . ."
"Cowok? Siapa? Gue kesini sendirian kok," sahut tiara bertubi tubi.
"Barusan gue sempat ngejar lo. Lo ingat nggak cowok yang kemarin lalu keluar dari jendela rumah lo, terus kita kejar yang dikira maling, masih ingat kan?" Ucapku memperjelas. Beruntung tanpa menjelaskan panjang lebar lagi, tiara mengingatnya.
"Cowok yang barusan ngikutin lo itu persis banget sama maling rumah lo kemarin lalu!" Jelasku lagi.
"Serius? Terus cowok itu dimana?" Tiara langsung duduk disampingku dengan wajah takut.
"Pas gue manggil nama lo, cowok itu langsung lari entah kemana. Yang penting lo aman ra. Jujur gue takut kalau cowok itu punya niatan buruk ke lo," ucapku benar benar khawatir.
"Gue harus gimana sa, gue buru buru banget harus ke bandara!" Tiara semakin takut.
"Gue suruh kang udin nemenin lo ya? Biar nanti kang udin bawa mobil sendiri di belakang lo, biar lo aman ra," pintaku direspon tiara dengan anggukan antusias.
Beruntung kang udin masih disini belum pulang ke rumah. Tanpa butuh waktu lama tiara dan kang udin langsung pergi menuju bandara. Sempat aku berpesan hati hati sebelum keduanya benar benar pergi.
~~
"Kenapa nggak sekalian lo jenguk gue pas sembuh aja ha?!"
"Ya ampun sa maaf sa. Gue nggak sejahat itu kalik!" Sahut faizah dengan bibir mayun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misi Kalisa (End)
Teen Fiction"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku k...